Pandemi Covid-19 yang sedang melanda sepertinya belum menunjukkan akan mereda. Penularan SARS-CoV-2 terjadi melalui kontak langsung, tidak langsung, atau erat dengan orang yang terinfeksi melalui air liur dan droplet saluran napas dai orang yang batuk, bersin, atau berbicara. Salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran adalah dengan menerapkan protokol menjaga jarak fisik. Tentunya banyak aspek yang terpengaruh oleh kebijakan ini, saah satunya aspek pendidikan.
Mendikbud, Nadiem Makarim, menerapkan pembelajaran daring mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi selama pandemi ini.
Prinsip dikeluarkannya kebijakan ini adalah dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan siswa, guru, keluarga dan masyarakat. Metode tersebut dinilai merupakan alternatif terbaik guna menghindari interaksi di sekolah tetap terbuka yang dapat menimbulkan risiko keselamatan bagi siswa dan guru.
Kebijakan belajar daring tentu saja memiliki sisi positif dan negatif. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran daring, seperti bisa lebih mencari materi di Internet, lebih mudah merevisi catatan, dan mereview materi nanti. Kelebihan lainnya adalah lebih parktis dan santai. Praktis karena dapat memberikan tugas setiap saat dan pelaporan tugas setiap saat. Kedua, lebih fleksibel bisa dilakukan kapanpun dan di manapun.
Pembelajaran daring menyebabkan waktu yang lebih fleksibel bagi wali yang bekerja di luar rumah dan bisa menyesuaikan waktu untuk mendampingi siswa belajar. Selain itu, pembelajaran daring juga mengurangi biaya biaya transportasi yang sekarang berubah menjadi kuota. Sisi positif lainnya, orang tua dapat mengontrol kegiatan anak di rumah karena tidak harus pergi ke sekolah.
Sementara itu, ada juga beberapa kendala diadakannya pembelajaran daring, seperti kurangnya akses internet bagi siswa pedesaan dan siswa yang orang tuanya secara ekonomi terdampak akibat pandemi.
Selain itu, para guru yang menganggap pembelajaran daring sebagai sarana memberikan tugas tanpa adanya timbal balik membuat siswa merasa terbebani dengan tumpukan tugas. Apalagi jika orang tua tidak dapat mengontrol sepenuhnya anak-anaknya dalam proses pembelajaran daring, beberapa anak menjadi kurang disiplin ketika belajar, mengingat guru juga tidak dapat mengontrol kehadiran siswa.
Tak hanya siswa, guru juga mengalami kendala dalam proses belajar daring ini. Diantaranya guru yang tidak semua melek teknologi internet sebagai sarana pembelajaran.
Guru-guru belum semuanya mampu menggunakan media pembelajaran daring dan perlu pendampingan dan pelatihan terlebih dahulu. Hal seperti ini dikhawatirkan karena batas kemampuan guru pada penerapan teknologi akan mempengaruhi kualitas kegiatan belajar mengajar.
Beberapa kendala di atas pun dialami oleh siswa-siswa SD dan MI di desa Ngale, kecamatan Paron, kabupaten Ngawi yang juga melakukan pembelajaran secara daring dari rumah. Siswa-siswa yang harus melakukan pembelajaran di rumah cukup bingung untuk menyesuaikan diri karena belum dipersiapkan sebelumnya. Beberapa siswa juga megeluhkan bahwa aktivitas belajar daring di rumah lebih membuat siswa stres daripada belajar di sekolah. Sekolah normal yang biasa dijalani mungkin sulit, tetapi dengan adanya interaksi dengan guru dan teman membuat jauh lebih mudah dikelola dan tidak terlalu membuat stres.
Banyak siswa yang mengatakan bahwa sekolah daring lebih membebani daripada sekolah normal. Hal yang harus dipahami adalah meskipun bermanfaat dan juga sebagai solusi alternatif karena sekolah harus ditutup, juga masih perlu beberapa pembiasaan oleh siswa karena ini adalah konsep yang cukup baru bagi semua pihak, baik pemerintah, guru dan juga siswa.
