Ketika seorang anak melakukan kesalahan, kegagalan, atau hari yang buruk, kadang mereka akan merasa kecewa dan sedih karena tidak mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan harapannya. Di situasi seperti ini biasanya orang tua akan menghibur dan memberi semangat.
Namun sebenarnya, meskipun tanpa penghiburan atau dorongan semangat dari orang tua, seorang anak bisa menghibur dirinya sendiri lewat positive self-talk. Self-talk ini akan membantu anak untuk meningkatkan kepercayaan dan harga dirinya.
Nah bagaimana cara mengajari anak positive self-talk? Melansir dari kidsintransitiontoschool, berikut ini cara mengajari anak menggunakan self-talk positif untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
1. Ajari anak untuk mengenali suara-suara negatifnya
Ketika anak merasa gagal dan mulai mengucapkan kata-kata negatif dalam dirinya, misalnya ketika anak berkata, "Saya tidak bisa," ajaklah anak berpikir tentang perasaannya tiap kali melontarkan perkataan negatif tersebut, bahwa hal itu benar-benar akan membuat anak berhenti mencoba sehingga kehilangan kepercayaan diri.
2. Bantu anak membalikkan keadaannya
Jika anak tidak berani tampil di depan kelasnya, atau terlalu takut untuk berbicara di hadapan teman-temannya, tanyakanlah mengapa mereka memiliki perasaan yang demikian. Akan ada beberapa alasan yang mungkin dilontarkan anak. Misalnya ia belum siap, gugup, atau ia tidak tahu harus mengucapkan apa. Yakinkan anak bahwa sebenarnya mereka mampu asalkan mau mempersiapkan diri sebaik mungkin. Arahkan anak agar ia bisa melihat sisi positif dari dirinya dan mengucapkannya tiap kali mereka merasa ragu. "Saya sudah latihan dan belajar yang cukup, saya pasti bisa melewatinya".
3. Bimbing anak untuk memiliki ungkapan-ungkapan positif yang bisa mereka ucapkan
Beritahukanlah anak mengenai kata-kata atau kalimat positif yang bisa mereka ucapkan untuk membuat diri merasa lebih baik. Misalnya kalimat "saya pasti bisa", "saya akan terus mencoba", atau "saya sudah siap". Bimbing mereka tiap kali mulai ingin mengucapkan hal-hal negatif tentang dirinya, agar segera mengingat kelimat-kalimat positif tersebut.
4. Orang tua memberikan teladan
Ketika ingin mengajari anak menggunakan self-talk positif, maka terlebih dahulu orang tua lah yang harus menerapkannya. Contohkanlah hal-hal yang sekiranya ingin agar anak menirunya dari orang tua. Orang tua bisa dengan sengaja melakukan self-talk sambil memperdengarkannya kepada anak sehingga ia akan meniru cara orang tuanya merespon sebuah masalah.
Nah itulah tadi 4 cara dalam mengajarkan anak menggunakan self-talk positif. Semoga dengan melakukan self-talk seperti ini, anak akan semakin percaya diri dalam menghadapi sebuah masalah.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Berpikir Non-Linier, Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Otak
-
Ulasan Buku The Little Furball, Kisah Manis tentang Menghadapi Perpisahan
-
Ulasan Buku I'm (not) Perfect, Menyorot Ragam Stigma tentang Perempuan
-
Ulasan Buku Dolpha: Empat Anak Sahabat Laut, Petualangan Seru Anak Pesisir
-
Ulasan Buku 365 Ideas of Happiness, Ide Kreatif untuk Memantik Kebahagiaan
Artikel Terkait
-
Peran Ayah sebagai Kiblat Persepsi Anak Perempuan dalam Memilih Pasangan
-
Deddy Corbuzier Tanggapi Isu Ridwan Kamil Selingkuh: Udah Berasa Jadi Hakim
-
Saksi Kunci, Marshel Widianto Sebut Lisa Mariana Janda: Alibi Ridwan Kamil Benar?
-
Anak Suka Tantangan? Kompetisi Edukatif Bisa Jadi Ajang Asah Kemampuan!
-
Mewahnya Perawatan Lisa Mariana di Tengah Tuntut Nafkah Anak ke Ridwan Kamil
Lifestyle
-
4 Inspirasi Daily Style dari Seunghee OH MY GIRL, Simpel Nan Fashionable!
-
Joyful Vibes! Ini 4 Ide Gaya OOTD Mai IZNA yang Bakal Bikin Kamu Makin Pede
-
Peringati Hari Kartini: Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah Jadi Nyawa Musikal Untuk Perempuan
-
Stop Salah Shade! Ini 4 Foundation Terbaik untuk Pemilik Neutral Undertone
-
Gaya Makin Kekinian dan Stylish, Intip 4 Gaya OOTD Lee Min-jae Ini!
Terkini
-
Biar Gak Bingung, Ini Daftar dan Penjelasan Arc Anime Fire Force Season 3
-
Satu Langkah Lagi, Nova Arianto Bakal Samai Capaian Shin Tae-yong di Gelaran Piala Asia
-
Peran Ayah sebagai Kiblat Persepsi Anak Perempuan dalam Memilih Pasangan
-
Politik Pendidikan Ki Hadjar: Masihkah Sekolah Jadi Ruang Perjuangan?
-
Adu Strategi dan Kata, 4 Drama Korea Bertema Negosiasi yang Wajib Ditonton