Setiap desa pasti memiliki potensinya masing-masing namun tak banyak desa yang sudah memahami secara benar mengenai ilmu-ilmu baru seperti halnya warga Desa Muneng yang mayoritas penduduknya adalah petani. Kami selaku mahasiswa memberikan edukasi kepada warga Desa Muneng terkait hidroponik yang merupakan media tanam yang lebih efektif dan efisien. Hidroponik dipilih selain lebih efektif dan efisien juga mengurangi penggunaan pupuk, pestisida serta tidak membutuhkan lahan yang luas dan dapat diterapkan di rumah masing-masing.
PMM Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggandeng Ibu Dini Santi Ikawati selaku pemilik Ditara Hidroponik Kota Probolinggo sebagai narasumber dalam kegiatan hidroponik kepada warga Desa Muneng. Kegiatan ini berlangsung di aula balai desa muneng. Pada kegiatan ini, kami mengundang ibu-ibu kader puskesmas Desa Muneng untuk menghadiri kegiatan ini. Kami mengundang kader dengan tujuan agar mereka menerapkan kegiatan ini kepada warga-warga sekitarnya. Kami mengundang ibu-ibu kader ini sejumlah 15 tamu undangan saja dengan tujuan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ibu Dini Santi Ikawati menyampaikan materi terlebih dahulu kepada ibu-ibu kader. "Saya menyampaikan materi terlebih dahulu berupa powerpoint kepada warga desa Muneng agar warga paham terkait hidroponik dari basic dahulu" tuturnya. Materi yang disampaikan Ibu Dini berupa apa itu hidroponik, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan hidroponik, serta kelebihan kekurangan media tanam hidroponik. Selain penyampaian materi, Ibu Dini juga mengadakan praktik langsung mengenai pembuatan media tanam hidroponik agar ibu-ibu kader lebih paham.
Pada saat praktik berlangsung, kami membagi ibu-ibu kader menjadi tiga kelompok yang tiap kelompok berisi 5 anggota. Setiap kelompok mendapatkan satu starter pack yang terdiri dari 1 media hidroponik, benih tanaman yang tiap kelompoknya yang berisi (5 macam biji sayuran, 2 macam nutrisi AB, rockwoll serta buku panduan cara pembuatan media tanam hidroponik).
Ibu-ibu kader Desa Muneng sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan ini karena hidroponik merupakan hal yang asing bagi mereka dengan kata lain merupakan ilmu baru bagi mereka. Selain itu, mereka ingin menerapkan hidroponik ini di rumah masing-masing karena media hidroponik sangat mudah ditemukan seperti halnya memanfaatkan barang-barang bekas seperti botol bekas yang tidak terpakai dirumah menjadi media tanam hidroponik.
Kami harap potensi warga Desa Muneng dapat berkembang melalui kegiatan Hidroponik yang telah kami selenggarakan.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Cara Menghitung Biaya Charge Mobil Listrik di Rumah dan SPKLU, Mana yang Lebih Hemat?
-
Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
-
Kabar Duka, Penyanyi Hamdan ATT Meninggal Dunia
-
Disiarkan di Mana dan Kapan Laga Timnas Putri Indonesia Vs Pakistan Digelar?
-
Tantang Reza Gladys Hadir di Sidang Nikita Mirzani, Dokter Detektif Nyinyir: Takut Banget Yah?
News
-
Gemakan #SuaraParaJuara Versimu! Ikuti Kompetisi Menulis AXIS Nation Cup 2025, Menangkan Hadiahnya!
-
Berkesan! Angga Fuja Widiana Ubah Momen Bagi Rapor Jadi Ajang Perenungan
-
Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta Angkat Kisah Desa Wunut Klaten Lewat Dokumenter
-
Dari Kampus ke Desa: Langkah Awal Mahasiswa UMBY Lewat Pembekalan KKN 2025
-
Tari dan Diplomasi Akademik di Medan, Beginilah AP2TPI Disambut
Terkini
-
Beban Kolektif Mahasiswa: Saat Tugas Kelompok Tak Lagi Ajarkan Kerja Sama
-
Review Film Adult Best Friends: Masih Bisa Ketawa Sobatmu Nikah Duluan?
-
Mengurai Makna Hubungan Toxic Lewat Lagu Treat You Better oleh Shawn Mendes
-
Bisa Kalahkan Ducati, Maverick Vinales Acungi Jempol untuk Fabio Quartararo
-
4 Sunscreen Lokal Panthenol untuk Lindungi Kulit dan Perkuat Skin Barrier