Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Dini Sukmaningtyas
Ilustrasi resign (Unsplash/Nick Fewings)

Memutuskan untuk mengundurkan diri dari suatu pekerjaan memang tidak mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan tersebut.

Orang yang ingin resign biasanya memiliki berbagai alasan, misalnya lingkungan kerja yang tidak suportif, gaji yang kurang layak, tidak ada jenjang karier, dan lain sebagainya.

Beberapa orang nekat resign dari pekerjaannya sebelum mendapatkan pekerjaan baru. Hal itu tentu sangat berisiko, mengingat mencari pekerjaan butuh proses yang tidak singkat.

Namun, tindakan nekat tersebut juga bisa divalidasi melalui alasan-alasan tertentu. Bagi beberapa orang, sulit mencari pekerjaan baru di saat dirinya masih berstatus karyawan di perusahaan lain.

Mencari pekerjaan itu butuh effort. Setelah berhasil mengirimkan lamaran, biasanya perusahaan akan mengundang untuk wawancara. Beberapa perusahaan bahkan mewajibkan kandidat untuk mengikuti lebih dari satu kali wawancara. Belum lagi proses rekrutmen lain seperti psikotes atau tes lainnya bila diperlukan.

Hal itu tentunya akan memakan banyak waktu. Jika masih berstatus karyawan di perusahaan lama, akan sulit menyesuaikan jadwal rekrutmen dengan perusahaan lain. Meskipun ada opsi untuk cuti, hal itu tidak selalu bisa digunakan.

Selain itu, tidak semua atasan bisa legowo jika karyawan tidak masuk kerja atau cuti untuk mengikuti seleksi kerja di tempat lain. Serba salah deh, pokoknya.

Oleh karena itu, nekat itu terkadang diperlukan untuk situasi tertentu seperti resign tanpa adanya pekerjaan pengganti. Namun, kita juga harus memastikan bahwa kita punya sesuatu untuk dijadikan bekal selama menganggur nanti.

Sebelum resign, memiliki tabungan yang cukup adalah sebuah keharusan. Finansial adalah aspek yang paling terdampak saat kita memutuskan untuk berhenti bekerja.

Usahakan agar setidaknya kita bisa memenuhi kebutuhan dasar selama beberapa bulan ke depan, atau sampai kita mendapatkan pekerjaan baru. Bagi yang sudah memiliki tanggungan, jangan sampai keputusan untuk resign mengganggu cash flow.

Selain itu, jangan berhenti untuk mengasah skill. Meski sudah memiliki pengalaman kerja, tidak ada salahnya mengasah bahkan menambah skill agar menjadi nilai tambah saat melamar pekerjaan.

Resign tanpa mempunyai pekerjaan baru itu tidak salah, yang salah adalah jika resign tanpa tabungan dan minim skill.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Dini Sukmaningtyas