Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Rion Nofrianda
Ilustrasi bullying (pexels/Yan Krukau)

Bullying atau perundungan saat ini masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Bullying diartikan sebagai segala bentuk penindasan atau kekerasan dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Davis (2005) dalam penelitiannya juga menyebutkan bahwa perilaku bullying merupakan faktor resiko dalam berkembangnya depresi pada pelaku dan korban bullying.

BACA JUGA: 5 Keuntungan Memiliki Pacar yang Kuliah Jurusan Psikologi, Bisa Curhat!

Oleh sebab itu, kita perlu untuk peka dan sadar terhadap perilaku bullying ini sehingga dapat diminimalisir dalam kehidupan sehari-hari. Jika diabaikan, bullying dapat memiliki efek serius dan merugikan pada korban dan pelaku. Berikut adalah 5 dampak umum dari perilaku bullying.

1. Dampak emosional dan psikologis

Korban bullying seringkali mengalami gangguan emosional dan psikologis seperti kecemasan, depresi, rendah diri, stres dan isolasi sosial. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan tidur, penurunan minat dalam aktivitas sehari-hari, dan bahkan pikiran atau tindakan yang merugikan atau membunuh diri sendiri.

2. Efek fisik

Penindasan juga dapat memiliki konsekuensi fisik yang nyata. Korban bullying sering mengalami luka fisik seperti memar, luka sayat, dan patah tulang. Pelecehan berulang bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang bagi beberapa korban.

BACA JUGA: Punya Kebiasaan Menggigit Kuku? Ini 5 Cara Menghentikan Kebiasaan tersebut!

3. Dampak akademik

Korban bullying sering mengalami penurunan prestasi sekolah. Mereka sulit berkonsentrasi, sering bolos sekolah atau bahkan bolos sekolah karena takut atau merasa tidak aman di lingkungan sekolah. Efek ini dapat berdampak negatif pada kinerja akademik dan masa depan pendidikan korban bullying.

4. Dampak sosial

Bullying dapat memengaruhi kemampuan korban untuk membentuk hubungan sosial yang sehat. Korban mungkin mengalami kesulitan mempercayai orang lain, menjalin persahabatan, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan perasaan kesepian yang mendalam.

BACA JUGA: 3 Cara Hindari Hustle Culture, Lakukan Hobi yang Menyenangkan

5. Efek jangka panjang

Efek bullying bisa bertahan hingga dewasa. Korban bullying memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma. Korban juga dapat mengembangkan perilaku berbahaya, seperti penyalahgunaan alkohol dan narkoba, dan menderita masalah interpersonal yang berkelanjutan.

Penting untuk diingat bahwa dampak intimidasi dapat bervariasi dari orang ke orang dan bergantung pada faktor-faktor seperti tingkat keparahan intimidasi, dukungan sosial yang tersedia, dan ketahanan psikologis orang tersebut. Penting agar komunitas, sekolah, dan keluarga bekerja sama untuk mencegah dan campur tangan dalam intimidasi untuk memastikan kesejahteraan dan perkembangan anak-anak dan remaja. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rion Nofrianda