Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang anggota Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) 90 Gelombang 9 memberikan pelatihan pembuatan keju mozarella. Kelompok yang dibimbing Bapak Drs. Mohammad Jufri, ST., MT. berupaya meningkatkan nilai jual susu murni di desa Babadan.
Desa Babadan merupakan sentra susu sapi di Kabupaten Kediri. Rata-rata masyarakat lebih memilih menjual susu mentah ke Koperasi Unit Desa (KUD) karena telah bekerja sama dengan perusahaan besar, yakni Nestle sehingga lebih mudah untuk pemasarannya. Sayangnya nilai jual terbilang rendah. Selain itu, mereka merasa tidak punya cukup waktu untuk melakukan aneka kreatifitas demi meningkat nilai jual.
Berdasarkan keterangan salah satu warga yang diwawancarai oleh tim PMM 90 UMM biasanya susu sapi tersebut langsung dikirim ke KUD. Umumnya susu akan dihargai Rp 5.400,- per liternya. Tetapi, terkadang juga terdapat pengepul dari luar yang langsung mendatangi rumah-rumah warga dan susu sapinya dihargai Rp 5.250,- per liter.
Menilik informasi tersebut, mahasiswa PMM 90 UMM pun berupaya menaikkan harga jual susu sapi dengan memberikan pelatihan pembuatan keju mozarella. Target pelatihan ini juga ditujukan kepada ibu-ibu PKK.
Hal ini dinilai ibu-ibu PKK dapat menjadi garda terdepan bagi masyarakat dalam menggerakkan perekonomian desa serta pemicu semangat anak-anak muda. Kegiatan ini diharapkan juga dapat menjadi pelatihan softskill serta pengetahuan tambahan bagi mereka.
“Potensi seperti ini sangat sayang apabila tidak dimaksimalkan. Target Kami adalah Ibu-ibu PKK karena sebelumnya sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai susu sapi serta pengolahannya. Selain itu, mereka juga turut berupaya mencari solusi aktif untuk memaksimalkan potensi tersebut,” terang Cici Riangdina salah satu mahasiswi.
Keju mozarella ini juga terkenal akan kelezatannya dan teksturnya yang unik. Bisa dikatakan hampir semua kalangan menyukai keju muda ini. Selain itu, kandungan nutrisinya yang cukup tinggi terutama kalsium akan menjadi nilai plus untuk produk olahan tersebut.
Pelatihan pembuatan keju mozarella di desa Babadan, Ngancar, Kabupaten Kediri diharapkan dapat menjadi motivasi tersendiri bagi masyarakat sehingga bukan hanya sekedar wacana teori. Jika benar terjadi, maka potensi seperti ini dapat menjadi ladang cuan baru bagi masyarakat.
“Terimakasih mbak, mas yang sudah membagikan ilmunya. Semoga bermanfaat dan Kami bisa mengaplikasikannya,” terang salah satu peserta pelatihan saat berpamitan dengan anggota PMM 90 UMM.
Baca Juga
-
Aksi Reboisasi Toga PMM 90 UMM Bersama Masyarakat Desa Babadan
-
Kader Jumantik Dusun Babadan Lakukan Aksi Bersih Jentik Bersama PMM 90 UMM
-
Mahasiswa PMM 90 UMM Ajak Pemuda Babadan Kediri Ubah Kulit Nanas Jadi Pupuk
-
Tingkatkan Ekonomi Kreatif Masyarakat, PMM 90 UMM Gelombang 9 Siap Mengabdi
-
PMM 90 UMM Nonton Edukasi di TPQ Sinda, Gencarkan Pendidikan Karakter
Artikel Terkait
-
Banjir Lahar Hujan Semeru Kepung Permukiman, Ratusan Warga Terisolasi
-
Mendagri Minta PKK Papua Pegunungan Pastikan Program Tepat Sasaran
-
Ketika Bencana Menjadi Keseharian: Ironi Nyata dari Ujung Pesisir
-
Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana Usai Erupsi Gunung Semeru
-
Tebing Longsor Menimpa Rumah dan Kendaraan di Ponorogo
News
-
Saat Gen Z Jogja Melawan Stres dengan Merangkai 'Mini Hutan'
-
Teman Sintas, Ruang Aman Berbasis Komunitas untuk Mendampingi Penyintas
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Cerita Ruangkan, Solusi dari Bayang-Bayang Burnout dalam Hustle Culture
-
Muda, Berbudaya, dan Adaptif: Tukar Akar Hadirkan Sastra yang Lebih Inklusif
Terkini
-
Virgoun Tanggapi Isu Rujuk dengan Inara Rusli, Tolak Mentah-Mentah?
-
Peer Preasure dan Norma Feminitas: Ketika Bullying Halus Menyasar Perempuan
-
Sekolah Darurat Pembullyan, Kritik Film Dokumenter 'Bully'
-
Redmi TV X 2026 Resmi Rilis: Harga Rp 5 Jutaan, Bawa Panel Mini LED 55 Inci
-
6 HP Rp 7-10 Jutaan Terbaik 2025: Mana yang Masih Worth It Dibeli di 2026?