Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Mutami Matul Istiqomah
Ilustrasi orang marah (Freepik.com/benzoix)

Bagi beberapa orang, marah-marah ketika sedang emosi memang memberikan kelegaan sendiri bagi dirinya. Namun bagi sebagian orang yang lain, hal tersebut hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Belum lagi, merasa malu setelahnya. 

Sebetulnya, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk meluapkan emosi. Hanya saja, memang apa yang cocok antara satu orang, tidak sama dengan orang yang lainnya. Namun, emosi tetap harus disalurkan, bukan? Kalau tidak begitu, kamu mungkin akan tersiksa karena hatimu sendiri. 

Oleh karenanya, berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa kamu lakukan ketika sedang merasa emosi dan ingin meluapkannya, tapi kamu bukan termasuk orang yang senang marah-marah. 

1. Pergi 

Saya termasuk salah satu orang yang selalu merasa bahwa pergi adalah jalan terakhir ketika emosi sudah tidak bisa ditahan lagi. Saya biasanya mengajak suami untuk pergi ke pantai atau sekadar jalan-jalan untuk menenangkan pikiran. 

Muak sekali kalau harus terus berada di tempat yang sama dengan orang-orang yang selalu membuat saya merasa marah. Kepala rasanya mau pecah. 

Pergi dari kotak itu untuk mencari udara baru membuat saya cukup lega untuk menata kembali setiap perilaku dan pemikiran agar tetap terkendali alias tidak gila. 

Pergi memang mengharuskan pulang. Ketika kamu pergi, nantinya kamu juga akan pulang. Beberapa orang menganggap bahwa pergi bukan solusi. Nyatanya, memang bukan. Pergi itu hanya bentuk menenangkan diri, kok. 

2. Makan 

Banyak makan emang bikin gendut. Tapi, kalau itu bikin kamu merasa lebih baik, kenapa tidak? Saya juga cukup sering melakukan ini di rumah. Mungkin sebagian dari pembaca di sini menganggap bahwa saya termasuk orang pemarah, ya? Sebetulnya saya tidak pemarah, hanya saja lumayan mudah untuk tersinggung. 

Terkadang saya merasa bahwa kemarahan saya tidak seharusnya disampaikan. Saya memendam banyak kemarahan. Tapi ketika saya berusaha untuk makan meskipun kerongkongan rasanya seperti tercekik, saya bisa merasa lebih baik setelahnya. 

Makanlah apa yang ada saja. Tidak perlu spesial atau harus ke rumah makan. Kamu punya makanan apa, makan. Kalau itu cukup membantumu, maka kamu bisa melakukannya lagi di lain hari. 

3. Menangis 

Saya cukup meyakini bahwa menangis akan membantu kamu untuk meluapkan emosi. Namun saya sendiri sebetulnya tidak melakukan itu. Saya cukup malu ketika harus menangis. Apalagi hanya karena masalah yang tak seberapa. Jangan tanya perkara ingin, karena kalau ingin, tentu ingin sekali. Tapi, malu. 

Kamu bisa menangis di tempat yang akan membuat kamu merasa nyaman. Di kamar adalah tempat terdekat yang bisa kamu gapai. 

Sebagai seorang ibu rumah tangga dengan satu anak, saya merasa cukup kesulitan untuk menangis. Apalagi bagi sebagian keluarga, wajah saya menunjukkan signal yang cukup jelas pasca menangis. Sehingga saya tidak mau dikira sedang ini dan itu padahal hanya menangisi hal yang entah apa. Makanya, saya tidak suka menangis. 

4. Senang-senang

Apa yang bikin kamu senang? Putar musik kencang dan berjoget sendirian? Sebetulnya, musik memang punya dampak yang sangat banyak bagi diri kita. Salah satunya adalah mengontrol emosi agar lebih stabil. 

Saya sangat suka dengan musik. Namun, saya tidak menyesuaikannya dengan hati. Ketika saya marah, saya lebih senang memutar musik dangdut untuk menghibur diri. Begitu juga ketika saya sedang sedih. 

Kalau sedang sedih dan putar musik sedih pula, sedihnya bertambah, dong? Oleh karena itu, saya akan memutar musik yang berlawanan dengan mood yang saya miliki. 

Jadi, itu dia beberapa tips untuk meluapkan emosi ketika sedang marah. Semoga secuil pengalaman saya bisa membantu dan bermanfaat untuk kamu juga, ya!

Mutami Matul Istiqomah