PSM Makassar kembali membuat langkah yang menarik jelang BRI Super League 2025/2026. Tim Ayam Jantan dari Timur resmi memperkenalkan pemain baru dari kategori U-23, yaitu Gala Pagamo. Ia didatangkan dari Semen Padang FC dan menjadi bagian dari proyek regenerasi jangka panjang klub.
Dalam keterangan resmi klub, PSM menyampaikan sambutan hangat atas kedatangan pemain asal Payakumbuh itu.
“Selamat bergabung Gala Pagamo. Sayap Garuda U-20 asal Payakumbuh, Sumatera Barat ini akan menambah kedalaman skuat Pasukan Ramang musim depan,” tulis klub, sebagaimana mengutip ileague.id pada Selasa (29/7/2025).
Gala Pagamo merupakan rekrutan ketujuh PSM Makassar untuk menatap musim baru. Dirinya bergabung dalam daftar panjang pemain muda yang dipercaya pelatih Bernardo Tavares untuk memperkuat tim utama.
Nama Gala bukanlah sosok asing di mata suporter PSM. Pada pertandingan tandang ke markas Semen Padang musim lalu, Gala mencetak gol ke gawang Pasukan Ramang, membuat skor berakhir imbang 1-1. Aksinya itu melekat kuat dalam ingatan suporter.
Dengan usianya yang masih memenuhi syarat regulasi U-23, Gala diprediksi akan mendapatkan menit bermain cukup musim ini. Keberadaan regulasi tersebut memang menjadi peluang besar bagi pemain muda untuk tampil di level tertinggi sepak bola nasional.
Namun lebih dari sekadar mengikuti aturan, PSM Makassar memang punya sejarah kuat dalam mengorbitkan pemain muda. Klub asal Sulawesi Selatan ini tidak hanya menjadikan pemain muda sebagai pelengkap, tapi bagian penting dari proyek jangka panjang.
Beberapa musim terakhir, PSM dikenal berani memberi panggung kepada talenta muda. Nama-nama seperti Ananda Raehan, Muhammad Ardiansyah, hingga Victor Dethan adalah bukti nyata hasil pengembangan pemain muda klub.
Dua nama terakhir bahkan menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia U23. Ini membuktikan bahwa pemain yang dibina oleh PSM mampu bersaing di level nasional dan menjadi aset penting bagi masa depan sepak bola Indonesia.
Tak hanya itu, sejumlah pemain muda lain juga menunjukkan potensi besar. Di antaranya Sulthan Zaky, Dzaky Asraf, Mufli Hidayat, dan Ricky Pratama. Bahkan musim ini, klub kembali mendatangkan dua talenta baru, Rifky Dwi dan Tedja Kusuma.
Konsistensi PSM Makassar Orbitkan Pemain Muda Layak Diapresiasi
Langkah PSM Makassar dalam mengorbitkan pemain muda bukan sekadar strategi jangka pendek. Ini adalah refleksi dari visi klub untuk membangun fondasi kuat lewat regenerasi dan pengembangan bakat lokal yang potensial.
Peluang bermain di kompetisi setingkat BRI Super League menjadi pengalaman penting bagi pemain muda. Mereka tak hanya belajar menghadapi tekanan tinggi, tapi juga tumbuh sebagai individu yang matang secara mental dan teknis.
Dengan memberi kepercayaan kepada pemain muda, PSM juga membangun tim yang lebih berkelanjutan. Tidak semata-mata bergantung pada pemain asing atau senior, klub menunjukkan bahwa regenerasi bisa berjalan selaras dengan target kompetitif.
Kehadiran pemain muda pun membawa dampak positif bagi dinamika tim. Energi baru, kreativitas, dan kecepatan yang dimiliki para talenta muda menjadi warna segar dalam permainan Pasukan Ramang.
Tak kalah penting, PSM turut berperan dalam mengangkat nama sepak bola daerah, khususnya dari kawasan Indonesia Timur. Pemain lokal diberi ruang besar untuk berkembang, sesuatu yang tidak semua klub berani lakukan.
Apa yang dilakukan PSM juga berdampak bagi peta sepak bola nasional. Semakin banyak pemain muda yang muncul dari akademi atau jalur rekrutmen lokal, semakin kuat pula pondasi tim nasional Indonesia ke depan.
Komitmen PSM Makassar dalam memprioritaskan pemain muda merupakan langkah strategis yang seharusnya menjadi contoh bagi klub-klub lain. Keberanian memberi kepercayaan, membina dari bawah, dan konsisten dengan visi pembangunan jangka panjang adalah kunci menuju ekosistem sepak bola yang sehat.
Dengan kedatangan Gala Pagamo, publik menantikan apakah ia bisa mengikuti jejak pendahulunya. Jika diberi kesempatan dan konsisten berkembang, bukan tidak mungkin namanya akan bersinar seperti Ananda Raehan atau Victor Dethan.
Kehadiran Gala di lini serang juga menjadi kabar baik bagi pelatih Bernardo Tavares. Ia kini memiliki lebih banyak opsi taktik, terutama untuk menyeimbangkan antara pengalaman dan semangat muda dalam skuad.
Baca Juga
-
Nova Arianto Optimis Tatap Piala Dunia U-17, Bekal Garuda Muda Sudah Cukup?
-
Timnas Indonesia Ditantang Juarai AFF, Realistis atau Kemunduran Ambisi?
-
Andre Rosiade Desak PSSI Gelar Rapat Evaluasi, Apa Urgensinya?
-
Makin Kurus, Ahmad Assegaf Kembali Dituding Numpang Hidup ke Tasya Farasya
-
Blak-blakan, Sule Ungkap Pendapatan Fantastis dari Dunia Digital
Artikel Terkait
Hobi
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Lagi-Lagi Kandas, Rapor Merah Leo/Bagas yang Makin Disorot Badminton Lovers
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Nova Arianto Optimis Tatap Piala Dunia U-17, Bekal Garuda Muda Sudah Cukup?
Terkini
-
Ulasan Novel Book Shamer: Bukan Sekadar Potret Penulis Antikritik
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
-
Dunia Sunyi: Belajar Melihat Kekuatan dari Keheningan
-
Stop Menunda! 6 Alasan Umrah di Usia Muda Lebih Menguntungkan!
-
Rude Beautiful Girl: Luka yang Menjadi Benteng dan Cara Perempuan Bertahan