Nggak semua kisah kelam dan tragis dalam manhwa itu disampaikan sebegitu gelapnya. Ada beberapa manhwa yang mampu mengeksekusi story dengan nyantai sehingga readers enjoy, padahal menyajikan unsur-unsur psycological yang kental. Umumnya, ‘pembalutan’ story ini diselingi dengan komedi ringan, tapi sanggup mengena di hati.
Sebagaimana salah satu manhwa epic dan ajib yang berjudul Must The Reincarnated Mother Always Die? ini.
Selayang Pandang
Must The Reincarnated Mother Always Die? merupakan manhwa yang diadaptasi dari novel karya Totoa, sementara manhwa-nya dieksekusi oleh Juusang, dan Heehee, bergenre isekai, historical kerajaan, romansa, psycological, dan selipan komedi tipis. Manhwa ini tayang di platform Tappytoon dan statusnya masih on-going.
Must The Reincarnated Mother Always Die? ini agaknya ‘sedikit’ mengangkat isu patriarki mengenai hak-hak perempuan zaman kerajaan yang terbatas. Oh iya, manhwa ini berating 15+ kok.
Alur Manhwa
Sebagaimana manhwa isekai umumnya, kisah dibuka dengan seorang pekerja kantoran yang mengalami kecelakaan dan bereinkarnasi ke dalam tubuh Liliana, seorang putri suatu negara yang kalah perang. Karena dia tidak dicintai oleh keluarganya, Liliana pun dijadikan tawanan perang oleh Kaisar Helios dan dibawa ke negerinya sendiri.
Liliana berpikir, mungkin dia akan diabaikan karena nggak bernilai. Yah, apa sih yang diharapkan dari tawanan perang? Mana negaranya kalah lagi. Toh, Kaisar Helios pasti juga punya banyak kerjaan kan?
Namun, segala ekspektasinya buyar ketika Kaisar Helios justru memperlakukannya dengan sopan dan lembut. Lebih ke tertarik dan mendekat. Bahkan, sampai ada desas-desus bahwa Liliana akan dijadikan permaisuri, yang mana membuat readers harus muak saat tokoh villain cabe muncul. Yakni putri seorang duke yang sempat digadang-gadang akan bersanding dengan Kaisar Helios.
Yah, untung saja kemunculan tokoh Ibu Suri nggak serta merta jadi villain ya. Sehingga, Liliana nggak semenderita kebanyakan manhwa. Justru, mereka berdua bersinergi positif dan membawa perubahan besar bagi Kaisar Helios lho! Tentunya dengan eksekusi romansa komedi yang mampu bikin terpingkal-pingkal, atau nangis dalam dua makna ya.
Manhwa dengan ‘Benang Merah’ yang Kuat
Meski sekilas story yang ditawarkan lumayan ringan, manhwa ini rupanya menyajikan kilas flashback yang suram. Nggak hanya kisah mengenai Liliana yang ‘nggak dianggap’ oleh keluarganya dari negeri asal, readers juga akan disuguhi betapa gelapnya kehidupan Kaisar Helios.
Nggak melulu seputar pertumpahan darah dalam rangka memperebutkan tahta seperti kebanyakan drama manhwa, Kaisar Helios justru fokus pada ambisi menahan Ibu Suri, yakni ibu kandungnya sendiri.
Ada chapter yang menunjukkan sudut pandang Ibu Suri sehingga dapat ditarik benang merahnya. Beliau sejatinya bernasib sama dengan Liliana, yakni seorang putri tawanan perang yang dinikahi oleh Kaisar. Dari pernikahan itulah, Helios lahir. Namun, kerinduan Ibu Suri pada kampung halaman, ditambah dengan kekangan Kaisar, menjadikan keretakan keluarga yang mengubah Helios menjadi seorang berdarah dingin.
Segala kelakuannya semata-mata demi menahan Ibu Suri tetap di sisinya. Walau yah, agak creepy dan membuat Ibu Suri sedih.
Penilaian Pribadi: Story Klise, Tapi Eksekusi Kece, dan Amanat Kuat
Bagiku sendiri, Must The Reincarnated Mother Always Die? tetap menawan dan memiliki caranya sendiri dalam menyampaikan amanat story yang kuat. Yah, meskipun manhwa ini berjalan dengan template klise, mengenai kasus isekai dan menguak latar belakang negeri dongeng itu sendiri.
Must The Reincarnated Mother Always Die mampu menyajikan alur seru yang bikin ketagihan readers, sekaligus mengemasnya begitu rapi dan nggak membosankan. Bahkan diselingi dengan komedi dari kemunculan chibi-chibi imut, dan eksekusi detail story dari Hagyeon yang cakep.
Selain itu, meski art style eksekusi Heehee juga nggak kalah menambah nilai manhwa itu sendiri. Art-nya begitu cantik, dengan menonjolkan ciri khas masing-masing karakter juga. Walau, patokannya tetap klise dimana tokoh-tokoh protagonis seperti Kaisar Helios dan Ibu Suri berambut pirang, lalu Liliana berambut merah muda, dan si villain cabe yang berambut merah. Namun, setidaknya readers nggak kebingungan menebak karakternya sih.
Untukku sendiri, Must The Reincarnated Mother Always Die? patutlah mendapat nilai 9 dari 10 sih. So, kamu berminat baca?
Baca Juga
-
Review Novel Sinila: Keindahan Dieng, Tragedi Ngeri, dan Egoisme Manusia
-
Plot Twist Ngeri, dan Kesetiaan dalam Novel Mawar Merah: Metamorfosis
-
Ulasan Novel Candhikala Kapuranta: Adat, Politik, dan Dilema Kaum Perempuan
-
Ulasan Novel Edensor: Kesetiakawanan, Cinta, dan Memperjuangkan Cita-cita
-
Bertualang Seru Penuh Kejanggalan Lewat Cerpen Misteri Hutan Larangan
Artikel Terkait
-
Garis Merah Umbar Jejak Hubungan Seksual, Kenapa Drakor S Line Viral?
-
Gaet Choi Jin Hyuk dan Oh Yeon Seo Siap Adu Akting dalam Positively Yours
-
Ulasan Webtoon The Young Emperor Is Obsessed With Me, Punya Alur Unik dan Seru
-
Terbukti Plagiat Webtoon Wind Breaker Umumkan akan Dihentikan
-
Ulasan Webtoon Pigpen: Labirin Trauma dan Realitas dalam Pikiran yang Gelap
Ulasan
-
Rahasia Hidup Tenang ala Marcus Aurelius dalam Meditations
-
Review Film Tatami: Ketika Arena Olahraga Jadi Medan Perang Politik
-
Ulasan Novel Party of Liars: Pesta Ulang Tahun yang Berubah Menjadi Tragedi
-
Review Film Weapons: Horor Psikologis yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri!
-
Ulasan Buku Survive Menghadapi Quarter Life Crisis: Ilmiah dan Relevan!
Terkini
-
Lopi Sandeq: Perahu Runcing yang Menjaga Napas Mandar
-
Hati-Hati Sulthan Zaky! Liga Kamboja Tak Sepenuhnya Ramah kepada Pemain Indonesia
-
Timnas Indonesia U-17 Gelar Sembilan Laga Uji Coba Jelang Piala Dunia, Efektifkah?
-
4 Ide Gaya Minimalis ala Lea Navvab I MET U yang Bikin Auto Stylish
-
Christian Horner Diprediksi Bakal Kembali ke Formula 1, Kok Bisa?