Belum lama ini publik diramaikan oleh pemberitaan tertangkapnya seekor babi liar di Depok yang dituding sebagai babi ngepet. Masyarakat menuding babi tersebut sebagai babi ngepet, lantaran terjadi banyak kasus kehilangan harta benda di daerah tersebut.
Fenomena ini mendorong beragam respon dari masyarakat sekaligus menunjukkan bahwa di era modern seperti ini, masih dapat ditemukan banyak yang mempercayai adanya ilmu pesugihan melalui cara-cara gaib.
Fenomena ‘babi ngepet’ memiliki sejarah asal mula yang panjang, kali ini mari mendalaminya bersama-sama.
Muncul sejak zaman penjajahan Belanda
Beberapa ahli beranggapan bahwa mitos ini sudah berkembang pada zaman penjajahan Belanda. VOI.id/Tim Redaksi melansir, salah satu dari ahli yang mengkaji sejarah fenomena ini, yakni Christopher Reinhart mengemukakan bahwa mitos ini dipercaya oleh pada petani pada era tanam paksa (1830) yang menaruh curiga pada orang lokal yang kaya secara tiba-tiba karena praktik tengkulak dan pinjaman uang.
Mereka menuding para orang kaya tersebut melakukan ilmu gaib dengan mengubah diri menjadi seekor babi ngepet yang mencuri uang warga. Tudingan itu dilontarkan dalam rangka menurunkan citra orang kaya yang dianggap memeras rakyat dengan menjadi tengkulak.
Berkembang dalam masyarakat karena dipercayai mendatangkan kekayaan instan
Berkat mitos yang berkembang dari kecurigaan tersebut, cerita mengenai babi ngepet menjadi populer di tahun-tahun setelahnya. Masyarakat mulai tertarik untuk mempelajari ilmu gaib babi ngepet untuk memperkaya diri dengan instan.
Maka, timbul berbagai cerita cara mempelajari menjadi babi ngepet seperti dengan menggunakan lilin, kain hitam, dan sebagainya.
Bertahan hingga zaman modern
Berkat pemberitaan mengenai penangkapan seekor babi ngepet di Depok, dapat mengetahui bahwa mitos ini masih dipercayai masyarakat, bahkan di zaman modern seperti ini. Seperti yang dilansir dari situs pemberitaan Suara.com/Rinaldi Aban Rabu, 28 April 2021, warga Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok menangkap seekor babi yang dipercayai sebagai babi ngepet.
Penangkapan ini dilakukan oleh 12 orang yang tidak mengenakan busana pada Senin, 26 April 2021, ujar ketua RW 04 Bedahan, Abdul Rosad. 12 warga tersebut melakukan penangkapan lantaran resah akan kehadiran babi tersebut dibarengi dengan hilangnya harta benda warga.
Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah panjang mitos babi ngepet dari zaman penjajahan hingga zaman modern. Semoga memberikan gambaran baru mengenai asal mula mitos tersebut, supaya kamu dapat menyikapi fenomena ini dengan cerdas.
Baca Juga
-
Tips Ngabuburit dari Buya Yahya: Menunggu Berbuka tanpa Kehilangan Pahala Puasa
-
Mengenal Orang Tua Alyssa Daguise: Calon Besan Ahmad Dhani Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
-
Profil Hestia Faruk: Tante Thariq yang Dahulu Sempat Dikenalkan ke Fuji
-
Menentukan Monster Sesungguhnya dalam Serial Kingdom: Manusia atau Zombie?
-
5 Langkah Awal Memulai Karier sebagai Desainer Grafis, Mulailah dari Freelance!
Artikel Terkait
-
Apakah Hari Ini Malam Jumat Kliwon? Hati-hati, Jangan sampai Melanggar Pantangan Ini
-
CEK FAKTA: Klaim Garam Himalaya Dapat Meredakan Asam Lambung
-
Glaukoma: Si Pencuri Penglihatan yang Sering Terabaikan, Kenali Mitos dan Faktanya!
-
Fadly Faisal Liburan ke Prambanan, Netizen Heboh Ingatkan Mitos Putus!
-
Review Film Horor Jabang Mayit: Teror Mitos Lokal Hantui Ramadan, Berani Nonton?
News
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Kode Redeem Genshin Impact Hari Ini, Hadirkan Hadiah Menarik dan Seru
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
Terkini
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Wajib Jaga Marwah saat Ladeni Afghanistan
-
3 Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Layak Promosi ke Level Timnas U-20
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Timnas Indonesia U-17: Tim Non-unggulan yang Bikin Lawan-Lawannya dalam Posisi Sulit
-
Lolos Piala Dunia U-17 2025, 3 Pemain Keturunan Ini Bisa Dinaturalisasi!