Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Gabriela Irvine Dharma
Foto ini diambil saat penulis melakukan kunjungan ke kelompok pengrajin batik nitik di Kalurahan Trimulyo, Kabupaten Bantul bersama dengan Pandam Adiwastra Janaloka.(Doc Pribadi/Gabriela)

Pernahkah kamu membeli baju batik dan penasaran dengan kainnya? Atau mungkin, kamu pernah lihat kain batik polos sebelum jadi masterpiece-nya? Nah, pernah terpikir nggak, bahwa kain yang digunakan untuk membuat batik ini ternyata memiliki bahan khusus loh!

Yuk, kita kupas tuntas soal bahan tekstil untuk batik yang jadi andalan Pandam Adiwastra Janaloka dalam menciptakan Batik Nitik yang unik dan penuh cerita!

Berdasarkan Panduan Membatik Nitik : 60 Ragam Hias Nitik (2017), Winotosastro dkk menyebutkan bahwa bahan tekstil (kain) yang memenuhi persyaratan untuk batik adalah kain yang terbuat dari serat alam baik dari tumbuh-tumbuhan (selulosa) maupun binatang (protein).

Pandam Adiwastra Janaloka menggunakan tiga bahan tekstil utama dalam menciptakan Batik Nitik, yaitu:

1. Serat Tumbuh-Tumbuhan (Selulosa)

Ilustrasi menenun kain dari bahan baku selulosa, Minggu [17/11/2024] (Pixabay/Videaki)

Terdapat 4 bahan kain yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan, atau yang disebut selolusa, yakni:       

  • Kain Mori, kain tenun benang kapas yang telah melalui proses pemutihan dan terdiri dari: mori primisima, prima, dan biru.
  • Berkolin, kain tenun benang kapas yang telah diputihkan dan diproses secara merserisasi.
  • Voilissima, memiliki kualitas yang sama dengan mori primisima (perbedaan terletak pada tebalnya benang/cm yang lebih rendah).
  • Kain Kapas Grey, kain tenun benang kapas yang tidak melalui proses pemutihan (tidak diputihkan), sehingga masih memiliki warna alami. Contohnya: kain blaco dan kain denim (jean’s).

2. Serat Binatang (Protein)

Sarang lebah, salah satu serat binatang yang dapat digunakan untuk bahan kain, Minggu [17/11/2024] (Pixabay/Fotomecky)

Pernahkah kamu mendengar kain wool atau kain sutra? Kedua kain ini memiliki bahan yang terbuat dari serat binatang atau yang biasa disebut dengan protein. Kain sutra berasal dari kepompong ulat sutera, sementara kain wool berasal dari bulu binatang.

3. Viscose Rayon

Batik Nitik di showroom Omah Pandam, Senin [07/10/2024] (DocPribadi/Gabriela)

Bahan tekstil (kain) terakhir berasal dari serat buatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (selulosa). Kain jenis ini terbuat dari viscose rayon, yang penampilan fisiknya dibuat menyerupai katun dan atau sutera. Kain yang terbuat dari bahan ini paling banyak digunakan sebagai bahan baku batik.

Kain yang terbuat dari viscose rayon memiliki beberapa jenis, antara lain (Winotosastro dkk, 2017):

  • Kain full rayon yang sifat fisiknya menyerupai kain katun/kapas, kain santung/kain goyor, katun paris, kain rayon dengan desain struktur doby.
  • Kain full rayon yang sifat fisiknya menyerupai sutera (viscose).
  • Kain rayon campuran, terdiri dari 2 jenis: sutera viscose, (campuran sutera dengan rayon viscose) dan kain katun viscose (campuran katun dengan rayon viscose).

Berdasarkan Panduan Membatik Nitik: 60 Ragam Hias Nitik (2017), Winotosastro dkk menambahkan bahwa jenis-jenis kain viscose ini diproduksi dengan desain struktur tenun yang bervariasi, seperti: anyaman polos, satin, keeper dan turunannya, sehingga memiliki tekstur.

Ternyata, bahan tekstil untuk proses pembuatan kain batik nggak sembarangan ya! Semua dirancang untuk menjaga kualitas dan keindahan yang menjadi ciri khas dari batik, khususnya Batik Nitik.

Jadi kalau kamu memakai Batik Nitik dari Pandam Adiwastra Janaloka, kamu nggak cuman sekadar pakai kain biasa, tapi juga membawa cerita dan tradisi yang sangat luar biasa. Keren banget, kan?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Gabriela Irvine Dharma