Pentingnya peran orangtua dalam membentuk perkembangan anak tidak dapat disangkal. Setiap generasi memiliki cara pandang dan pendekatan yang berbeda dalam mendidik anak. Pada zaman sekarang, terdapat beberapa gaya parenting kontemporer yang berbeda dari tradisi yang telah diterapkan oleh kakek dan nenek kita.
Menyadur dari Journal of Child Development Perspectives, ada beberapa alasan mengapa kakek nenek mungkin tidak setuju dengan gaya parenting yang dipraktikkan oleh anak-anak mereka:
1. Perbedaan Nilai dan Budaya
Kakek nenek mungkin berasal dari generasi yang memiliki pandangan yang berbeda tentang pendidikan dan disiplin anak. Nilai-nilai tradisional mereka mungkin lebih mengandalkan otoritas dan ketegasan daripada pendekatan permisif yang lebih modern.
2. Perasaan Khawatir
Kakek nenek mungkin merasa khawatir bahwa anak-anak mereka akan menjadi tidak teratur atau kurang berdisiplin jika diberikan kelonggaran yang lebih besar dalam pendidikan anak.
3. Kekhawatiran atas Kesehatan Mental dan Emosional Anak
Beberapa kakek nenek mungkin percaya bahwa pendekatan yang terlalu tegas dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional anak, tetapi anak-anak mereka mungkin memiliki pandangan berbeda.
Konflik antara gaya parenting orangtua dan pandangan kakek nenek dapat diatasi dengan komunikasi dan pemahaman yang baik di antara kedua belah pihak. Menyadur dari Educational Psychology Review, berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi perbedaan ini:
1. Buka Komunikasi
Penting untuk membuka komunikasi yang jujur dan saling mendengarkan antara orangtua dan kakek nenek. Dengan saling berbagi pandangan dan kekhawatiran mereka, mereka dapat mencari titik tengah yang baik untuk mendidik anak-anak dengan harmonis.
2. Sesuaikan dengan Situasi
Orangtua dapat mencoba untuk menyesuaikan gaya parenting mereka dengan situasi dan nilai-nilai keluarga yang ada. Di rumah sendiri, mereka mungkin lebih longgar, tetapi ketika berada di rumah kakek nenek, mereka bisa lebih memperhatikan aturan yang berlaku di sana.
3. Belajar bersama
Bersama-sama mencari dan membaca penelitian terkini tentang gaya parenting dan efeknya pada perkembangan anak dapat membantu kedua belah pihak untuk memahami dan menghormati pendekatan satu sama lain.
4. Ajak Ahli
Jika perbedaan pandangan terus menjadi sumber konflik, melibatkan seorang profesional seperti psikolog atau konselor keluarga dapat membantu dalam menyelesaikan masalah dan memberikan saran yang objektif.
Penting untuk diingat bahwa setiap keluarga unik dan tidak ada satu gaya parenting yang sempurna. Kunci utama adalah mencari keseimbangan yang sehat antara kasih sayang, disiplin, dan penghargaan dalam mendidik anak-anak dengan penuh perhatian dan cinta.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kuliah di Luar Negeri Tanpa Ribet Syarat Prestasi? Cek 6 Beasiswa Ini!
-
Jangan Sembarangan! Pikirkan 5 Hal Ini sebelum Pasang Veneer Gigi
-
6 Beasiswa Tanpa Surat Rekomendasi, Studi di Luar Negeri Makin Mudah
-
Belajar dari Banyaknya Perceraian, Ini 6 Fase yang Terjadi pada Pernikahan
-
Tertarik Kuliah di Luar Negeri Tanpa TOEFL/IELTS? Simak 5 Beasiswa Ini!
Artikel Terkait
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Dog Knows Everything: Kakek, Anjing Pelacak, dan Misteri Pembunuhan
-
Rumah Keluarga Fuji di Padang Disorot, Silsilah Orangtua Jadi Perbincangan
-
Sering Hadapi Hujatan, Ayu Ting Ting Yakin Rezekinya Tak Akan Putus karena Orangtua
-
Macam-Macam Kado Ulang Tahun Azura dari Ketiga Neneknya: Geni Faruk Kasih Bantal Spesial
Lifestyle
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
3 Produk The Originote Ukuran Jumbo, Ada Micellar Water dan Sunscreen Spray
-
Viral Earbuds Berdarah, Ini Batas Aman Volume untuk Mendengarkan Musik
-
4 Gaya Fashion Youthful ala Kim Hye-jun yang Ideal untuk Acara Mid-Forma
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans