Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | .Totok Suryanto.
Ilustrasi tombol lift (freepik/blind-person)

Pasti pembaca sudah tahu tentang lift pengangkut penumpang dan cara menggunakannya. Sebagai alat transportasi yang nyaman, lift atau elevator bisa ditemukan di dalam gedung bertingkat seperti supermarket, mall, block office, hospital, hotel, dan rumah pribadi. 

Untuk mempermudah pengoperasian dan memberikan kenyamanan bagi penumpangnya, lift dilengkapi dengan tombol perintah yang aksesibel. Di atas tombol perintah bertuliskan angka, huruf, dan simbol yang bisa dibaca oleh setiap orang dengan penglihatan normal, biasanya juga dilengkapi dengan karakter braille berupa titik timbul yang disediakan bagi penyandang disabilitas sensorik netra. 

Tombol lift  dengan karakter braille

Ilustrasi tombol lift (freepik/up-down-elevator)

Setiap tombol pada lift memiliki istilah yang berbeda sesuai fungsi masing-masing dan dilengkapi dengan tulisan braille.  Di luar pintu masuk tersedia 1 set call buttons yang berfungsi sebagai petunjuk arah bagi calon penumpang kabin lift menuju lantai yang diinginkan, dilengkapi dua simbol anak panah dan tulisan dengan karakter braille.

Pada simbol anak panah ke atas dilengkapi dengan 7 titik timbul membentuk tulisan "up" yang berarti naik. Pada simbol anak panah ke bawah dilengkapi dengan 7 titik timbul yang terdiri dari huruf "d," dan "n" yang merupakan singkatan dari "down" yang berarti turun. 

Setelah memasuki kabin lift, kita akan menemukan floor buttons bertuliskan angka-angka untuk memberikan kemudahan bagi penumpang menuju lantai gedung yang diinginkan, contohnya pada tombol bernomor 6 terdapat 7 titik timbul untuk menggambarkan angka 6 dalam karakter braille. 

Selanjutnya pada operation buttons yang berfungsi untuk membuka dan menutup pintu lift dilengkapi dengan simbol anak panah, pada simbol dua anak panah yang ujungnya saling bertolak belakang terdapat 13 titik timbul membentuk kata "open" yang berarti "buka," sedangkan pada simbol dua anak panah yang ujungnya saling berhadapan terdapat 13 titik timbul membentuk kata "shut" yang berarti "tutup."

Emergency button yang berfungsi untuk menghadapi situasi darurat dilengkapi dengan simbol lonceng, di sana terdapat 7 titik timbul membentuk kata "alm" atau "alarm" yang berarti "bunyi peringatan." 

Karakter braille dan abjad

Ilustrasi karakter braille dan abjad a sampai dengan j (DocPribadi/TotokSuryanto)

Ayo kita belajar sedikit tentang karakter braille, mengutip buku Helping Children with Sight Loss, Dra. VL Mimi Mariani Lusli, M.Si., M.A., Mimi Institute, Jakarta, Indonesia, 2009, disebutkan bahwa seseorang yang mengalami gangguan atau kehilangan penglihatan membutuhkan karakter braille untuk belajar membaca dan menulis. 

Karakter braille adalah 6 titik timbul yang berjajar vertikal dengan distribusi 3 titik di sebelah kiri dan 3 titik di sebelah kanan, 6 titik timbul ini digunakan sebagai dasar membaca dan menulis. Kombinasi dari 6 titik timbul ini akan menghasilkan abjad, angka, tanda baca, dan simbol-simbol sebagai pedoman membaca dan menulis menggunakan karakter braille. 

Angka dalam karakter braille

Ilustrasi tanda angka dan angka 1 sampai dengan 10 dalam karakter braille (DocPribadi/TotokSuryanto)

Sebuah abjad dalam karakter braille terdiri dari satu atau kombinasi dari beberapa titik timbul membentuk konfigurasi yang berjajar secara vertikal, horisontal, dan diagonal, contohnya huruf "b" adalah kombinasi antara titik 1 dan titik 2 yang berjajar secara vertikal. Penulisan angka dibentuk dari kombinasi antara simbol angka yang bersanding serasi dengan titik-titik timbul huruf a sampai dengan j dalam karakter braille, contohnya angka 7 terdiri dari tanda angka (titik 3,4,5,6) yang bersanding dengan titik 1,2,4,5 tanpa spasi. 

Nah, selamat belajar membaca karakter braille_konfigurasi unik titik timbul_sambil menikmati kenyamanan kabin lift, semoga bermanfaat. 

.Totok Suryanto.