Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
John Heitinga, mantan pemain Atletico Madrid yang disebut-sebut jadi kandidat kuat pelatih Timnas Indonesia. (Instagram/johnheitinga)
Rana Fayola R.

Upaya PSSI mencari nakhoda baru untuk Timnas Indonesia senior tampaknya sempat menemui sedikit kendala. Setelah dikabarkan melakukan pendekatan, John Heitinga dilaporkan menolak tawaran dari federasi.

Meski demikian, PSSI menjamin akan segera mengumumkan pelatih baru skuad Garuda paling lambat bulan depan, setelah kini mengerucutkan dua nama kandidat terkuat.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Endri Erawan, mengungkapkan bahwa proses pencarian pengganti Patrick Kluivert telah memasuki tahap akhir. PSSI kini memegang dua nama calon pelatih yang sedang didalami secara intensif.

Kabar mengenai penolakan John Heitinga mencuat di media Belanda pada Rabu (10/12). Media daring soccernews.nl melaporkan bahwa PSSI baru-baru ini telah menghubungi mantan pelatih Ajax Amsterdam tersebut untuk mengetahui minatnya melatih Timnas Indonesia.

"Menurut berbagai sumber, PSSI baru-baru ini mengontak Heitinga untuk mengetahui apakah dia tertarik untuk melatih tim nasional mereka. Heitinga menolak tawaran tersebut, tetapi tetap membuka pintu untuk hal itu di masa depan," tulis media Belanda tersebut sebagaimana dikutip Antara News.

Rumor mengenai Heitinga sempat menguat setelah pria berusia 42 tahun itu mengikuti akun Instagram resmi Timnas Indonesia dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, yang memicu spekulasi di kalangan penggemar.

Saat ini, kursi pelatih kepala Timnas Indonesia masih kosong setelah PSSI berpisah jalan dengan Patrick Kluivert pada Oktober lalu. Keputusan pemutusan kontrak diambil lantaran Kluivert gagal membawa Skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.

PSSI Bidik Pelatih Kompeten untuk Lolos Piala Dunia 2030

Endri Erawan menegaskan bahwa kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi pelajaran berharga. Oleh karena itu, PSSI tidak ingin sembarangan dalam memilih nakhoda Timnas berikutnya. Pihaknya bertekad mencari pelatih yang benar-benar kompeten dan siap totalitas.

"Kami tidak ingin beli kucing dalam karung. Kami ingin pelatih terbaik yang betul-betul hatinya untuk Indonesia karena kami tidak mau terjadi kejadian kurang baik sebelum ini," kata Endri dalam konferensi pers terbaru, Selasa (16/12/2025).

Endri mengungkapkan bahwa target yang diemban pelatih baru sangatlah tinggi dengan mengatakan, "Pesan dari pak Ketum PSSI (Erick Thohir) dan pak Sumardji, target kita tidak main-main. Kita ingin berusaha lolos di Piala Dunia 2030."

Demi mencapai target ambisius tersebut, PSSI menetapkan kriteria ketat, yaitu mencari pelatih yang kompeten, memiliki jejak karier bagus, dan yang terpenting adalah well prepared.

Untuk memastikan kualitas pelatih yang terpilih, PSSI menerapkan metode seleksi yang mirip dengan saat menunjuk Shin Tae-yong (STY) pada awal 2020. Mereka melakukan wawancara mendalam dengan para kandidat.

"Waktu STY juga kita lakukan interview. Untuk itu kita akan evaluasi kegagalan kita kemarin di round 4, kita evaluasi bagaimana perekrutan pelatih yang baik, maka diputuskanlah bahwa PSSI melakukan interview," jelas Endri.

PSSI telah melakukan serangkaian wawancara di Eropa bersama lima kandidat pelatih. Dalam proses wawancara ini, Endri didampingi oleh anggota Exco PSSI Muhammad, Direktur Teknik Alexander Zwiers, dan Penasihat Teknik Jordi Cruyff.

Dari lima kandidat yang diwawancarai, kini PSSI telah mengerucutkan dua nama calon kuat. Proses interview tersebut bertujuan untuk menggali kesiapan calon pelatih agar bersedia all out di Timnas Indonesia.

Lebih lanjut, Endri Erawan menambahkan harapan PSSI terhadap pelatih baru ini. PSSI berharap pelatih Timnas Senior nanti bersedia tinggal di Indonesia lebih lama. Hal ini penting agar terjadi "transfer ilmu" kepada para pelatih lokal.

Nantinya, pelatih Timnas Senior yang baru juga akan merangkap jabatan sebagai pelatih Timnas U-23. Pengumuman resmi pelatih baru Timnas Indonesia dijadwalkan akan dilakukan bulan ini atau paling lambat pada bulan depan.