Untuk ke - 14 kalinya, SMA Labschool Kebayoran, Jakarta, kembali menggelar pentas seni (pensi) akbar “Art Event for Unity and Equality” yang lebih populer disebut SkyAvenue, di Istora Senayan.
Dengan tajuk “Funkadelic Phenomenon”, SkyAvenue 2019 dikemas dengan menghidupkan kembali vibes di era 80-an. Tak hanya mengusung musisi top papan atas nasional seperti Naif, Tulus, Diskoria, Kunto Aji, Ardhito Pramono, Reality Club, The Overtunes, Rahmania Astrini ft. Trisouls, dan Krly, SkyAvenue 2019 mendatangkan pula musisi asal Thailand, Phum Viphurit, yang saat ini sangat digandrungi di Indonesia.
“Berkat kerja sama tim yang baik dan line-up yang solid, penjualan tiket SkyAvenue 2019 berhasil sold-out di H-20. Ini menjadi rekor baru sepanjang sejarah 14 tahun SkyAvenue diadakan,” ujar Setasena Randata (Sena), Ketua SkyAvenue 2019.
Sejak open gate dimulai, sekitar 10000 pengunjung memadati SkyAvenue 2019.
“Beberapa artis yang kami tampilkan tahun ini juga merupakan hasil crowdsourcing dari pengikut Instagram @skyavenue, sehingga mereka dapat merasa turut menjadi bagian penting dari acara ini,” ujar Malaikha Dayanara Kridaman (Maikha), Head of Marketing SkyAvenue 2019.
SkyAvenue 2019 berupaya membuktikan bahwa sebuah kegiatan pensi pun dapat menyuarakan pentingnya peranan generasi muda untuk ikut peduli terhadap isu lingkungan. Melalui gerakan Green Avenue, selama sebulan terakhir digelar pula kegiatan penanaman mangrove di Muara Angke, kegiatan "Rampok Plastik" pada Car Free Day, serta pengumpulan sampah plastik di lingkungan SMA Labschool, yang kemudian disulap menjadi Art Installation.
Seluruh sampah plastik yang terkumpul akan disalurkan untuk didaur ulang kepada pihak ketiga.
“Kami berharap, SkyAvenue 2019 dapat menjadi barometer baru bahwa sebuah kegiatan pensi bisa sarat akan pesan mulia,” ujar Maikha.
Baca Juga
Artikel Terkait
News
-
Pertunjukan Akrobatik Cirque de Luna dari Rusia Hadir di Resinda Park Mall
-
Tim PkM UNY Syiarkan Risalah Islam Berkemajuan
-
Tim PkM UNY Adakan Lokakarya Perempuan Islam Berkemajuan untuk Wujudkan Peradaban Utama
-
Film Dokumenter Bisikan Terumbu: Kisah Artificial Reef Karya Teguh Ostenrik
-
Lebih dari Sekadar Musik, UMKM Lokal Ramaikan Prambanan Jazz Festival 2025
Terkini
-
Dari Sahabat Pena ke Chatbot AI: Bagaimana Teknologi Mengubah Cara Kita Berteman?
-
Karakteristik Schadenfreude dalam Psikologi Massa Sound Horeg
-
Kisah Affandi Koesoema, Dari Poster Film Menjadi Maestro Lukis
-
4 Exfoliating Toner Glycolic Acid Atasi Bruntusan dan Tekstur Kulit Kasar
-
Ulasan Buku Menjemput Keberuntungan, Motivasi dari Para Tokoh Sukses Dunia