Momen hari Raya Idulfitri identik dengan berkunjung ke rumah sanak saudara dan tetangga. Kegiatan bertamu ini dianjurkan dalam Islam karena dapat mempererat tali silaturahmi.
Meskipun dianjurkan, namun Islam juga mengajarkan adab dan etika yang baik dalam bertamu. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman ataupun perselisihan antar umat muslim.
Dilansir dari laman MUI Digital, berikut ini lima adab bertamu dalam Islam, yang bisa kamu amalkan saat momen lebaran nanti.
BACA JUGA: 3 Langkah Tepat Mengatasi Diare saat Merayakan Lebaran Hari Raya Idul Fitri
1. Punya Niat yang Baik
Adab pertama dan yang paling penting saat akan bertamu ke rumah orang lain adalah memiliki niat yang baik. Niatkan dalam hati bahwa tujuanmu datang bertamu adalah untuk menjalin silaturahmi dan juga memohon maaf di hari lebaran.
Jangan lupa saat datang ke rumah saudara ataupun tetangga ucapkan salam terlebih dulu dan tidak langsung masuk jika tuan rumah belum mempersilakan.
2. Berkunjung di Waktu yang Tepat
Sebagai seorang muslim harus mengetahui waktu yang tepat dan dianjurkan untuk bertamu. Dalam Islam ada tiga waktu yang sebaiknya dihindari untuk bertamu, yaitu setelah Dzuhur, sesudah Isya, dan sebelum Subuh.
Hendaknya saat bertamu, kamu juga perlu mengetuk pintu rumah atau memencet bel maksimal sebanyak tiga kali. Jika lebih dari itu, dan tidak ada respon dari tuan rumah, maka sebaiknya datang di hari yang lain.
3. Bersalaman
Ketika sudah dipersilahkan masuk eh tuan rumah, maka disunnahkan untuk menjabat tangan tuan rumah. Bersalaman atau berjabatan tangan merupakan suatu simbol saling menghormati serta dapat mempererat jalinan tali silaturahmi.
4. Utamakan Sopan Santun
Hal yang paling utama dan perlu kamu perhatikan saat bertamu ke rumah orang lain adalah selalu menjunjung tinggi sopan santun. Baik itu dalam hal perbuatan dan juga perkataan.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Ucap Pakai Dukun: Guwe Pakai Susuk Bukan di Muka, Tapi di Bagian Bawah Itu
Misalnya, dengan mengambil makanan setelah dipersilakan dan mengambil secukupnya. Selain itu, hindari topik pembicaraan yang dapat menyinggung perasaan tuan rumah.
5. Perhatikan Batas Waktu Bertamu
Meskipun rasanya menyenangkan karena bisa bertemu dengan kerabat, namun kamu juga perlu memperhatikan batas waktu bertamu. Jangan sampai karena terlalu asyik mengobrol, kamu jadi sampai lupa waktu. Pasalnya, bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan membuat tuan rumah menjadi tidak nyaman dan dapat membebani tuan rumah.
Nah, itulah lima adab bertamu dalam Islam yang perlu kamu ketahui. Yuk amalkan saat momen hari Raya Idulfitri nanti!
Baca Juga
-
Pintu Langit Sky View, Spot Terbaik Menikmati Keindahan Negeri di Atas Awan
-
Taurus hingga Scorpio, 4 Zodiak Ini Sukses Menjalankan Bisnis Keluarganya
-
5 Faktor Penyebab Munculnya Uban di Usia Muda, Bukan Hanya Genetik!
-
5 Tips Merawat Bunga Hias Potong di Vas agar Tetap Segar dan Cantik
-
4 Kebiasaan Buruk yang Dapat Memicu Gigi Sensitif, Segera Hindari!
Artikel Terkait
-
Potret Musala yang Dibangun Ruben Onsu untuk Mendiang Ibu, Senang Akhirnya Bisa Salat di Sana!
-
Bukan Sekadar Sensasi, Ini Kisah Haru Ruben Onsu Temukan Kedamaian dalam Islam
-
Banyak Koruptor Dapat Remisi Idulfitri, KPK: Bukan Kewenangan Kami
-
Sudah Jadi Tradisi, Bagaimana Hukum Merayakan Lebaran Ketupat menurut Islam?
-
Siapa Nama Ibu Kandung Ruben Onsu? Berdarah Arab dan Suka Ingatkan Anak Sedekah saat Ramadan
Lifestyle
-
Gaya Chic hingga Edgy, 4 Ide Outfit ala Seulgi RED VELVET yang Wajib Dicoba
-
Youthful dan Energik! Ini 4 Padu Padan Outfit ala Ryu Sarang izna
-
Anggun dan Stylish dengan 4 OOTD Sweet Feminine ala Sakura LE SSERAFIM
-
4 Gaya Kasual ala Seohyun SNSD, Nyaman tapi Tetap Fashionable!
-
Keren dan Minimalis, 4 Daily Outfit ala Lee Sun-bin yang Mudah Ditiru!
Terkini
-
Sekolah Rakyat Segera Dibuka, Awasi Supaya Tidak Salah Arah!
-
7 Karakter Pemeran Utama Drama Netflix Weak Hero Class 2, Ada Lee Jun Young
-
Terlalu Pintar, Tak Jadi Apa-Apa, Ironi Nyata di Balik Ucapan Prabowo
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi