Nugas sambil nongkrong sekarang udah jadi gaya hidup mahasiswa. Alasannya sih biar ada suasana baru, katanya lebih gampang fokus kalau di kafe. Tapi kenyataannya, yang pertama dicari bukan file tugas di laptop, melainkan menu kopi di kasir. Laptop pun akhirnya cuma jadi “pajangan hidup”.
“Eh, tugasmu udah kelar belum? Nugas di luar yuk!”
Fenomena nugas di luar ini bukan jadi hal baru di kalangan mahasiswa. Mereka lebih suka ngerjain tugas di kafe dibandingkan di rumah atau kos. Walaupun, tentu saja ada juga yang nyaman nugas di rumah ataupun kos sendiri.
Mereka yang betah nugas di kafe mengaku kalau lihat kasur bawaannya mau rebahan aja. Yah, begitulah kiranya tolak ukur produktivitas ditentukan oleh sebuah tempat.
Tapi ada sisi lain yang sering terlupakan. Nugas di kafe, apalagi kalau rame-rame sama teman, kadang malah berujung ngobrol ngalor ngidul. Tugas tetap terbuka di laptop, tapi progresnya jalan di tempat.
Nah, buat kamu yang mau nugas di luar, tapi tetap pengen produktif. Pastikan buat to-do list yang jelas, tugas apa aja yang mau dikerjain. Jangan sampai nongkrong di kafe cuma jadi alasan biar kelihatan sibuk, padahal tugas masih numpuk.
Kopinya Habis, Progresnya Nol
Skenario ini udah jadi cerita sehari-hari mahasiswa. Berangkat ke kafe bawa laptop, niatnya mau ngerjain tugas biar lebih fokus. Begitu sampai, kopi udah dipesan, laptop dibuka, tapi yang jalan justru obrolan sama teman, atau jari yang sibuk scrolling medsos.
Hasilnya? Satu gelas kopi tandas, tapi tugas masih berhenti di halaman yang sama. Progres nol.
Ada rasa bersalah yang muncul, tapi anehnya banyak juga mahasiswa yang justru merasa “biasa saja”. Yang terpenting udah keluar rumah ataupun kos dan duduk berjam-jam di depan laptop. Rasanya seperti ada poin plus tersendiri, meskipun sebenarnya tugas tidak kunjung selesai.
Fenomena ini tidak melulu soal kopi dan tugas yang tidak kunjung selesai. Namun, juga soal bagaimana mahasiswa saat ini memaknai produktivitas. Apabila terlalu sering terjebak dalam pola ini, dampaknya bisa terasa menjelang deadline.
Adanya deadline yang diberikan oleh dosen, seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa. Tugas yang seharusnya bisa dicicil sejak awal akhirnya menumpuk di detik-detik terakhir.
Kopi Sebagai Motivasi, Bukan Solusi
Banyak yang menganggap kopi jadi kunci biar bisa melek dan fokus. Kopi jadi salah satu teman mahasiswa mengejar deadline. Rasanya belum lengkap kalau nugas tanpa segelas kopi di meja. Minimal segelas kopi sehari, biar hidup terasa lebih berarti.
Tapi kenyataannya, kopi cuma bisa jadi dorongan kecil. Kopi bisa bikin mata melek, tapi gak bisa bikin tangan otomatis ngetik tugas. Pada sebagian orang, kopi dapat memunculkan semangat baru, tapi kalau niat dan manajemen waktunya gak ada, ya tetap aja laptop cuma jadi pajangan.
Menariknya, kopi malah berubah jadi alasan buat nongkrong. Yang penting udah buka laptop, udah update story, seolah-olah itu cukup buat disebut produktif. Padahal tugasnya belum tersentuh sama sekali.
Fenomena nugas di kafe sebenarnya bukan hal buruk. Ada yang memang jadi lebih fokus karena suasana yang ramai, ada juga yang butuh tempat baru biar gak gampang bosen. Nugas di luar, sebenarnya juga bisa menjadi alternatif menjaga kewarasan di tengah padatnya tugas kuliah.
Pada akhirnya, semua kembali ke pilihan masing-masing. Mau nugas di kafe, kos, ataupun rumah, yang terpenting adalah kesadaran diri dan tanggung jawab yang dimiliki. Nugas sambil nongkrong boleh-boleh aja, asal tidak berhenti di kopi yang habis dan laptop yang hanya menjadi pajangan. Produktif atau sekadar terlihat produktif, itu pilihan yang ada di tangan kita.
Baca Juga
- 
                      
              Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam
- 
                      
              Konten 'Nikah Karena Cinta' Jessica Jane, Warganet Salfok ke Outfit Branded
- 
                      
              Jerome Polin Berduka: Kenang Sosok Ayah yang Penuh Kasih dan Rendah Hati
- 
                      
              Ajak Bicara Sosok Kecil dalam Diri: Mengenal dan Menyembuhkan Inner Child
- 
                      
              Inara Rusli Jalani Co-Parenting dengan Virgoun, Pesannya Simpel tapi Ngena!
Artikel Terkait
- 
                
              Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
- 
                
              Tiga Mahasiswa Hilang saat Demo Agustus, Polda Metro: Belum Ada Laporan, Posko Dibuka 24 Jam
- 
                
              SNPMB 2026 Kapan Dibuka? Aturan Syarat Baru Tak Hanya Nilai Rapor Semata
- 
                
              Kematian Mahasiswa Unnes Penuh Kejanggalan, LPSK Turun Tangan Kantongi Bukti CCTV
- 
                
              7 Rekomendasi Parfum dengan Aroma Kopi Tahan Lama, Bikin Kesan Misterius dan Tak Terlupakan
Lifestyle
- 
                      
              4 Soothing Cream Centella Asiatica untuk Redakan Iritasi dan Cegah Breakout
- 
                      
              4 Pelembab setelah Eksfoliasi untuk Kulit Lembap dan Skin Barrier Sehat!
- 
                      
              Resmikan Tempat Baru, Imperial Digital Printing Hadirkan Layanan Printing Next Level
- 
                      
              Pure Matcha Memang Sehat, Tapi Tidak untuk Setiap Hari: Ini Alasannya
- 
                      
              4 Moisturizer Lokal dengan Arbutin, Atasi Kulit Kusam dan Hiperpigmentasi!
Terkini
- 
           
                            
                    
              Bullying, Kasta Sosial, dan Anak Oknum dalam Manhwa Marked By King BS
- 
           
                            
                    
              Kesesatan Berpikir Generasi: Predikat Tak Harus Verba, Kenapa Kita Salah?
- 
           
                            
                    
              Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam
- 
           
                            
                    
              Sea Games 2025: Tak Pasti Diperkuat Pemain Diaspora, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia U-23?
- 
           
                            
                    
              Rekap Hylo Open 2025 Day 3: Wakil Indonesia Mulai Berguguran, Sisa Lima!