Tidak hanya dari siswa, orang tua dari siswa-siswa SD dan MI di desa Ngale juga merasakan beberapa kendala dari adanya pembelajaran daring. Karena mendapat tugas dari sekolah yang cukup banyak, beberapa orang tua kalanya tidak dapat mengontrol secara penuh proses belajar siswa. Tidak semua orang tua bisa menjelaskan materi yang diajarkan di sekolah dan menjadikan anak-anak mereka paham. Hal tersebut yang akhirnya mengakibatkan siswa hanya mengerjakan tetapi tidak bisa memahami materi yang diajarkan.
Hal tersebutlah yang melatar belakangi diadakannya Pendampingan Belajar dari Rumah yang merupakan salah satu Program Kerja KKN DR 75 UIN Walisongo dengan lokasi pengabdian desa Ngale. Dengan sasarannya adalah siswa-siswa SD dan MI di desa Ngale, kecamatan Paron, kabupaten Ngawi. Program ini diadakan bertujuan membantu orang tua dalam mengontrol proses belajar siswa yang melakukan pembelajaran daring dari rumah. Selain itu juga membantu para siswa yang kesulitan dalam belajar secara daring.
Metode Pendampingan Belajar dari Rumah ini dilaksanakan dengan mengajak para siswa yang merasa kesulitan dalam belajar secara daring untuk didampingi mengerjakan tugas yang diberikan dari sekolah dan belajar bersama. Kegiatan pendampingan belajar ini tentunya dalam pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan, dengan membatasi jumlah siswa yang belajar, menjaga jarak fisik antar individu dan tak lupa memakai masker.
Selama kebijakan belajar dari rumah ini berlangsung, sudah seharusnya orang tua mengontrol dan memperhatikan anak-anak mereka. Dukungan orang tua sangat diperlukan guna membantu metode belajar di rumah ini berjalan dengan baik. Untuk para siswa yang tidak bisa didampaingi orang tuanya karena bekerja, kegiatan Pendampingan Belajar dari Rumah ini dapat membantu dalam mengerjakan tugas dan memahami materi.
Penyesuaian diri antara guru, siswa, dan orang tua selama belajar dari rumah ini sudah menjadi suatu keharusan. Pemerintah dan sekolah bersama guru, siswa, dan orang tua harus bekerja sama untuk meningkatkan sistem belajar dari rumah agar lebih efektif. Apalagi situasi saat ini memaksa seluruh elemen masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan teknologi karena pendidikan masih menjadi aspek utama yang harus dipenuhi agar kelak bangsa Indonesia dapat dipimpin oleh generasi yang cerdas dan membawa kemajuan bagi bangsa ini.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Kenapa Pengadilan Jepang Denda Dewi Soekarno Rp 3 Miliar? Pecat Karyawan Pulang dari Indonesia Saat Pandemi Covid-19!
-
Silsilah Keluarga Satryo Brodjonegoro yang Didemo ASN: Ayah Mantan Rektor UI dan Menteri Soeharto, Adik Menteri Jokowi!
-
Kejagung Pastikan Jumlah Kerugian Negara Akibat Importasi Gula Kemendag Capai Rp578 M
-
Resmi! Swansea City Depak Nathan Tjoe-A-On ke Tim Ini
-
China Sukses Mediasi Gencatan Senjata Junta Myanmar dan Pemberontak
News
-
Mengenang Demam Harlem Shake, Tren yang Viral pada 2013 Silam
-
Seru! SMA Negeri 1 Purwakarta Akhiri Studi Kampus di Akademi Angkatan Udara
-
Spektakuler! Puncak Acara Makrab Agasthya Veintisia di Grha Sarina Vidi
-
Wow! SMA Negeri 1 Purwakarta Kunjungi Universitas Brawijaya di Malang
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
Terkini
-
Review Film Bayang-Bayang Anak Jahanam: Menakutkan, Tapi Gitu Doang?
-
GOT7 Terjebak dalam Takdir Cinta Tak Terhindari di Lagu Comeback 'Python'
-
Ulasan Buku 'Wahai Orang Berselimut', Bangkitkan Semangat Untuk Berdakwah
-
KickFlip 'Mama Said', Hindari Omelan Orang Tua dan Pilih Jalan Sendiri
-
3 Varian Serum Whitelab Ampuh Eksfoliasi Sel Kulit Mati dan Atasi Penuaan