Boleh dibilang semua orang pasti pernah melakukan procrastinating atau menunda-nunda pekerjaan. Tindakan ini memang dapat memberikan kenikmatan sesaat, tapi kerugiannya jauh lebih besar, terutama bila sudah menjadi sebuah kebiasaan buruk.
Seperti kita tahu, membangun serta menghilangkan suatu kebiasaan memang gak mudah. Dibutuhkan upaya yang konsisten terus-menerus sampai suatu kebiasaan itu terbentuk atau hilang. Itulah kenapa kamu mesti jauh-jauh dari tindakan menunda-nunda pekerjaan supaya gak sampai jadi kebiasaan buruk yang susah dihilangkan.
BACA JUGA: Wajib Masuk Playlist! 7 Rekomendasi Lagu KPop yang Cocok Menemani Olahraga
Ada beberapa hal buruk yang dapat terjadi apabila tetap mempertahankan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Apa saja itu? Simak terus sampai habis, ya.
1. Merusak citra diri
Personal branding gak hanya dibutuhkan dalam dunia kerja atau profesional, tapi juga berkaitan dengan bagaimana hubunganmu dan orang lain. Bila citra dirimu sudah rusak, maka orang lain gak akan mau berteman atau dekat-dekat denganmu. Tentunya ini bakal merugikan, bukan?
Nah, salah satu akibat dari mempertahankan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, yaitu citra dirimu perlahan akan rusak. Bagaimana enggak, deadline atau janji yang mestinya bisa ditepati sering kali molor. Orang gak akan lagi percaya padamu, lho.
2. Hati gak tenang
Hanya dengan melakukan hal yang benar hati bisa jadi tenang. Sebenarnya tiap orang pasti hati kecilnya mengakui bahwa menunda-nunda pekerjaan itu salah. Sayangnya, suara nurani ini kerap diabaikan.
Untuk sementara mungkin tindakanmu menunda bisa memberi perasaan bahagia. Akan tetapi, gak lama setelah itu pasti timbul perasaan bersalah. Jika ini terus terjadi lama-lama akan mengikis kebahagiaan diri, lho.
BACA JUGA: 3 Tantangan Anak Muda yang Harus Dihadapi Mulai Tahun 2023
3. Pekerjaan jadi terasa berat
Akibat tugas menumpuk karena ditunda-tunda, akhirnya pekerjaan pun jadi terasa berat. Ini disebabkan mentalmu yang merasa kewalahan dengan banyaknya tugas yang mestinya dari jauh-jauh hari bisa selesai.
4. Merasa tertinggal
Bagaimanapun setiap orang pasti ingin sukses. Masalahnya, kebiasaan menunda-nunda pekerjaan ini jadi salah satu musuh kemajuan diri, lho.
Akibat sering menunda-nunda, kamu akan tertinggal dengan yang lain. Saat yang lain sudah cemerlang dengan kariernya, kamu masih tertatih-tatih.
Dari poin-poin tadi sudah sangat jelas bahwa menunda-nunda pekerjaan sebenarnya cuma memberikan kesenangan sementara. Gak sebanding dengan dampaknya yang merugikan. Maka dari itu, mulai sekarang berusaha dihilangkan, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Anak Sering Berbohong? 4 Hal yang Bisa Orangtua Lakukan untuk Mengatasinya
-
4 Alasan Komunikasi yang Efektif di Tempat Kerja Sangat Penting
-
4 Jenis Makanan Terbaik untuk Program Hamil, Perhatikan Kata Pakar!
-
4 Kualitas Ini Sering Dimiliki oleh Mereka yang Jago Jualan, Pelajari!
-
4 Jenis Makanan agar Tubuh Tetap Terhidrasi Meski Cuaca Terik
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 30 Hari Mengubah Kebiasaan Buruk Karya Aisyah Nafiani
-
Kerugian Akibat Macet di Jakarta Capai Rp 100 Triliun per Tahun
-
Mari Kembangkan Diri Bersama Buku Bertajuk 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif
-
Kebiasaan Sederhana yang Bisa Bikin Awet Muda
-
10 Fakta Kim Young Dae yang Jarang Diketahui, Punya Kebiasaan Tidur Unik!
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Serum Lokal yang Mengandung Mugwort, Ampuh Hempaskan Jerawat
-
3 Produk Eksfoliasi dari Cleora Beauty untuk Kulit Sensitif hingga Jerawat
-
5 Ide Mix and Match Denim ala Mim Rattanawadee untuk Tampilan yang Trendi
-
3 Red Peeling Serum yang Bikin Wajah Mulus dan Cerah, Harga Rp50 Ribuan
-
4 Varian Sunscreen dari NPURE, Ada Bentuk Spray hingga Powder
Terkini
-
Ulasan Novel Alster Lake: Kisah Cinta Seorang Penulis di Danau Alster
-
Ulasan Buku 101 Langkah Mengatasi Insecure: Belajar Menjadi Percaya Diri
-
Ulasan Buku Ulama, Pewaris Para Nabi: Mengenalkan Tugas-Tugas Ahli Agama
-
Panggil 26 Pemain untuk Piala AFF Wanita, Garuda Pertiwi Bawa Bekal Positif
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir