Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Ridho Hardisk
Ilustrasi menggunakan Smartphone. (pexels.com/Anna Shvets)

Digitalisasi sudah cukup lama memasuki kehidupan kita sebagai manusia. Terutama dalam penggunaan media sosial yang algoritmanya membuat konsentrasi manusia banyak yang terfokus ke arah sana. Beberapa, ada yang kecanduan hingga sulit untuk mencari waktu luang sendiri dengan aktivitas yang lebih produktif.

Padahal, semua teknologi digital yang berkembang sekarang hanyalah sebuah alat pendukung untuk membantu aktivitas manusia. Tapi kenyataan sekarang malah terlihat manusia seolah-olah dikendalikan oleh teknologi. Maka, itulah yang harus diubah karena manusia pada dasarnya adalah makhluk ciptaan Allah yang cerdas.

BACA JUGA: 3 Kemampuan yang Perlu Dikuasai sebagai Digital Marketing, Yuk Pelajari!

Pada pembahasan kali ini, saya akan membagikan pemahaman mengenai digital minimalism yang berarti sebuah aktivitas yang mengurangi fokus pada digitalisasi dan selektif untuk menggunakan tools digital yang lebih prioritas untuk dibutuhkan selama hidup sehari-hari. Ada beberapa manfaat ketika kita menerapkan pemikiran digital minimalism. Mari simak pembahasannya

Membuat pikiran fokus menggunakan aplikasi yang memang dibutuhkan saja

Ilustrasi menyaring aplikasi di smartphone. (pexels.com/cottonbro studio)

Digital minimalism membuat kita lebih fokus menggunakan aplikasi di HP atau laptop yang memang kita butuhkan saja dan bukan sesuai keinginan kepuasan diri. Maka, kamu harus bisa menyaring HP mu yang banyak aplikasi yang biasa kamu gunakan menjadi sedikit.

Itu membuatmu menjadi lebih selektif dalam memilih aplikasi yang fungsinya jelas seperti untuk keperluan kerja, aktivitas rumah, mencari alamat rumah seseorang atau transportasi online. Jadi, fokus kamu tidak menyebar ke mana-mana sehingga bisa mengurangi stress juga.

Mencegah diri dari FOMO

Ilustrasi orang yang FOMO. (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

FOMO atau biasa yang dikenal fear of missing out yang mana itu membuat seseorang takut ketinggalan informasi yang sedang tren atau sedang ramai. Jika sudah memulai mengurangi aktivitas pada teknologi digital, secara perlahan sifat itu akan bisa dihindari. FOMO membuat seseorang sulit untuk lepas dari gadget entah itu smartphone, Tab, laptop atau PC.

Akibatnya, seseorang bisa menutupi diri dari lingkungan luarnya dan tingkat kepekaan terhadap lingkungan semakin berkurang. Digital minimalism mampu mencegah itu dengan melatih pada pikiran kita jika dilakukan secara konsisten.

BACA JUGA: Kunci Keberhasilan! 5 Alasan Harus Produktif di Pagi Hari

Meningkatkan produktivitas pada aktivitas fisik

Ilustrasi berolahraga. (pexels.com/Jonathan Borba)

Jika sudah mengurangi aktivitas pada gadget, maka yang menjadi pengalihan adalah aktivitas fisik di dunia nyata seperti olahraga, bermain musik, menulis, merawat tumbuhan atau pergi hang out bersama teman. Mengurangi kehidupan di dunia digital bisa mendorong konsentrasi lebih aktivitas fisik selama kamu tahu aktivitas fisik apa yang sesuai dengan kamu.

Jika kamu menyukai olahraga, maka luangkan waktumu lebih banyak dalam sehari untuk olahraga dibanding membuka media sosial. Dengan begitu, kamu akan lebih produktif dengan aktivitas olahragamu.

Mengurangi rasa candu penggunaan gadget

Ilustrasi mengurangi intensitas penggunaan HP. (pexels.com/Eren Li)

Rasa candu membuat seseorang ketergantungan terhadap sesuatu sehingga sulit untuk dilepaskan. Misalnya saja ketika sudah candu menggunakan media sosial, maka 24 jam sehari tidak akan pernah cukup untuk memuaskan kesenangan.

Digital minimalism menjadi solusi untuk mencegah candu karena itu bisa menciptakan distraksi untuk fokus ke gadget. Ketika kamu sudah mulai menerapkan olahraga selama 5 menit sehari, setidaknya itu adalah langkah awal kamu mengurangi waktu bermain media sosial selama itu. Jika konsisten, kamu akan menambah durasi olahragamu.

BACA JUGA: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Melakukan Solo Traveling

Pikiran lebih fokus menjalin hubungan sosial

Ilustrasi bersosial. (pexels.com/cottonbro studio)

Selain olahraga, kamu bisa menghabiskan banyak waktu seharian dengan memanfaatkan jiwa sosialmu. Berhenti sejenak dari dunia maya dan mencemplungkan diri ke aktivitas sosial secara tatap muka adalah bagian dari dampak digital minimalism. 

Artinya, target dari pemikiran digital minimalism adalah kembalinya ke fitrah manusia yaitu makhluk sosial secara hakikatnya bertemu secara tatap muka dengan intens dan ada gerakan fisik yang nyata.

Mendapatkan durasi tidur yang cukup

Ilustrasi tidur. (pexels.com/Miriam Alonso)

Keseringan menggunakan media sosial hingga kecanduan tentunya bisa mengganggu waktu tidur. Saya sering melihat teman saya yang memang orangnya sulit lepas dari smartphonenya memiliki kebiasaan menonton video Tiktok dan Reels sebelum tidur. Karena hal itu, dia sering menunda waktu tidurnya karena terlalu asik menonton video yang ada di Tiktok dan Reels.

Pada akhirnya, itu mengurangi durasi waktu tidurnya. Perlu diketahui bahwa kualitas tidur juga bergantung pada durasi karena durasi tidur normal manusia adalah 6 jam. Jika sudah menerapkan digital minimalism, hal itu tidak akan terjadi karena gadget sudah dibagi waktunya.

Itulah beberapa manfaat penerapan digital minimalism dalam kehidupan sehari-hari. Saya sangat menganjurkan ini diterapkan dalam hidup kamu terutama untuk kamu yang masih muda. Karena sekarang sangat sulit menemukan anak muda yang bisa menerapkan digital minimalism. Semoga bermanfaat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ridho Hardisk