Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Miranda Nurislami Badarudin
Ilustrasi seseorang menggenggam ponsel (Pexels/Lisa from Pexels)

Pernah merasa lelah hanya karena notifikasi yang terus berdatangan dari ponselmu? Mungkin belum sempat fokus bekerja, tiba-tiba muncul promo flash sale. Baru ingin istirahat, ada komentar masuk di media sosial. Notifikasi yang awalnya dibuat untuk membantu, lama-lama bisa jadi sumber stres.

Nah, salah satu langkah penting dalam hidup digital yang lebih sehat adalah: memilih aplikasi mana saja yang benar-benar perlu diberi izin mengirim notifikasi. Dengan sedikit pengaturan, kamu bisa mengembalikan ketenangan dan fokus dalam hidupmu. Yuk, mulai dari sini!

Kenapa Harus Pilih-Pilih?

Notifikasi memang terlihat sepele, tapi dampaknya besar. Terlalu sering terganggu bisa:

  1. Mengurangi fokus dan produktivitas
  2. Menambah stres karena merasa harus selalu “standby”
  3. Membuat kita sibuk, padahal belum tentu melakukan hal penting

Dengan mengatur notifikasi, kamu bisa meminimalisir distraksi dan lebih menikmati waktu bersama diri sendiri maupun orang terdekat.

Aplikasi yang Layak Mengirim Notifikasi

Tidak semua notifikasi harus dimatikan. Beberapa memang penting dan layak “mengganggu” kamu, antara lain:

1. Aplikasi komunikasi utama

Seperti WhatsApp, Telegram, atau Slack—terutama dari kontak yang penting (keluarga, pasangan, rekan kerja). Tapi kamu tetap bisa atur supaya hanya notifikasi dari orang tertentu yang muncul.

2. Kalender dan pengingat

Notifikasi dari Google Calendar atau aplikasi to-do list bisa membantu kamu ingat jadwal, deadline, atau janji temu penting.

3. Aplikasi transportasi & navigasi

Kalau kamu sedang naik ojek online atau menggunakan Maps, notifikasi posisi driver atau perubahan rute tentu berguna.

4. Aplikasi keuangan dan keamanan

Misalnya aplikasi bank, dompet digital, atau sistem keamanan rumah—notifikasi dari sini menyangkut uang dan keselamatan, jadi memang penting.

Aplikasi yang Sebaiknya Diam Saja

Sebaliknya, ini dia jenis aplikasi yang notifikasinya bisa kamu matikan tanpa rasa bersalah:

1. Media sosial

Notifikasi dari Instagram, TikTok, Facebook, atau Twitter seringkali tidak mendesak. Kamu tetap bisa melihat update saat membuka aplikasinya secara manual.

2. Belanja online

Promo, diskon, dan flash sale memang menggoda. Tapi kalau tiap jam muncul, bisa mengganggu dan bikin boros.

3. Game dan hiburan

Game yang mengingatkan untuk “main lagi sekarang” atau aplikasi streaming yang memberi tahu film baru—tidak penting dan bisa dicek saat waktu luang.

Cara Mengatur Notifikasi

Berikut langkah praktis yang bisa kamu lakukan mulai hari ini:

1. Cek aplikasi satu per satu

Buka pengaturan notifikasi di ponsel, lalu lihat aplikasi mana saja yang aktif. Tanyakan pada dirimu: “Saya benar-benar butuh notifikasi dari aplikasi ini?”

2. Matikan notifikasi yang tidak penting

Di Android atau iPhone, kamu bisa pilih untuk mematikan suara, getar, atau bahkan semua bentuk notifikasi dari aplikasi tertentu.

3. Gunakan fitur Do Not Disturb atau Focus Mode

Aktifkan saat kamu ingin bekerja, belajar, atau tidur tanpa gangguan. Kamu bisa atur siapa atau aplikasi mana saja yang tetap boleh masuk.

4. Jadwalkan waktu untuk mengecek notifikasi

Daripada setiap ada bunyi langsung mengecek, biasakan membuka aplikasi tertentu hanya pada waktu-waktu tertentu, misalnya pagi dan sore hari.

Penutup: Lebih Tenang, Lebih Terkendali

Mengatur notifikasi bukan soal jadi anti-sosial atau ketinggalan berita, tapi soal memilih apa yang pantas mendapat perhatianmu. Di era digital ini, perhatian adalah aset paling berharga. Jadi berikan hanya pada hal-hal yang benar-benar penting.

Saat kamu mulai hidup dengan notifikasi yang lebih tertata, kamu akan merasa lebih tenang, lebih fokus, dan lebih terkendali. Yuk, mulai seleksi notifikasimu hari ini!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Miranda Nurislami Badarudin