Baper adalah singkatan dari kata bawa perasaan. Ungkapan ini biasanya diberikan pada seseorang yang memiliki hati sensitif dan mudah melibatkan perasaannya dalam segala situasi. Menghadapi teman yang memiliki sifat baper memang tak mudah, berikut 4 cara menghadapi teman yang mudah baper. Simak ya:
1. Berikan waktu untuk mendinginkan pikiran
Saat teman terlihat mulai melibatkan perasaannya ketika ngobrol, kamu dapat memberikannya waktu untuk mendinginkan kepala. Ciri-ciri yang dapat kamu amati saat teman mulai tersinggung adalah gesturnya yang menjadi serba waspada dan kaku dari biasanya.
Ia terlihat tidak menikmati jalannya percakapan yang melibatkanmu berdua. Daripada pembicaraan kamu dan temanmu tidak terarah, kamu dapat memberikannya ruang untuk menjernihkan pikiran yang rumit.
2. Menurunkan nada bicara saat ngobrol
Ketika sudah mengetahui karakteristik temanmu yang mudah membawa perasaan atau baper, coba untuk mengubah gaya ngobrolmu dengannya. Hal ini bisa dimulai dari menurunkan nada bicara saat bercakap-cakap. Nada bicara dapat mempengaruhi cara lawan bicara menerima perkataan kita.
Jika kamu menyampaikan dengan nada santai maka ia pun tidak mudah melibatkan perasaannya saat ngobrol. Kamu pun tak perlu takut menyakiti perasaannya saat ngobrol berdua.
BACA JUGA: 5 Cara Menghadapi Perceraian dengan Baik untuk Menjaga Kesehatan dan Kebahagiaan
3. Mendengarkan curhatan teman dengan seksama
Mudah baper berarti memiliki perangai yang cukup sensitif saat bergaul dengan manusia-manusia di sekitarnya. Maka ketika kamu menemukan teman yang memiliki sifat mudah baper, kamu dapat mendengarkan curhatan beserta keluhannya saat dibutuhkan.
Terkadang karena dicap sebagai pribadi yang ribet karena sifatnya yang mudah baper, ia jadi kesulitan saat harus bercerita ke orang lain. Sebagai teman yang baik kamu dapat menawarkan diri untuk mendengarkan keluh kisahnya.
4. Pakai candaan untuk melunturkan suasana canggung
Di tengah diskusi kelompok saat seorang teman tersinggung karena ucapan lawan bicaranya, kamu dapat melunturkan suasana canggung yang terjadi di tengah-tengah lewat candaan. Namun pastikan untuk tidak melemparkan candaan yang berujung menyakiti hati orang lain juga. Candaan yang seru akan mengembalikan suasana diskusi menjadi produktif lagi sekaligus mengembalikan mood temanmu.
Memang setiap manusia dianugerahi oleh kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk itu bersikap bijak dalam menyikapi sifat seseorang yang memiliki hati sensitif perlu kamu pelajari agar dapat mengembalikan situasi menjadi ceria dan menyenangkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
4 Kiat Kerja Kelompok dengan Efektif, Anti-Ribet dan Drama!
-
4 Rekomendasi Drakor Dibintangi Park Hae Jin, Terbaru Ada The Killing Vote
-
4 Film dan Drama yang dibintangi oleh Ahn Jae Hong, Terbaru Ada Mask Girl
-
4 Rekomendasi Drama Korea yang Angkat Kisah Vampir, Tidak Selalu Seram!
-
Ungkap Sisi Gelap, Ini 4 Rekomendasi Drama Korea dengan Tema Pendidikan
Artikel Terkait
-
Bye-Bye Minyak! 5 Cushion Oil Control Terbaik dan Tahan Lama untuk Kulit Berminyak
-
10 Tips HyperOS untuk Memaksimalkan HP Xiaomi
-
5 Tips Sehat Menjalani Puasa, Ini Cara Pilih Makanan untuk Sahur dan Berbuka
-
Begini Cara Pintar Manjakan Aki Mobil, Biar Tak Ngambek saat Dipakai
-
Tips Cerdas Cek Tekanan Ban, Begini Triknya Biar Tak Perlu ribet
Lifestyle
-
Microcredentials vs Sertifikat Online, Mana Menjanjikan di Dunia Kerja?
-
4 Serum dengan Tranexamic Acid untuk Warna Kulit Lebih Merata, Wajib Coba!
-
5 Tinted Lip Balm untuk Cover Bibir Hitam, Semua di Bawah Rp100 Ribu!
-
6 Dilema Anak Bungsu: Antara Ekspektasi Keluarga dan Cita-Cita Pribadi
-
4 Padu Padan Outfit Minimalis dari Jinyoung B1A4, Sederhana tapi Menawan!
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?