Manchester United memulai Liga Inggris 2025/2026 dengan hasil kurang menggembirakan setelah kalah 0-1 dari Arsenal di Old Trafford pada Minggu (17/8/2025) malam WIB. Satu-satunya gol dalam pertandingan itu dicetak Riccardo Calafiori pada menit ke-13 melalui sundulan dari sepak pojok.
Gol tersebut bermula dari tendangan pojok yang dieksekusi Martin Odegaard. Di mana kiper MU, Altay Bayindir melakukan blunder fatal. Bayindir gagal mengantisipasi bola sehingga bola jatuh ke Calafiori yang tidak terkawal dan langsung membobol gawang MU.
Blunder itu menjadi titik balik yang menentukan kekalahan MU dalam laga pembuka Premier League musim 2025/2026. Kesalahan Bayindir pun menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk legenda Manchester United, Roy Keane yang menilai kiper asal Turki itu harus tampil lebih agresif dan dominan dalam menguasai kotak penalti.
Meski begitu, Manchester United tetap bermain agresif dan menekan sepanjang pertandingan. Tim asuhan Ruben Amorim menguasai bola sebanyak 61 persen dan mencatatkan tujuh tembakan tepat sasaran, jauh lebih banyak dibanding Arsenal yang hanya punya dua shot on target.
Beberapa peluang emas MU tercipta, seperti tendangan dari Dorgu yang membentur tiang gawang dan sejumlah serangan terbuka di babak kedua. Namun, ketidakefektifan dalam memanfaatkan peluang akhirnya menjadi faktor utama kekalahan tim tuan rumah.
Di sisi lain, Arsenal mampu mempertahankan keunggulan tipis itu hingga peluit akhir dengan disiplin dan solid.
Kata Ruben Amorim soal Blunder Altay Bayindir
Terkait kesalahan fatal yang dilakukan Altay Bayindir, Ruben Amorim memberikan pembelaan. Ia menegaskan bahwa kesalahan tersebut terjadi akibat dorongan fisik dari pemain lawan yang membuat Bayindir kehilangan kontrol.
“Tim ini tidak butuh kiper baru. Saya yakin Altay sudah menunjukkan komitmen dan kemampuan terbaiknya. Kesalahan itu murni karena adanya tekanan fisik dari pemain lawan yang membuatnya kehilangan keseimbangan,” ujar Ruben Amorim menyadur ESPN, Minggu (17/08/2025) waktu setempat.
Amorim juga menegaskan bahwa meski kekalahan menyakitkan, penampilan timnya tetap patut diapresiasi karena bermain dengan semangat dan konsistensi menekan lawan sepanjang laga.
Namun di luar pembelaan pelatih, ada desakan dari para penggemar dan analis agar MU segera mencari kiper pengganti yang lebih andal, termasuk opsi mendatangkan Gianluigi Donnarumma sebagai solusi.
Pertandingan di Old Trafford berjalan dengan intensitas tinggi sejak awal. Arsenal mampu unggul cepat lewat gol sepak pojok dan bertahan dengan rapat, sementara MU berusaha bangkit dengan permainan terbuka dan agresif.
Pada menit ke-13, tendangan pojok dari Odegaard sukses dimanfaatkan Calafiori menjadi gol kemenangan. Setelah itu, MU terus menekan dan menciptakan banyak peluang, namun belum beruntung mencetak gol balasan.
Selama laga, MU melepaskan sekitar 22 percobaan tembakan, namun ketajaman penyelesaian menjadi kendala utama mereka.
Kekalahan ini membuat Manchester United harus memulai musim di posisi bawah klasemen sementara, sedangkan Arsenal menempati posisi keenam.
Meski begitu, penampilan MU tetap mendapat pujian dari sejumlah pihak karena menunjukkan kualitas permainan yang solid dan semangat juang tinggi menghadapi tim kuat seperti Arsenal.
Selain itu, catatan kemenangan Arsenal 1-0 di Old Trafford ini menambah sejarah panjang mereka sering menang dengan skor tipis di kandang MU selama era Premier League.
Kiper Altay Bayindir yang menjadi sorotan memang menjadi faktor utama kekalahan, namun seluruh skuad MU sudah berusaha keras mengejar ketertinggalan hingga menit terakhir pertandingan.
Ruben Amorim menegaskan pentingnya untuk tetap fokus dan memperbaiki kelemahan agar performa tim bisa lebih baik di laga-laga berikutnya.
Blunder Altay Bayindir menjadi faktor penentu kekalahan Manchester United 0-1 dari Arsenal di laga pembuka Liga Inggris 2025/2026. Namun, pelatih Ruben Amorim membela sang kiper dengan menyatakan kesalahan tersebut akibat tekanan fisik dari lawan.
Meski begitu, Manchester United tetap menunjukkan semangat juang tinggi dengan penguasaan bola dan agresivitas yang lebih baik, tetapi kurang efektif dalam memanfaatkan peluang. Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi MU untuk memperbaiki lini belakang sekaligus meningkatkan ketajaman penyelesaian di masa depan.
Baca Juga
-
Siap Jajal Persijap Jepara, Marc Klok Ungkap Target Utama Persib Bandung
-
BRI Super League: Eduardo Perez Dedikasikan Kemenangan Perdana untuk Fans
-
BRI Super League: Persib Bandung Bawa Kekuatan Penuh, Siap Tantang Persijap Jepara?
-
Kim So Hyun Gabung PEACHY Company, Agensi Baru Milik Aktris Jun Ji Hyun!
-
Peter De Roo Tak Jadikan Sho Yamamoto sebagai Tameng Kekalahan Persis Solo
Artikel Terkait
Hobi
-
Siap Jajal Persijap Jepara, Marc Klok Ungkap Target Utama Persib Bandung
-
BRI Super League: Eduardo Perez Dedikasikan Kemenangan Perdana untuk Fans
-
Futsal dan Masa Depan, Ketika Formasi Futsal Menjadi Seni
-
BRI Super League: Persib Bandung Bawa Kekuatan Penuh, Siap Tantang Persijap Jepara?
-
Futsal Bukan Sekadar Tendang Bola, Ada Fakta Unik yang Jarang Diketahui
Terkini
-
4 Rekomendasi Serum yang Ampuh Redakan Jerawat dan Lawan Penuaan
-
Simpel tapi Classy Banget! 4 Look Outfit Elegan ala Kim Yerim
-
Ulasan Film Merah Putih: One For All, Niat Baik yang Tersandung Eksekusi!
-
Kapur Sirih Bisa Atasi Jerawat? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Hujan Badai, NCT Dream Gebrak Stadion Rajamangala Bangkok di Konser Terbaru