Pandemi COVID-19 yang melanda sejak awal tahun 2020 hingga sekarang ini memberikan dampak yang besar dan membawa perubahan-perubahan bagi kehidupan manusia. Sudah hampir setahun sejak kasus pertama muncul di Indonesia, kini semua orang melakukan berbagai upaya agar tetap sehat selama hidup berdampingan dengan COVID-19.
Terdapat berbagai protokol kesehatan digalakkan untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Salah satunya adalah penggunaan uang nontunai. Saat ini, di berbagai tempat umum seperti restoran atau pusat perbelanjaan lebih mengutamakan pembayaran dengan menggunakan uang nontunai dibandingkan dengan uang tunai.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir sentuhan terhadap permukaan-permukaan benda yang berpotensi terkontaminasi virus. Namun, masih ada yang belum sadar bahwa penggunaan uang nontunai merupakan salah satu upaya penting yang dapat membantu mengurangi penyebaran virus COVID-19.
Sebagai alat pertukaran, permukaan uang tunai tentunya sudah disentuh oleh berbagai pihak dan tidak dapat dijamin kebersihannya. Terdapat penelitian dalam The New England Journal of Medicine bahwa virus corona dapat tersebar melalui permukaan-permukaan benda yang terkontaminasi.
Virus ini dapat bertahan beberapa jam hingga beberapa hari pada benda mati tergantung kepada jenis dan bahan dari benda itu sendiri. Selain itu, berdasarkan hasil riset dari NYU Center for Genomics and Systems Biology, uang tunai memiliki paling tidak sekitar 3000 jenis mikroba. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat terlihat alasan mengapa penggunaan uang tunai dapat memberikan pengaruh terhadap penyebaran COVID-19.
Dengan adanya perkembangan teknologi yaitu adanya uang elektronik, kita dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan benda yang dapat kita bersihkan secara rutin. Kita tidak perlu menyentuh permukaan uang tunai yang sudah beralih dari satu tangan ke tangan lainnya.
Bentuk fisik dari uang elektronik beraneka ragam dan semakin inovatif, mulai dari berbentuk kartu hingga dapat diakses dengan mudah melalui handphone pribadi. Penggunaan uang elektronik di Indonesia sendiri sudah diterapkan di tempat-tempat umum dan di berbagai kota di Indonesia khususnya kota-kota besar. Penggunaan uang elektronik dalam kehidupan sehari-sehari menjadi sangat mudah untuk dilakukan karena fasilitasnya sudah tersedia di berbagai tempat.
Meskipun penyebaran COVID-19 melalui uang tunai bukan sebagai sarana penyebaran yang utama, penerapan pembayaran menggunakan uang elektronik dalam kehidupan sehari-hari merupakan langkah yang baik dan dapat memberikan banyak manfaat. Karena sesuatu yang kecil apabila dilakukan dengan benar secara bersama-sama akan memberikan pengaruh yang besar.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Pihak Sri Mulyani Buka Suara Soal Transaksi Uang Elektronik Kena PPN 12 Persen
-
Waduh! Transaksi Cashless Bakal 'Dipalak' Pajak 12 Persen: Begini Cara Menghitungnya...
-
GoPay Plus Apakah Aman? Kenali Berbagai Fitur Menariknya di Sini
-
Mati Lampu Pasca Topan Yagi: Warga Hainan Tak Bisa Beli Roti, Uang Digital Terkunci di Ponsel!
-
Akankah e-Naira Mampu Atasi Kesenjangan Keuangan di Nigeria?
News
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama
-
Contoh Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa yang Menyentuh dan Memotivasi
-
Hikmat, Jamaah Surau Nurul Hidayah Adakan Syukuran Ramadhan
Terkini
-
Piala Asia U-17: Pasukan Garuda Muda Harus Paksakan Kemenangan saat Hadapi Yaman!
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'