Scroll untuk membaca artikel
Aulia Hafisa | Risna Wati
Ilustrasi Ruangan (Pexels.com)

Warna merupakan elemen yang dominan dan aspek yang berhubungan dengan desain dan kehidupan. Dilansir dari laman hellosehat.com, warna secara langsung menargetkan sistem saraf otonom manusia yang berfungsi mengontrol aktivitas yang Anda lakukan secara tak sadar, seperti bernapas, mendetakkan jantung, dan menjalani proses metabolisme.

Melalui psikologi warna diketahui bahwa pemilihan warna yang tepat dapat memancing inspirasi, menciptakan ilusi ruang, dan memberikan suasana berbeda di berbagai ruangan.

Hal ini disebabkan karena warna memiliki hubungan atau keterkaitan dengan suasana hati hingga memengaruhi perilaku manusia dan dapat menimbulkan reaksi fisiologis. Untuk itu, tidak ada alasan mengapa seseorang harus memperhatikan dengan seksama warna apa yang nantinya cocok untuk dinding ruangannya.

Berikut tips memilih warna ruangan berdasarkan teori psikologi warna :

1. Kuning

Warnanya yang cerah dan intens bisa membuat mata menjadi cepat lelah (mudah iritasi). Meski demikian, warna kuning memiliki aura kehangatan, optimisme, semangat dan dinobatkan sebagai warna intelektual karena mampu merangsang aktivitas otak dan mental dan membantu penalaran manusia berjalan logis dan analitis. 

Selain itu, warna kuning menjadi pilihan yang baik pada interior dapur. Sebab, warna-warna hangat seperti kuning dipercaya bisa merangsang nafsu makan. 

2. Biru

Biru dipercaya mampu merangsang kemampuan untuk berkomunikasi dan ekspresi artistik. Dalam dunia medis, biru mampu mengatasi insomnia, kecemasan, migrain, hingga tekanan darah tinggi. Biru juga memberi efek yang menenangkan untuk tubuh. Melihat warna ini bisa membantu memperlambat detak jantung dan penurunan aliran darah. Sebabnya, tak jarang biru menjadi warna favorite kamar seseorang.

3. Hijau

Dunia psikologis menggunakannya untuk membantu seseorang agar memiliki keseimbangan emosi dan keterbukaan komunikasi karena hijau  mampu memberikan efek relaksasi. Hal ini terjadi karena warna hijau menargetkan hipotalamus anterior, bagian otak yang berkomunikasi dengan saraf parasimpatis untuk memicu efek anestesi yang membuat Anda mengantuk. Di rumah sakit digunakan untuk membuat pasien rileks.

4. Merah

Warna merah merangsang tubuh serta meningkatkan denyut jantung dan aliran darah, menyebabkan peningkatan adrenalin dan membuat individu merasa energik, bersemangat, perasaan dan antusiasme yang kuat serta sanggup membangkitkan cinta dan kemarahan. Warna merah juga cocok untuk interior dapur karena akan membuat Anda bersemangat dalam mempersiapkan makanan untuk keluarga, menciptakan kebersamaan dan kehangatan, serta mendorong interaksi.

5. Putih

Putih adalah warna penyeimbang yg sangat baik. kelebihan warna putih adalah kemampuannya untuk membantu mengurangi rasanyeri. Ini dikarenakan warna putih memberi kesan kebebasan dan keterbukaan. Kekurangan warna putih adalah dapat memberi rasa sakit kepala dan mata lelah jika warna ini terlalu mendominasi.

6. Jingga

Warna jingga meningkatkan suplai oksigen dalam otak, dan memproduksi efek kesegaran, dan menstimulasi aktifitas mental. Jingga dipercaya mampu merangsang kegembiraan dan nafsu makan. ruangan yang berwarna oranye akan membuat orang cenderung berpikir dan berbicara, menyuarakan persahabatan dan kegembiraan.

Nah, Inilah tips memilih warna ruangan berdasarkan teori psikologi agar membantumu dalam memancing inspirasi dan menciptakan ilusi ruang khas dirimu sendiri. jadi, siap ganti warna ruangan?

Risna Wati