Mempertahankan keharmonisan cinta dengan pasangan meski telah berumah tangga adalah kewajiban bersama. Meski telah menjadi pasutri dan punya urusan masing-masing, tapi perlu diingat bahwa rumah yang hangat tercipta karena pernikahan yang hangat pula.
Bila tak lagi ada keharmonisan dan kehangatan dari pernikahan pasutri, lantas bagaimana buah hati bisa melihat atau merasakan cinta dari kedua orang tuanya? Anak bisa merasakan bila ada yang tak beres dengan ayah dan ibunya, loh!
Dilansir dari @parentalk.id, beberapa kebiasaan ini bisa mempertahankan keharmonisan pernikahan serta kehangatan cinta pasutri. Walau sudah punya kesibukan masing-masing dan kurangnya waktu berdua, kalian tetaplah pasangan!
1. Jadwal Nge-date
Usahakan untuk menyempatkan waktu berduaan buat nge-date! Baik seminggu sekali atau sebulan sekali, pasutri perlu momen tersebut untuk merasakan momen ‘pacaran’ lagi.
Kalau kepikiran si kecil dan khawatir meninggalkannya, pasutri bisa menitipkannya sesekali pada kakek dan neneknya atau menggunakan jasa Daycare kalau takut merepotkan.
Bahkan ada loh, Daycare yang menyediakan jasanya untuk dipanggil ke rumah. Tapi pasutri wajib mencari Daycare terpercaya, ya!
2. Deep Talk
Walau punya kesibukan, sesi deep talk masih diperlukan karena pasutri dapat mengetahui isi kepala masing-masing. Deep talk bisa dilakukan ketika pillow talk, sesaat sebelum tidur. Atau bisa juga dibahas ketika berkencan.
Pasutri dapat berbagi cerita dengan pasangan tentang apa saja. Baik itu permasalahan yang mengganggu pikiran, rencana pribadi atau berdua, planning untuk anak.
3. Diskusi
Ketika ada topik yang perlu dibahas di rumah, coba diskusikan dan hindari pertengkaran. Komunikasi sangat penting dilakukan berdua demi mengembalikan suasana nyaman dan menemukan jalan tengah mengenai apa yang dipermasalahkan.
Luangkan waktu untuk berdiskusi dan cari solusinya. Namun ingat, topik apapun yang dibahas, usahakan untuk tidak menggunakan emosi apalagi sampai bikin pasutri bertengkar!
BACA JUGA: Ikuti Trend Kebucinan Malah Jatuh dari Motor, Ini Tips Ikuti Trend tapi Tetap Aman
4. Menurunkan Ego dan Gengsi
Berani terjun ke pernikahan, maka tandanya berani untuk menurunkan ego dan gengsi. Kalau sudah menjadi pasutri namun masih mementingkan diri sendiri, artinya masih ada yang perlu diperbaiki.
Ketika berbuat salah, maka akuilah dan meminta maaf. Jangan sampai balik menyalahkan pasangan atau mencari-cari alasan atas kesalahan yang dibuat oleh diri sendiri, ya!
Lagi pula, pasutri sudah berbagi banyak hal dan kehidupan kalian menyatu di satu atap rumah yang sama. Masa masih gengsi sama pasangan sendiri?
5. Beri Kejutan Kecil
Tak melulu harus di momen penting, kejutan kecil juga akan sangat berarti jika dilakukan tanpa alasan karena menggambarkan bentuk cinta.
Percayalah pasutri akan merasa sangat dihargai keberadaannya, serta merasa mendapat validasi berkat usahanya menjadi ayah/ibu dan suami/istri yang baik.
Kejutannya tak perlu mewah, sekadar membawakan makanan favorit untuk istri di rumah saat pulang kerja, atau memasak bekal makan siang favorit untuk dibawa suami tercinta ke kantor. Dalam bentuk apapun, kejutan yang diberi orang tercinta pasti terlihat berharga!
6. Rayakan Anniversary
Jangan sampai terlewat, apalagi lupa. Bisa berabe! Semakin bertambah usia pernikahan, maka semakin besar makna dari pernikahan itu sendiri.
Betapa hebatnya pasutri bisa bertahan disegala cobaan dan rintangan rumah tangga, lalu akhirnya bertemu lagi di tanggal pernikahan di tahun-tahun berikutnya yang akan datang.
Merayakan anniversary tak perlu mewah, kok. Pasutri bisa kembali membuka album foto pranikah atau video pernikahan lalu bernostalgia.
Dengan begitu, pasutri bisa mengingat momen sakral itu dan menemukan lagi alasan mengapa akhirnya kalian berdua memutuskan untuk berada disatu atap rumah yang sama.
Di antara beberapa poin tentang kebiasaan untuk mempertahankan keharmonisan pernikahan dan kehangatan cinta pasutri di atas, mana yang sudah sering kamu lakukan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Mengenal Alienation: Kondisi Ketika Enggan Berinteraksi Sosial dan Asing Terhadap Diri Sendiri
-
Mengenal Parentification Trauma: Efek Parenting yang Kurang Tepat pada Anak
-
Mengenal Lost Child Syndrome: Salah Satu Penyebab Inner Child Terluka
-
Perbedaan Gaya Parenting dari 4 Negara Ini Bisa Kamu Jadikan Referensi!
Artikel Terkait
-
Klaim Selingkuhan Ridwan Kamil, Penampilan Asli Diduga Lisa Mariana di Foto Pernikahan Digunjing
-
Menikah dengan Sepupu, Halal atau Haram dalam Islam? Ini Penjelasannya
-
7 Potret Anita Hara Menikah dengan Jeson Siregar di Nusa Dua Bali
-
Diisukan Selingkuh, Publik Ingat Rahasia Keharmonisan Rumah Tangga Ridwan Kamil dan Atalia Praratya
-
Di Balik Gaun Pengantin, Luka Psikologis Pernikahan Dini
Lifestyle
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
Koreksi Diri, 3 Hal Ini Membuat Kita Terjebak dalam Pilihan Salah
-
Tampil Menarik dan Keren! Intip 4 Daily Outfit Edgy ala Yoon STAYC
-
4 Gaya Andalan Chaeyoung TWICE yang Bisa Kamu Tiru untuk Outfit Sehari-hari
Terkini
-
Mengenal 9 Karakter Baru yang Muncul di Serial The Last of Us Season 2
-
Review Qodrat 2: Lebih Religius dan Lebih Berani Menebar Teror!
-
Bertema Okultisme, 3 Karakter Pemeran Utama Film Holy Night: Demon Hunters
-
Ada Annabelle, 5 Film Hits Ini Ternyata Diproduksi dengan Budget Rendah
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo