Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Kodrat Enteding
Ilustrasi fase-fase bulan (pixbay.com)

Kapan idulfitri atau pertanyaan berupa waktu yang berhubungan dengan ibadah umat Islam masih tetap ramai dibicarakan di Indonesia. Pembicaraan ini akan terus berlanjut karena sampai sekarang metode penentapan awal bulan hijriah di Indonesia masih berbeda-beda.

Sebenarnya, perbedaam metode penetapan awal bulan hijriah ini turut dirasakan oleh negara mayoritas muslim lainnya karena menghambat pembuatan kalender hijriah global. Hanya saja, di Indonesia masih ada orang-orang yang iseng atau minim pengetahuan, sehingga menciptakan mitos-mitos di tengah pembicaraan isu kapan lebaran?

Artikel ini akan menginformasikan beberapa mitos-mitos di Indonesia yang beredar menjelang lebaran Idulfitri 1444 H.

1. Melihat Hilal di Siang Hari

Potre Bulan di siang hari

Mitos pertama, pernyataan telah melihat hilal di siang hari, sehingga membuat orang-orang tersebut berpuasa hanya setengah hari saja pada akhir Ramadan. Kebetulan penulis berasal dari daerah Sulawesi dan fenomena unik ini penulis temukan langsung khususnya di daerah Sulawesi Tengah.

Kemunculan hilal di siang hari pada akhir Ramadan itu wajar, tetapi keberhasilan mata manusia untuk melihat hilal pada siang hari itu yang sulit. Sebab, cahaya hilal -ditambah posisi hilal pada akhir bulan pasti dekat dengan Matahari- akan kalah dengan cahaya Matahari, sehingga sulit untuk dilihat.

Sejauh ini, berdasarkan data Islamic Crescent Observation, baru ada dua orang yang berhasil melihat hilal pada siang hari, yakni Thiery Legault dan Martin Elsasser. Tetapi mereka melakukan pengamatan hilang di siang hari menggunakan alat yang canggih, bukan mata telanjang saja.

2. Gerhana Pertanda Berakhirnya Ramadan

Proses terjadinya gerhana

Gerhana Matahari akan terjadi pada 20 April 2023. Kebetulannya, tanggal 21 April 2023, Muhammadiyah akan melaksanakan shalat Idulfitri sebagai salah satu rutinitas masuknya 1 Syawal. Dua peristiwa yang beriringan ini ternyata menciptakan mitos baru bahwa gerhana Bulan sebagai pertanda akhir Ramadan.

Salah satu syarat terjadinya gerhana Matahari adalah peristiwa konjungsi Matahari, Bulan dan Bumi. Konjungsi ini memang terjadi 1 bulan sekali, tetapi tidak setiap bulan akan terjadi gerhana Matahari. Hal ini disebabkan oleh gerak orbit Bulan yang mengelilingi Bumi tidak bergerak lurus, sehingga membuat ketiga benda langit tersebut belum tentu akan berdiri sejajar.

Lagi pula, penetapan awal bulan hijriah itu tidak hanya ditentukan oleh konjungsi, tetapi ada pertimbangan lain juga. Perbedaan penentuan awal bulan di Indonesia itu disebabkan oleh perbedaan kriteria antarkelompok yang di antara kriteria-kriteria tersebut tidak mematok gerhana sebagai pertanda akhir bulan hijriah.

3. Lebaran Ikut Arab Saudi

Ilustrasi bulan di padang pasir

Perkembangan teknologi saat ini memang semakin memperluas jangkauan informasi yang didapatkan, Namun, belakangan ini, ada beberapa media yang menggoreng isu bahwa Arab Saudi akan lebaran tanggal 21 April yang itu sama dengan penetapan idulfitri Muhammadiyah.

Padahal, perlu diketahui bahwa penetapan awal bulan hijriah pemerintah Arab Saudi dan ormas Muhammadiyah itu berbeda. Muhammadiyah menggunakan metode hisab, sehingga jauh sebelum 29 Ramadan, maklumat penetapan lebaran sudah disiarkan.

Sementara Arab Saudi menggunakan metode ru’yah yang itu dilaksanakan pada hari ke-29 di bulan hijriah.  Kali ini, 29 Ramadan itu jatuh pada tanggal 20 April 2023, sehingga tidak mungkin Arab Saudi sudah menetapkan waktu lebaran sebelum itu. Apabila nanti setelah proses ru'yah, Arab saudi menetapkan lebaran tanggal 21 April 2023, maka itu terjadi karena keberhasilan ru'yah di daerah sana.

Islam bukanlah milik Arab. Jadi tidak harus ikut Arab. Apalagi tentang pelaksaan ibadah yang berhubungan dengan waktu, tentu di setiap negara jelas memiliki perbedaan kondisi.

Demikian, beberapa mitos yang beredar menjalang lebaran idulfitri di Indonesia. Harapannya, tulisan ini dapat membantu menepis hoax dan makin disadarkan untuk turut belajar untuk ikut menggerakan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang astronomi.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Kodrat Enteding

Baca Juga