Ketika seseorang merasakan cinta yang tulus, kita kerap menyaksikan bahwa ia mampu melakukan sesuatu yang melebihi kemampuannya. Hal itulah yang mendasari mengapa cinta bisa menjadi energi tanpa batas bagi yang merasakannya.
Sebagaimana yang dibahas dalam buku berjudul 'Quanta Cinta' karya Samsul Bahri. Buku ini menjelaskan tentang cara menjadikan rasa cinta sebagai energi yang mampu membangun jiwa.
Ada sebuah cerita menarik yang diangkat penulis dalam buku ini. Yakni kisah tentang sepasang suami istri yang menerima kedatangan tamu. Tamu tersebut tak lain bernama 'kekayaan', 'kesuksesan', dan 'cinta'.
Sepasang suami istri tersebut hanya boleh menerima salah seorang di antara mereka. Awalnya mereka berpikir untuk menerima si kekayaan atau kesuksesan yang sepertinya akan membawa banyak manfaat bagi keluarga tersebut.
Namun pada akhirnya insting membuat mereka mempersilakan 'cinta' untuk masuk. Ternyata, ketika cinta memasuki hidup mereka, kekayaan dan kesuksesan juga turut serta mengikuti cinta.
Dari cerita ini, penulis membawa kita pada kesimpulan bahwa ketika kita memiliki cinta yang tulus, maka energi cinta akan ikut menggerakkan kekayaan dan kesuksesan untuk hadir.
Perlu digarisbawahi bahwa cinta yang dimaksud oleh penulis di sini adalah cinta yang berada dalam koridor Islami. Misalnya cinta antara orang tua dan anak, sepasang suami istri, atau cinta kepada sesama manusia.
Di antara beberapa jenis cinta tersebut, tingkatan tertinggi ada pada cinta kepada Allah. Melalui buku ini, penulis mengajak pada pembaca muslim untuk berusaha meraih tingkatan tersebut. Dengan cinta kepada Allah, ada energi spiritualitas tak terbatas yang bisa menguatkan seseorang untuk menghadapi ujian apapun dalam hidupnya.
Cinta kepada Allah juga akan mendorong seseorang untuk menebar kebaikan dan memberi dampak positif untuk alam semesta beserta isinya.
Dengan kekuatan cinta yang besar, seorang manusia akan hidup dengan penuh energi dan motivasi. Karena besarnya energi cinta, seorang ibu dapat berdiri semalaman demi menggendong bayinya yang sedang rewel. Cinta juga yang menggerakkan seorang ayah untuk bekerja keras memenuhi nafkah untuk anak dan istrinya.
Jika cinta kepada sesama manusia saja bisa sebesar itu dampaknya, maka bagaimana lagi dahsyatnya jika energi cinta tersebut berasal dari Allah Ar-Rahim, Yang Maha Penyayang? Dialah sumber dan muara dari seluruh rasa cinta.
Secara umum, buku ini cukup memotivasi. Khususnya pembahasan tentang energi spiritual dari rasa cinta yang dibahas secara mendalam.
Selain itu, bagi pembaca yang menyukai buku dengan gaya bahasa yang puitis, buku ini cukup menggugah dan menyentuh. Dengan kalimat-kalimat yang indah, penulis mengajak pembaca untuk lebih mendekatkan diri kepada Alllah.
Hanya saja, Quanta Cinta ini bukan tipe buku yang memenuhi selera saya sebagai pembaca yang menyukai bacaan reflektif tapi tetap logis. Penulis memang mampu menyentuh pembaca lewat narasi yang bersifat emosional, tetapi masih kurang menyentuh nalar dan logika.
Misalnya pada analogi 'tamu' yang saya bahas sebelumnya. Kisah ini memang sudah cukup sering diangkat dalam beberapa buku motivasi. Tapi saya merasa kurang sreg ketika kita dinasihati bahwa cinta itu mampu menjadi kekuatan yang mampu melebihi kesuksesan dan kekayaan.
Kita memang tidak bisa memungkiri bahwa dalam konteks kehidupan spiritual, cinta kepada Allah memang adalah energi yang mampu melampaui apapun.
Tetapi, bagi sebagian orang yang belum mencapai tingkat spiritual yang tinggi, hal tersebut rasanya masih mengawang-awang.
Tidak semua orang mampu menerima narasi bahwa dalam kehidupan yang kompleks ini, kita bisa hidup hanya dengan mengandalkan cinta kepada Tuhan. Namun karena itulah, barangkali penulis terinspirasi untuk menuliskan buku ini agar semakin banyak orang yang mampu mencapai hal tersebut.
Namun secara keseluruhan, buku ini cukup inspiratif. Bagi para pembaca yang tertarik untuk memperdalam spiritualisme, buku ini bisa menjadi bacaan yang cukup menarik untuk disimak.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Ketika Cinta Harus Pergi, Kiat Move-On Menghadapi Perpisahan
-
Ulasan Buku 'In What Stage are You', Financial Check-Up untuk Para Pemula
-
Perbaiki Mindset Sukses di Buku Rahasia Meraih Kesuksesan dengan Percepatan
-
Ulasan Buku 'Bangga Jadi Perempuan', Memperbaiki Persepsi tentang Perempuan
-
Ulasan Buku Menjemput Keberuntungan, Motivasi dari Para Tokoh Sukses Dunia
Artikel Terkait
-
Yasmin Napper Akui Peran Zahra di Series Cinta Dalam Sujudku Jadi yang Paling Menguras Emosi
-
Ulasan Novel How to Slay at Work: Rahasia Kelam Bos yang Terlihat Sempurna
-
Ulasan Buku Seni Membaca Kepribadian Orang: Tips Memahami Sifat Manusia
-
Ulasan Novel Bad Creek: Membongkar Rahasia Kelam Kota Kecil Bad Creek
-
Membaca Buku Jadi Syarat Lulus: Langkah Maju, Asal Tak Hanya Formalitas
Ulasan
-
Novel The Cat Who Saved the Library: Mencari Jejak Buku yang Hilang
-
Ulasan Novel Your Party Girl: Romansa Seru si Playgirl dengan Cowok Kalem
-
Review Film Assalamualaikum Baitullah: Menyentuh dan Bikin Rindu Tanah Suci
-
Menggali Makna Pulang di Novel "Assalamualaikum Baitullah"
-
Ulasan Novel Before We Forget kindness: Mengingat Luka untuk Sembuh
Terkini
-
IDID, Grup Baru STARSHIP Entertainment Siap Debut Resmi pada September Mendatang
-
Standar Toxic Literasi: Mengapa Banyak Orang Tak Percaya Diri Jadi Penulis?
-
BoA Umumkan Comeback Sekaligus Bagikan Trailer Album Baru, Crazier
-
4 Serum Retinol dari Brand Korea, Rahasia Wajah Kencang dan Awet Muda!
-
CEO Astronomer Keciduk Selingkuh di Konser Coldplay, Ini Kata Chris Martin