Upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020 telah selesai dimeriahkan pada pada Minggu (8/8/2021) malam WIB yang diawali dengan parade atlet dari seluruh negara partisipan, yang dilanjutkan oleh pertunjukan musik yang meriah. Meski Olympic Stadium, Tokyo, Jepang tanpa penonton, namun kemeriahan dari lampu-lampu yang super gemerlap dan para kontingen hingga volunteers seakan-akan memenuhi seisi stadion.
Awalnya lampu stadion dimatikan secara menyeluruh sehingga memperlihatkan lampu-lampu tersisa hanya pada telepon genggam atlet di tengah lapangan. Lampu-lampu yang dihasilkan telepon genggam para atlet seakan-akan bergerak berbentuk tiga dimensi dan bergelombang hingga akhirnya membentuk lambang lima cincin dari logo khas olimpiade.
Awalnya lampu stadion dimatikan secara menyeluruh sehingga memperlihatkan lampu-lampu tersisa hanya pada telepon genggam para atlet, kontingen dan para volunteers di tengah lapangan. Lampu-lampu yang dihasilkan telepon genggam para atlet seakan-akan bergerak berbentuk tiga dimensi dan bergelombang hingga akhirnya lampu-lampu sorot membentuk lambang lima cincin dari logo khas olimpiade.
Simbol ini menggambarkan semangat individu, cinta kasih dan harapan yang kembali terang meski di tengah ketidak pastian pandemi. Selain itu, simbol ini sebagai simpati bagi para pendukung yang tidak dapat hadir langsung di ajang kali ini karena harus pulang ke negaranya sebelum penutupan berlangsung.
Kemudian, acara disambung dengan penampilan band lokal Jepang, Tokyo Ska Paradise Orchestra diiringi pertunjukkan tarian dan jugling bola dari pengisi acara. Adapula atraksi freestyle sepeda masih diiringi musik yang meriah.
Setelahnya, ada pertunjukan dari salah satu DJ terbaik dunia asal Jepang, DJ Matsunaga. Lantunan musik elektrik yang dibawakan mengiringi tarian modern kompak oleh para pengisi acara.
Sebanyak 205 negara peserta masih mengelilingi panggung tengah. Dipimpin oleh bendera Jepang selaku tuan rumah dan Yunani selaku negara pendiri olimpiade.
Tak seperti di upacara pembukaan, parade bendera kali ini secara langsung masuk ke tengah lapangan bukan dipanggil satu per satu. Masing-masing negara diwakilkan satu pembawa bendera diikuti oleh para atlet.
Setelah itu, perbedaan lain terlihat pada upacara pembukaan para atlet ditentukan harus bergabung bersama negaranya, kini mereka dibebaskan membaur dan memilih tempat di lapangan. Ini sesuai dengan tema olimpiade adalah Unity in Diversity.
Momen penyerahan tongkat estafet penyelenggaraan olimpiade juga tidak ketinggalan dalam penutupan Olimpiade Tokyo 2020. Sebelum momen itu, tarian teatrikal Jepang, para penari memakai baju tradisional Jepang, Kimono, tampil dengan indahnya. Aksi para penari itu diiringi lagu.
Kemudian, nyanyian seriosa juga dilantunkan salah seorang penyanyi wanita. Nyanyian ini mengiringi proses penurunan bendera olimpiade
Bendera olimpiade diberikan oleh Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, kepada presiden IOC, Thomas Bach, lalu diserahkan kepada Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, selaku tuan rumah olimpiade 2024. Pada saat bersamaan, lagu kebangsaan Prancis dilantunkan oleh para pemain orkestra. Yang kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video teaser Olimpiade Paris 2024.
Disaat yang bersamaan warga Paris dengan sangat antusias, turut merayakan penyerahan kepercayaan tersebut yang juga diwarnai dengan atraksi pesawat jet membentuk warna bendera Prancis.
Kemeriahan acara penutupan Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung dengan sangat damai yang kemudian ditutup dengan sebuah pertunjukan drama musikal dari beberapa anak dan seorang ibu.
Baca Juga
-
Ramai Dibicarakan, Apa Sebenarnya Intrusive Thoughts?
-
Menjamurnya Bahasa 'Gado-Gado' Sama dengan Memudarnya Jati Diri Bangsa?
-
7 Tips Efektif Menjaga Hubungan agar Tetap Harmonis saat Pacar PMS, Cowok Wajib Tahu!
-
Sering Merasa Lelah Akhir-akhir Ini? 5 Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Kuliah sambil Healing, 2 Universitas Negeri Terbaik di Malang Versi THE WUR 2023
Artikel Terkait
-
Menpora Janjikan Kasih Bonus Pribadi ke Rizki Juniansyah, Reaksi Deddy Corbuzier Tak Terduga
-
Terkena Cacar Air, Gregoria Mariska Tunjung Gagal Tampil di Japan Open 2024
-
Sentil Pemerintah di Banten, Rizki Juliansyah Blak-blakan Sebut Mereka Cari Muka
-
Rizki Juniansyah Semprot Pemda Banten: Gak Usah Cari Muka dari Prestasi Atlet!
-
Cair! Jokowi Berikan Bonus untuk Para Atlet Olimpiade Paris 2024
News
-
Perpisahan Hangat Mahasiswa KKN-PLP Unila dengan SMK HMPTI Banjar Agung
-
San Diego Hills Memorial Park: Pemakaman Rasa Resort, Begini Sejarahnya
-
Momen Perpisahan: KKN-PLP Unila Tinggalkan Jejak Positif di Makmur Jaya
-
Sukses! KKN Unila Implementasi Nilai Pancasila di SDN 1 dan 2 Merbau Mataram
-
KKN Undip Buatkan Model Matematika Perkembangan Stunting di Desa Jatisobo
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!