Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Latifah ..
Ilustrasi telat (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap orang pasti memiliki bad habit atau kebiasaan buruk masing-masing. Sering datang telat, suka menunda-nunda pekerjaan, gampang marah, merupakan beberapa contoh kebiasaan buruk yang akan merugikan diri sendiri.

Ada sebagian orang yang melakukan cara drastis untuk mengatasinya. Mungkin bisa berhasil, tapi kebanyakan hanya bertahan sebentar kemudian balik lagi ke kebiasaan lama. Ada beberapa alasan sebaiknya menghindari cara drastis dalam mengubah kebiasaan buruk.

1. Dibutuhkan waktu yang lama untuk membangun sebuah kebiasaan

Suatu kebiasaan terbentuk bukan hanya dilakukan sekali dua kali. Kebiasaan apa pun itu akan terbangun jika dilakukan berkali-kali dan menjadi sebuah rutinitas. Inilah kenapa menghilangkan suatu kebiasaan itu gak gampang.

Untuk memastikan perubahan yang terjadi permanen, artinya gak akan balik ke old habit, maka sebaiknya lakukan secara bertahap. Sebagai contoh, kebiasaan buruk bangun siang sampai sering telat kerja.

Mulai saja dulu untuk setting waktu bangun 15 menit lebih awal. Memang tampak gak berpengaruh, tapi kalau dijalani terus lama-lama jadi habit baru. Setelah itu, baru setting lebih awal lagi, dan lakukan sampai akhirnya kamu bisa bangun pagi tanpa kesulitan.

2. Perubahan gak menjadi beban

Alasan lain kenapa sebaiknya mengubah kebiasaan buruk dilakukan bertahap, yaitu agar tidak menjadi beban. Kalau dilakukan secara drastis, effort yang dibutuhkan pun akan sangat besar dan hal ini yang kerap bikin banyak orang jadi menghindari perubahan.

Kalau dilakukan dari tahap yang mudah, maka energi yang dibutuhkan pun akan lebih kecil. Kamu pun bisa melakukannya effortlessly.

3. Meminimalisir ketidaknyamanan

Siapa pun bakal gak suka dipaksa-paksa. Tak terkecuali memaksakan diri, pasti akan menimbulkan kondisi tidak nyaman.

Untuk menghilangkan kebiasaan buruk mau gak mau kamu mesti memaksakan diri. Hanya saja, ketika dilakukan secara bertahap setidaknya ketidaknyamanan itu bisa ditekan seminimal mungkin.

4. Resistensi dari lingkungan pun minimal

Gak semua orang bisa bersikap suportif saat mengetahui kamu berusaha berbeda dengan menghilangkan kebiasaan buruk. Gak jarang upayamu untuk berubah ditanggapi dengan sinis. Nah, hal ini akan bisa diminimalkan bila perubahan itu dilakukan sedikit demi sedikit.

Mengubah suatu kebiasaan memang gak mudah. Namun, bila kamu menjalaninya dengan konsisten pasti bisa!

Latifah ..