Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani
Aplikasi Visiting Jogja (playstore)

Pada awal maret Indonesia telah resmi dinyatakan terinveksi oleh virus mematikan yang bernama COVID-19. Keadaan pandemi ini sangat membatasi pergerakan terlebih pada sektor pariwisata Yogyakarta. Tentunya hal ini membuat sektor pariwisata Yogyakarta mengalami penurunan pendapatan yang sangat merugikan. Namun pada juni kepala dinas pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah membuka kembali pariwisata DIY dengan menerapkan sistem new normal dengan syarat utama kesiapan stakeholder dan memperhatian clean,health and safety.

Pemerintah meluncurkan sebuah inovasi digital berbentuk aplikasi yang bernama visiting jogja yang berfungsi untuk mempermudah pelacakan terhadap pengunjung di masa pandemi. Aplikasi Visiting Jogja menyuguhkan layanan reservasi tiket daring ke berbagai destinasi wisata dan dilengkapi metode pembayaran menggunakan QRIS. Reservasi tiket ke destinasi wisata tertentu menjadi penting di masa pandemi COVID-19 karena ada pembatasan kapasitas wisatawan. Jumlah pengunjung di suatu destinasi wisata hanya boleh 50 persen dari masa normal. Pemerintah mewajibkan pendataan bagi pengguna aplikasi untuk mengisi data antara lain adalah nama, email, nomor yang bisa dihubungi, NIK, jenis kelamin, dan asal daerah. 

Menurut data dari aplikasi Visiting Jogja terpantau kenaikan jumlah wisatawan pada tiap pekannya sejak pariwisata di DIY beroperasi kembali per awal Juli 2020.Detailnya, awal Juli lalu tercatat sekitar 8 ribu - 13 ribu. Pekan selanjutnya, 11 ribu - 22 ribu. Seminggu berselang, 18 ribu–27 ribu. Awal Agustus, 14 ribu–29 ribu dan pekan lalu, 17 ribu–39 ribu. Hal ini membuktikan keterbangkitan pariwisata di Yogyakarta.

Calon wisatawan bisa melakukan reservasi ke beberapa tempat wisata yang tertera di aplikasi Visiting Jogja. Melalui aplikasi tersebut, pengguna bisa melihat kapasitas tampung setiap tempat, serta harga tiket masuk. Usai memilih tempat wisata, pengguna bisa melakukan pemesanan dengan memilih tanggal kunjungan. Selain melakukan reservasi dan pemesanan tiket masuk, juga bisa melihat beberapa informasi mengenai tempat wisata, kuliner, akomodasi, hingga informasi cuaca di Yogyakarta. Adapun tempat wisata yang dimaksud antara lain adalah Kaliurang, Pantai Baron, Pinus Pengger, Desa Wisata Nglanggeran, Pantai Kukup, Pantai Parangtritis, dan Pinus Sari.

Aplikasi Inovasi yang sangat inspiratif dari pemerintah ini sangat mudah digunakan ,untuk jenis wisata yang ada di Yogyakarta, hanya harus pilih “Maps” di sebelah kanan “Tiket Saya”. Adapun jenis wisata yang bisa dilihat di menu Wisata Alam, Wisata Buatan, Wisata Budaya dan Sejarah, Wisata Minat Khusus, Wisata Museum, Wisata Pantai, dan Desa Wisata. Kelengkapan yang terdapat pada aplikasi ini sangat memudahkan calon wisatawan dalam mencari dan memilih destinasi wisata yang ingin dikunjungi.

Aplikasi Visiting Jogja yang sangat mempermudah calon wisatawan agar tidak perlu mengantre dan lebih terjaga keamanannya ini dapat diunduh di playstore. Namun sayangnya untuk pengguna selain android, aplikasi visiting jogja ini belum tersedia. Tidak semua pihak dapat menikmati aplikasi ini karna ada keterbatasan biaya untuk memiliki gaged sehingga kemudahan dan kenyamanan ini menjadi sebuah ketimpangan bagi masyarakat menengah kebawah. Selain keterbatasan biaya terdapat masyarakat yang tidak bisa atau kurang pemahaman tentang teknologi modern atau yang sering dikenal sekarang dengan istilah gaptek sehingga tidak bisa menggunakan aplikasi visiting jogja ini.
 
Saat menggunakan aplikasi Visiting jogja ini terdapat masalah di bagian pencarian untuk reservasi. Tidak dapat melakukan pencarian ketika memasukkan nama wisata di pencarian walaupun jaringan stabil. Perlu dilakukan peningkatan kualitas agar calon wisatawan tidak terhambat jika ingin melakukan reservasi.
 
Aplikasi visiting jogja sangat membantu pemerintah Yogyakarta untuk meningkatkan dan mengemulihkan perekonomian pada bidang pariwisata. Calon wisatawan juga tidak perlu khawatir dan risau jika ingin berlibur karena dengan adanya aplikasi ini calon pengunjung merasa terjamin keamanannya. Namun aplikasi ini harus terus ditingkatkan agar harapannya aplikasi ini menjadi andalan bagi pemerintah maupun calon wisatawan.

Baca Juga