Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | rahma intan anindita
Gedung PKN STAN (dok istimewa)

Politeknik Keuangan Negara STAN, yang dulu dikenal dengan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), adalah Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah naungan Kementerian Keuangan. PKN STAN berlokasi di Bintaro Jaya Tangerang Selatan.

PKN STAN, dari tahun ke tahun, selalu menjadi perguruan tinggi kedinasan dengan jumlah pendaftar paling banyak se-Indonesia. Pada 2019, jumlah pendaftar PKN STAN adalah sebesar 128.987 peserta, dari total pendaftar Perguruan Tinggi Kedinasan sebesar 224.824.

Jika kita bandingkan dengan peminat universitas negeri, jumlah peminat PKN STAN  mengungguli peminat pada masing-masing universitas negeri. Pada SBMPTN 2019, universitas dengan jumlah peminat terbanyak adalah Universitas Brawijaya dengan 55.871 pendaftar (43% dari jumlah pendaftar PKN STAN). Lantas, apa yang membuat PKN STAN begitu diminati oleh lulusan putih abu-abu?

Keunggulan Kompetitif PKN STAN

  1. Bebas Biaya Pendidikan

Seperti kebanyakan Perguruan Tinggi Kedinasan, PKN STAN tidak memungut biaya pendidikan dari awal hingga akhir semester, untuk seluruh mahasiswa/i. Bagi sebagian siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, PKN STAN merupakan sebuah harapan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi, tanpa harus terbebani dengan biaya pendidikan yang dapat mencapai puluhan bahkan ratusan juta.

  1. Lulusan PKN STAN menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil

Alumni PKN STAN ditempatkan di berbagi Kementerian/Lembaga. Lulusan PKN STAN 2019 setelah lulus diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di 32 Kementerian/Lembaga. Meskipun PKN STAN berada di bawah naungan Kementerian Keuangan, alumni PKN STAN dapat ditempatkan di Kementerian/Lembaga luar Kementerian Keuangan dan Pemda (Pemerintah Daerah). Tujuan utama PKN STAN adalah mendidik calon punggawa keuangan negara yang nantinya akan mengurus keuangan negara di Kementerian/Lembaga/Pemda.

Dengan dua keunggulan kompetitif tersebut, PKN STAN berhasil mendapatkan mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia.

Strategi PKN STAN di Masa Pandemi Covid-19

  1. Pembelajaran Jarak Jauh

Seperti perguruan tinggi lain, di era Pandemi Covid-19, PKN STAN menerapkan perkuliahan jarak jauh (PJJ). Mahasiswa dan dosen tetap kuliah pada jam dan hari yang ditentukan. Hanya saja, dalam PJJ, mahasiswa dan dosen berada di kediaman masing-masing dan menggunakan berbagai aplikasi daring dalam perkuliahan (Youtube, WA Group, Google Class, Zoom, Google Meet).

  1. Ujian Online

Selain perkuliahan, ujian juga dilaksanakan di kediaman masing-masing mahasiswa. Ujian dilakukan secara daring sesuai waktu dan hari yang ditetapkan. Mekanisme ujian adalah mahasiswa mengunduh soal ujian dalam bentuk PDF yang telah dipassword 30 menit sebelum ujian, kemudian password diberikan 5 menit sebelum ujian. Jawaban ditulis tangan dalam kertas folio/HVS, kemudian kertas folio dipindai dan dikirim ke link yang telah ditentukan.

Tidak seperti ujian kovensional yang closed book, ujian daring dilaksanakan secara open book. Mahasiswa boleh membuka buku (baik hardcopy atau softcopy) dan browsing di internet.

Dalam ujian, mahasiswa tidak boleh bekerja sama dengan mahasiswa lain/orang lain. Mahasiswa yang terbukti bekerja sama dengan pihak lain akan dikeluarkan (Drop Out) dari kampus.

  1. Tidak Membuka Penerimaan Mahasiswa Baru 2020

PKN STAN tutup? Moratorium Kementerian Keuangan 2020 s.d. 2024 termasuk moratorium PKN STAN? Tenang saja, itu semua hanya isu belaka. Alasan utama PKN STAN tidak membuka Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) 2020 adalah karena adanya Pandemi COVID-19. Jika melihat tren penerimaan mahasiswa baru tahun-tahun sebelumnya yang jumlahnya selalu banyak (ratusan ribu), seleksi penerimaan mahasiswa baru sulit dilakukan dengan efektif. Apalagi, PKN STAN merupakan salah satu perguruan tinggi yang melakukan seleksi penerimaan mahasiwa baru dengan ketat.

  1. Penyiapan ruang kelas dan perkantoran dalam era new normal.

Saat ini, PKN STAN sedang mempersiapkan perkantoran dan ruang kelas yang aman digunakan dalam masa COVID-19. Seperti apa ruang kelas dan perkantorannya? Mari kita tunggu saja.

Strategi PKN STAN di Era Revolusi Industri 4.0

Industri 4.0 menurut Forbes adalah transformasi industri dalam melakukan kegiatan produksi melalui digitalisasi. Dengan kata lain, Industri 4.0 adalah perubahan proses produksi, baik barang atau jasa, dari tradisional menuju digital. Dalam menghadapi Industri 4.0., PKN STAN melakukan penyesuaian. Apa saja?

  1. Prodi Teknologi Informasi Keuangan Negara

Berdasarkan video yang diunggah oleh PKN STAN, di masa depan akan ada Prodi Teknologi Informasi Keuangan Negara. Di era industry 4.0, Keuangan Negara memerlukan infrastruktur yang mengikuti perkembangan zaman, ditunjang dengan teknologi informasi yang sesuai. Infrastruktur berupa hardware, software, serta sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai Teknologi Informasi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas negara melalui tata kelola keuangan yang lebih baik.

  1. DI dan DIII serumpun menjadi DIV

Saat ini, karena tugas manusia secara clerical sudah banyak digantikan oleh mesin, tidak menutup kemungkinan, ke depan, program DI dan DIII akan dihilangkan, dan digantikan dengan Prodi DIV. Dibandingkan Prodi DI dan DIII, Prodi DIV yang lebih fokus pada analytical thinking dan problem solving, untuk mempersiapkan mahasiswa mampu melakukan pemecahan masalah di dunia kerja.

  1. Peningkatan Infrastruktur yang mendukung pembelajaran berbasis IT

Selain mendidik mahasiswa untuk menjadi sumber daya manusia yang menguasai IT, PKN STAN juga sedang meningkatkan infrastruktur terkait persiapan untuk membuka Prodi baru, dan berproses untuk mengganti pembelajaran dari metode konvensional menjadi berbasis IT.

Itulah strategi dan keunggulan kompetitif PKN STAN. PKN STAN senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan sehingga dapat mendidik calon Aparatur Sipil Negara dengan keahlian dan keterampilan terbaik demi terciptanya pengelolaan keuangan negara yang akuntabel.

rahma intan anindita

Baca Juga