Memanfaatkan momen tahun baru, beberapa orang kadang memilih untuk berkunjung ke rumah sanak saudara. Entah kakek nenek, paman bibi, atau mungkin berkumpul dengan kawan-kawannya.
Nah, ngomongin soal paman bibi, dalam Bahasa Jawa ternyata dikupas secara tuntas lho mengenai sapaan ini. Penasaran nggak? Yuk gas kita bahas!
Dalam Bahasa Jawa, sapaan untuk paman dan bibi sendiri memiliki 3 versi yang merungkai asal usul hingga silsilah keluarga besar. Ketiganya yaitu:
- Pakdhe, sedangkan istrinya dipanggil Budhe,
- Pakpuh, sedangkan istrinya dipanggil Bupuh, dan
- Paklik, sedangkan istrinya dipanggil Bulik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, istilah yang ditemukan adalah Pakde dan merupakan akronim dari Bapak Gede. Begitupun juga dengan Bude atau Ibu Gede.
Hanya saja, dalam penulisan Bahasa Jawa memang sering terdapat penambahan huruf ‘h’ untuk dialek medok ya. Sedangkan Paklik atau Bulik akan dibaca menjadi Paklek dan Bulek.
Tetapi, lewat buku Pepak Basa Jawa, sapaan Pakdhe, Budhe, Paklik, dan Bulik ditemukan dalam sub-bab prenahe sedulur atau silsilah keluarga. Berikut penjelasannya:
1. Untuk sapaan Pakdhe dan Budhe
Pakdhe merupakan akronim dari Bapak Gedhe dan mengacu pada kakak laki-laki dan pihak ayah atau ibu. Sedangkan istrinya dipanggil Budhe. Begitupun dengan kakak perempuan ayah atau ibu kita panggil Budhe dari frasa Ibu Gedhe, sedangkan suaminya kita panggil Pakdhe.
2. Untuk sapaan Pakpuh dan Bupuh
Pakpuh berasal dari akronim Bapak Sepuh, sedangkan Bupuh berasal dari akronim Ibu Sepuh. Sapaan ini merupakan versi lain dari Pakdhe dan Budhe ya. Funfact-nya, sapaan Pakpuh lebih sering dipakai karena terasa lebih nyaman, sedangkan sapaan Bupuh jarang dipakai dan lebih sering menggunakan Budhe.
3. Untuk sapaan Paklik dan Bulik
Paklik adalah akronim dari Bapak Cilik dan mengacu pada adik laki-laki ayah atau ibu. Sedangkan istrinya dipanggil Bulik. Begitupun dengan adik perempuan ayah dan ibu kita panggil Bulik, yang berasal dari frasa Ibu Cilik, sedangkan suaminya dipanggil Paklik.
Namun, tidak sesimpel itu lho di kehidupan nyata!
Begini, meski merujuk pada saudara laki-laki ayah dan ibu, atau yang biasa kita panggil Paman, Bibi, Om, Tante, Uncle, bahkan Auntie, rupanya penggunaan sapaan tadi sekaligus membongkar hubungan kekerabatan dalam silsilah keluarga lho.
Sapaan tadi bukan hanya terbatas pada kakak atau adik pihak ayah dan ibu, melainkan dipakai juga untuk memanggil saudara sepupu ayah dan ibu, baik sepupu dua kali, tiga kali, dan seterusnya, hingga dari garis buyut. Dan, itu semua tidak berpatok pada umur ya, melainkan dari sepuhnya silsilah keluarga.
Misalnya, kakekmu adalah anak sulung yang belum nikah, dan adiknya nikah duluan dan otomatis memiliki anak yang lebih tua dari ayahmu. Aturannya, kamu nggak boleh memanggil pamanmu ini dengan Pakdhe atau Pakpuh, karena silsilahnya lebih sepuh atau lebih dewasa kakekmu.
Hal ini juga berlaku untuk saudara sepupu sih.
Semisal ayahmu anak sulung yang dilangkahi adik perempuannya menikah duluan. Lalu Bulikmu itu memiliki anak yang usianya beberapa tahun lebih tua darimu. Normalnya kamu bakal panggil dia kakak karena umurnya lebih tua kan? Namun, dalam kasus ini dia yang memanggilmu Kakak dan kamu panggil dia Adek karena dalam silsilah ayahmulah yang lebih sepuh.
Ribet? Haha, tapi itulah keunikannya. Panggilan ini semata-mata bukan rasisme atau penyalahgunaan silsilah, atau bahkn gila hormat ya, melainkan wujud kekerabatan yang erat dan telah diajarkan turun temurun dari generasi ke generasi. So, menurutnu gimana?
Baca Juga
-
Review Manhwa Savor the Taste: Mengangkat Kuliner Korea dan Hukum Karma
-
Berlogika di Manhwa Isekai Lewat Must the Reincarnated Mother Always Die?
-
Review Novel Sinila: Keindahan Dieng, Tragedi Ngeri, dan Egoisme Manusia
-
Plot Twist Ngeri, dan Kesetiaan dalam Novel Mawar Merah: Metamorfosis
-
Ulasan Novel Candhikala Kapuranta: Adat, Politik, dan Dilema Kaum Perempuan
Artikel Terkait
-
Diskon Tol Trans Jawa Menuju Jakarta Mulai Berlaku Hari Ini, Cek Rincian Tarifnya
-
Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Hembuskan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
-
Enggal, Frasa Sopan dalam Bahasa Jawa yang Salah Dikit Ngaruhnya Banyak
-
Kalender Jawa Weton Januari 2025, Jumat Kliwon Tanggal Berapa?
-
Lengkap! Kalender Jawa Januari 2025: Perhitungan Neptu dan Weton
Lifestyle
-
4 Cleanser Kombinasi Salicylic Acid dan Cica Redakan Jerawat dan Kemerahan!
-
4 Brightening Soap Ampuh Bikin Badan Cerah Merata dan Halus Bebas Luka!
-
Makeup Anti Longsor! Ini 4 Rekomendasi Primer Lokal untuk Kulit Berminyak
-
6 Plus-Minus Hubungan Situasional: Wajib Tahu Sebelum Keburu Baper
-
Gaya Sweet Girly Jung Chae Yeon: 4 Look OOTD yang Siap Temani Hangout!
Terkini
-
Some Things Never Change oleh ZOONIZINI (Astro): Rayakan Persahabatan Abadi
-
Sejarah dan Evolusi Futsal: Dari Lapangan Sempit ke Panggung Dunia
-
Bukan Sekadar Cetak Gol, Intip Rahasia Teknik Dasar Futsal di Lapangan
-
Novel My Wife, the Serial Killer: Rahasia di Balik Istri yang Sempurna
-
3 Pemain Tajikistan yang Kacaukan Rencana Kemenangan Timnas Indonesia U-17