Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani
Mahasiswa UMM ersama Anak-Anak TK An Nuriyah

Pandemi COVID-19 mengharuskan pembatasan sosial di lingkup masyarakat saat ini. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang biasanya diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang beralih program menjadi kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).

Kegiatan PMM ini dilakukan mahasiswa di daerah asalnya masing-masing. PMM UMM Gelombang 10 Kelompok 31 dilakukan di Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik yang dimulai pada tanggal 17 Oktober 2020. Salah satu program kerja yang di buat yaitu  proses belajar mengajar bersama murid-murid TK di desa Bolo. Program kerja ini berguna untuk membantu mereka melaksanakan kegiatan bermain dan belajar di tengah pandemi COVID-19.

Adanya pandemi COVID-19 ini membatasi ruang gerak semua orang yaitu untuk tetap berada di rumah atau yang biasa disebut stay at home. Bagi mereka yang bekerja, pekerjaan dilakukan langsung dari rumah (work from home) dan anak-anak yang sekolah dilakukan secara daring dari rumah. Banyak sekali dampak yang disebabkan oleh adanya pandemi COVID-19 ini, salah satunya berdampak besar pada sektor pendidikan.

Mahasiswa UMM menemukan permasalahan yang di alami sekolah-sekolah di desa tersebut. Permasalahan tersebut meliputi kurangnya pemahaman anak terhadap materi sekolah dan kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah akibat tidak adanya dampingan secara langsung dari guru. Akibatnya ruang berpikir anak menjadi terbatas dan tidak mampu mengeksplorasikan lebih lanjut mengenai pelajaran - pelajaran sekolah yang seharusnya di pelajari.

Tentu pembelajaran di rumah dengan metode daring tidaklah semudah yang dibayangkan. Faktor kurangnya semangat anak dan kurangnya kemampuan orang tua dalam mendampingi anak menjadi tantangan dalam penerapannya. Seorang wali kelas TK B, menyampaikan bahwa ternyata tidak semua orang tua bisa seperti guru di sekolah yang. Banyak orang tua tidak telaten, anak biasanya malah dibentak-bentak yang juga efeknya kurang bagus.

Mungkin karena keadaan situasi dan kondisi, anak jadi kurang semangat di rumah sehingga jenuh, tidak ada teman-teman, dan tidak ada yang memotivasi. Karena biasanya di sekolah guru menyampaikan pembelajaran diselingi dengan seni, ada tepuk-tepuk, bernyanyi, dan selingan berbagai kreativitas lainnya, sedangkan di rumah cenderung monoton.

“Kami membantu adik-adik kelompok bermain (TK B) di Desa Bolo untuk belajar di rumah wali kelas kelompok bermain TK B, sehingga adik-adik akan tetap mampu memahami pembelajaran dan tetap mampu mengikuti tanpa merasa tertinggal dari teman-teman yang lainnya, program ini dapat mengembalikan suasana adik-adik menjadi semangat Kembali, dan dapat dijadikan pengalaman anggota PMM kelompok 31 ini dalam mengajar adik-adik” ujar Aisyah Sabila, koordinator kelompok PMM UMM Gelombang 10 Kelompok 31 Desa Bolo Ujungpangkah Gresik.

Selain belajar bersama, mahasiswa PMM UMM juga mengajak anak-anak untuk bermain bersama, menyanyi bersama, dan membagikan sedikit bingkisan untuk anak-anak kelompok bermain TK B dengan harapan mampu menambah keakraban diantara peserta PMM UMM dengan anak-anak di lingkungan sekitar.

Baca Juga