Tahun 2023 merupakan pintu baru bagi anak muda untuk menjalani kehidupan dan mengeksplor lebih luas kekayaan alam. Salah satunya adalah teknologi digital yang telah memperkuat industri di hampir semua sektor.
Kita sudah masuk di era yang bernama society 5.0. era di mana manusia dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dalam mengendalikan teknologi yang berkembang di era revolusi industri 4.0.
Melihat kondisi itu, ada beberapa tantangan bagi anak muda yang harus dihadapi agar bisa melewati kondisi kehidupan yang dipenuhi teknologi ini. Saya akan sedikit memaparkan gambaran mengenai tantangannya pada pembahasan kali ini. Mari simak pembahasannya.
BACA JUGA: Sering Merasakan Sakit Akibat Penggunaan High Heels? Lakukan 4 Tips Berikut
Mulai diremehkan oleh orang terdekat
Tahun ke tahun pastinya persaingan dunia kerja semakin ketat karena perkembangan teknologi. Ditambah dengan pendidikan di Indonesia yang sekarang kondisinya masih tertinggal dengan perkembangan inovasi profesi baru yang membutuhkan keahlian baru.
Tidak semua perguruan tinggi di Indonesia yang mampu menyesuaikan kualitas pendidikannya dengan profesi baru yang terus muncul seiring berjalannya inovasi teknologi baru. Ini yang mendatangkan pola pikir orang terdekat mulai dari keluarga hingga teman dekat yang mana ini mempertanyakan kesanggupan kamu melewatinya.
Orangtua pasti akan meminta seberapa jauh progress kamu untuk mempersiapkan karier di era sekarang yang kondisi pendidikan dituntut untuk menyesuaikan kondisi pesatnya perkembangan teknologi. Kecemasan orangtua mulai datang dengan mengeluarkan pertanyaan seperti:
- "kapan lulus kuliah?"
- "setelah lulus, keahlian apa untuk modal bekerja?"
- "sudah punya bisnis apa?"
Pertanyaan ini sudah umum dikeluarkan oleh orang terdekat untuk bertanya apakah kamu sudah siap menghadapi kerasnya kehidupan yang akan datang di era digital. Maka yang harus dipersiapkan dari sekarang adalah cari keahlian yang prospeknya jelas diperlukan untuk profesi baru nanti. Jika memang ada pelatihan atau kursusnya, maka daftarlah meski kamu masih menjadi mahasiswa atau siswa SMA. Karena keahlian perlu dikuasai dengan melewati proses dan jam terbang.
BACA JUGA: 3 Tips Rencanakan Liburan Hemat, Manfaatkan Promo Aplikasi Travel!
Artificial intelligence yang semakin masif menguasai banyak aspek
Sekarang kita bisa melihat perkembangan AI yang begitu cepat menjalar ke hampir segala aspek aktivitas manusia. Salah satunya adalah aspek pendidikan, sudah semakin banyak mahasiswa memanfaatkan AI untuk membantu mereka dalam perkuliahan. Sayangnya, masih banyak mahasiswa yang belum cerdas memanfaatkan kecanggihan AI.
Bagi mahasiswa, AI bisa menjadi pedang bermata dua, maksudnya adalah AI bisa menyediakan fasilitas seperti search engine, mendesain presentasi, meringkas esai, mengedit foto atau video. Dengan keunggulannya, mahasiswa yang cerdas harusnya menggunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tetap menggunakan analisa berpikir kritis dan kreatif. Tapi, ada juga mahasiswa yang menggunakan seolah-olah seperti auto pilot yang membiarkan AI menyelesaikan semuanya.
Inilah tantangan yang harus kamu hadapi melihat keunggulan AI yang begitu menggiurkan dan begitu menggoda. Dalam aspek informasi dan komunikasi, AI bisa memanipulasi suara seseorang yang bisa digunakan untuk kejahatan.
Semakin sulit bagi polisi untuk menemukan dan memberantas kejahatan jika makin banyak orang kriminal yang menguasai keahlian penggunaan AI. Maka dari itu, kamu sebagai anak muda juga harus belajar dan menguasai penggunaan AI sedalam mungkin untuk memberantas penyalahgunaan AI.
BACA JUGA: 5 Tips Jitu Merawat Tanaman Hidroponik agar Tetap Bisa Segar dan Subur
AI menstimulus anak muda untuk malas dan sulit berpikir kreatif
Hadirnya AI bisa menstimulus anak muda menjadi orang yang malas dan sulit untuk berpikir kreatif. Saya bisa bilang ini karena teknologi ini memproses instruksi manusia dengan cepat dan serba instan. Ini membuat anak muda mengurangi tenaganya untuk berpikir dan bergerak.
Secara perlahan dan jika dibiarkan, ini bisa menurunkan kualitas berpikir kreatif yang padahal di dunia kerja yang diselimuti oleh industri maju sangat butuh SDM yang memiliki kemampuan berpikir kreatif. Dibutuhkan pihak lain sebagai edukator yang mungkin dari orangtua, teman atau guru yang bisa memahami situasi perkembangan AI dan bisa memberikan pemahaman berupa edukasi persuasif untuk menyaring kebiasaan yang negatif.
Tantangan di atas harus segera kamu pahami sebagai anak muda jika ingin bertahan di era serba digital sekarang. Mulai dari tahun 2023, kurang lebih seperti itu gambaran nyata mengenai apa yang dihadapi anak muda. Tidak berhenti di tahun 2023, seterusnya akan datang tantangan baru sebagai lanjutan dari tahun sebelumnya. Tetap semangat berjuang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS