Kehidupan di kawasan perkotaan mengalami kemajuan yang begitu pesat. Hal ini terjadi karena kuatnya pengaruh globalisasi. Pesatnya perkembangan di kawasan perkotaan juga disebabkan dari adanya urbanisasi.
Setiap tahun, banyak para pendatang dari desa yang ingin berpindah dan menetap di kota. Mereka ingin tinggal di kota karena fasilitas dan layanan di kawasan perkotaan jauh lebih baik daripada di daerah pedesaan.
Selain itu, di kawasan perkotaan juga banyak tersedia lapangan pekerjaan. Sehingga, membuat kehidupan masyarakat terpusat di daerah perkotaan.
Pesatnya pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan mengakibatkan kebutuhan lahan juga meningkat. Meningkatnya kebutuhan lahan menyebabkan fungsi alih lahan menjadi permukiman. Tak jarang lereng pertanian sering menjadi permukinan penduduk. Namun, fungsi alih lahan ini justru berpotensi menimbulkan degradasi lingkungan.
Hal ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang tepat. Sehingga, tak jarang di kawasan perkotaan terjadi kemacetan lalu lintas, pencemaran udara, meningkatnya permukaan air laut, hingga bepotensi banjir.
Sejumlah permasalahan ini secara langsung memberikan efek dan kontribusi terhadap perubahan iklim dan menimbulkan pemanasan global.
Pengembangan Kota berbasis green city (kota hijau) merupakan salah satu solusi yang dapat menjawab permasalahan yang ada di daerah perkotaan.
Apa sih Green City itu?
Green city adalah salah satu program pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan. Konsep ini membutuhkan strategi pembangunan yang menyeimbangkan antar kehidupan sosial, kegiatan ekonomi, dan pemberdayaan lingkungan.
Adanya konsep pembangunan berbasis green city ini dapat membuat kota sebagai daerah yang layak huni dengan tetap memperhatikan kualitas ekosistem lingkungan.
Konsep green city, sejatinya telah dikemukakan oleh Lewis, Howard, dkk. Implikasi dari pembangunan green city adalah menghindari pembangunan kawasan yang tidak terbangun.
Pembangunan green city juga melihat aspek ekologis lokal dan dapat meminimalkan dampak yang bisa merugikan terhadap ekosistem lingkungan. Perwujudan ini membutuhkan berbagai kombinasi strategi, mulai dari tata ruang, infrastruktur, dan pembangunan sosial.
8 Atribut Green City
Dalam mewujudkan pembangunan green city, setidaknya ada delapan atribut kota hijau. Atribut kota hijau ini mencakup: Pertama, Green planning and design, yaitu upaya perencanaan dan perancangan kota yang ramah lingkungan. Kedua, Green open space, dengan mewujudkan tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Ketiga, Green waste, yaitu meciptakan zero waste dengan menerapkan 3R (Reduce, Reuse, dan Reycle). Keempat, Green transportation, dengan mewujudkan transportasi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kelima, Green water, yaitu efisensi pemanfaatan sumber daya air.
Keenam, Green energy, mewujudkan pemanfaatan energi secara efisien dan ramah lingkungan. Ketujuh, Green building, pengembangan bangunan hemat energi. Kedelapan, Green community, melibatkan peran aktif masyarakat, komunitas, serta institusi swasta dalam mengembangkan kota hijau.
Pelaksanaan Pembangunan Green City
Demi mewujudkan kebehasilan pembangunan green ciy, perlu adanya kesadaran etika seluruh pihak dalam pengelolaan lingkungan yang baik. Masyarakat dan pemerintah harus konsisten dan berkomitmen untuk mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
Diperlukan kesadaran antara seluruh pihak terkait agar lebih mampu memberdayakan lingkungan dan tidak konsumtif terhadap pemanfaatan energi agar pembangunan green city dapat terwujud. Lingkungan hidup perlu dijaga keberadaan ekosistemnya, bukan untuk dieksploitasi secara berlebihan dan tidak bertanggung jawab.
Selanjutnya, untuk menjamin keberlanjutan green city diperlukan kerja keras antara semua pihak. Baik masyarakat maupun pemerintah perlu berkerja sama agar dapat meningkatkan kualitas hidup lingkungan yang mengacu pada akuntabilitas dan keberlanjutan.
Diperlukan juga upaya yang konsisten dan sistematis dalam mengembangkan pembangunan green city. Upaya ini dimulai dari proses sosialisasi, mobilisasi, persuasi, hingga implementasi.
Pelaksanaan Pembangunan green city juga membutuhkan adanya mekanisme insentif dan disinsentif agar program pembangunan tidak merusak lingkungan. Perlu adanya kepekaan, kepedulian, dan kesadaran antara seluruh pihak dalam mewujudkan pembangunan kota yang sehat, sejuk, dan layak huni.
Cara ini dilakukan guna menciptakan pembangunan green city yang seimbang dan terintegrasi antara aspek ekologi dan ekonomi. Sehingga, hasil pembangunan green city dapat diperuntukan untuk generasi sekarang dan generasi selanjutnya.
Baca Juga
-
Tantangan Politik Luar Negeri Republik Indonesia Tahun 2021
-
Leicester Tersingkir, Berikut Sejumlah Fakta Menarik Babak 16 Liga Eropa
-
Fakta Menarik Putaran Pertama Fase 16 Besar Liga Champions
-
4 Final Liga Champions Paling Dramatis, Perjuangan Menjadi Juara Eropa
-
Menakar Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020
Artikel Terkait
-
Paparan Polusi Udara Setiap Hari Meningkatkan Angka Kematian Negara
-
Lelang Bus Gratis Mirip Trans Jogja Cuma Diikuti 3 Perusahaan
-
Selama 2019, TPMI Sebut 500 Orang di Jakarta Tewas Akibat Kecelakaan Lalin
-
Inilah 5 Lokasi Wisata di Jakarta yang Tidak Diketahui Banyak Orang
-
Pengamat Minta Anies Buat Panduan Teknis Pergub Konsep Naturalisasi
News
-
5 Potret Kenangan Ira Wibowo di Lokasi Jatuhnya Juliana Marins di Gunung Rinjani
-
Tanpa Ahmad Dhani, Ketua AKSI dan VISI Akhirnya Bertemu, Bahas Apa?
-
Rumah DAS Menjaga Eksistensi Seniman Melalui Pameran BOX TO BOX
-
Gemakan #SuaraParaJuara Versimu! Ikuti Kompetisi Menulis AXIS Nation Cup 2025, Menangkan Hadiahnya!
-
Berkesan! Angga Fuja Widiana Ubah Momen Bagi Rapor Jadi Ajang Perenungan
Terkini
-
Tayang 2027, Vin Diesel Ingin Paul Walker 'Muncul' di Fast and Furious 11
-
Momen Langka, Liga Indonesia All Star Diminta All Out Lawan Oxford United
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate
-
Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
-
Dihuni 15 Pemain Kaliber Timnas Senior, Gerald Vanenburg Wajib Bawa Kembali Piala AFF U-23