Penguasa baru Taliban Afghanistan mengadakan penertiban di sekitar bandara Kabul yang kacau pada Minggu (22/08/2021), untuk memastikan orang-orang membentuk antrean tertib di luar gerbang utama dan tidak mengizinkan orang banyak berkumpul di sekeliling, kata saksi mata.
Tidak ada kekerasan atau kekacauan di bandara hingga pagi pada hari Minggu, kata para saksi mata. Meski masih pagi, antrean panjang sudah terbentuk, kata mereka, melansir dari Reuters (22/08/2021).
Australia melakukan empat penerbangan ke Kabul pada Sabtu malam, mengevakuasi lebih dari 300 orang, termasuk Australia, para pemegang visa Afghanistan, Selandia Baru, Amerika Serikat dan warga negara Inggris, kata Perdana meneteri, Scot Morisson.
Pada hari Sabtu (21/08/2021), Amerika Serikat dan Jerman mengatakan kepada warganya di Afghanistan untuk menghindari bepergian ke bandara Kabul dengan alasan risiko keamanan ketika ribuan orang yang putus asa berkumpul mencoba melarikan diri dari negara itu.
Sedikitnya 12 orang tewas di dalam dan di sekitar lapangan terbang dengan landasan pacu tunggal itu sejak Minggu lalu, kata pejabat NATO dan Taliban. Beberapa tertembak dan yang lainnya tewas terinjak-injak, kata saksi mata.
Pengambilalihan cepat oleh Taliban atas Afghanistan telah memicu ketakutan akan pembalasan dan kembalinya ke versi keras hukum Islam yang dilakukan kelompok Muslim Sunni ketika berkuasa dua dekade lalu.
Kerumunan di Bandara Kabul sendiri sudah tercipta sejak beberapa minggu terakhir. Hal itu menghambat proses evakuai negara-negara lain yang berusaha evakuasi warga negaranya serta para diplomat.
Mayor Jenderal Angkatan Darat William Taylor, dengan Staf Gabungan militer AS mengatakan kepada Pentagon bahwa 5.800 tentara AS tetap berada di bandara dan memastikan bahwa fasilitas tersebut tetap aman. Taylor mengatakan beberapa gerbang ke bandara ditutup sementara dan dibuka kembali pada beberap hari terakhir untuk memfasilitasi masuknya pengungsi yang aman.
Taylor mengatakan Amerika Serikat dalam seminggu terakhir telah mengevakuasi 17.000 orang termasuk 2.500 orang Amerika dari Kabul. Dia mengatakan pada beberapa hari terakhir 3.800 orang dievakuasi dengan militer AS dan penerbangan sewaan.
Presiden Joe Biden akan memberikan pembaruan pada hari Minggu tentang evakuasi warga Amerika dan pengungsi dari Afghanistan, kata Gedung Putih.
Baca Juga
-
Menlu AS Lakukan Kunjungan Resmi Pertama ke Afrika Pekan Depan
-
Mahasiswa Turki Bermalam di Taman untuk Memprotes Kenaikan Sewa Penginapan
-
India Tunda Kesepakatan Ekspor Gula karena Harga Domestik Meningkat
-
AS Menyelesaikan Penarikan Pasukan Secara Keseluruhan dari Afghanistan
-
4 Cara Mencari Uang di Internet, Cocok Buat Kamu yang Butuh Kerja Sampingan
Artikel Terkait
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Peluru Taliban yang Menyalakan Perjuangan Malala untuk Pendidikan
-
Taliban Promosikan Pariwisata Afghanistan dengan Parodi 'Nyentrik': Berani Coba?
News
-
Ngakak Bareng Aa' Juju, Petualangan Kocak di India Bikin Netizen Ketagihan!
-
5 Film Horor Terbaik Sepanjang Masa Versi Rotten Tomatoes, Siap Uji Nyali?
-
Tersandung Narkoba, Podcast Lama Onad bersama Denny Sumargo Kembali Viral
-
Peduli Kesehatan Mental Remaja, HIMPSI Gelar Sosialisasi di SMAN 3 Jambi
-
Aksi Nyata Sobat Bumi UNY, Wujud Kepedulian Mahasiswa untuk Desa dan Alam
Terkini
-
Dari Rindu sampai Candu: Fenomena Sleep Call Anak Muda
-
SM Entertainment Beri Klarifikasi Soal EXO-CBX, Tegaskan Dua Isu Berbeda
-
4 Milky Toner dengan Ekstrak Beras, Rahasia Wajah Auto Cerah dan Kenyal!
-
Unik! Dhika Himawan Hamil, Brandon Salim Umumkan Lewat Kostum Halloween
-
Isu Hamish Daud Selingkuh Mencuat, Klarifikasi Perceraian Raisa Dihapus?