Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Bintang
Jalanan di Kota Kabul penuh dengan kendaraan dan manusia saat Taliban memastikan mengambil alih ibu kota Afghanistan itu pada Minggu (15/8/2021). (Foto: AFP)

Taliban adalah sebuah gerakan para pelajar Islam (Al Harakah Al Islamiyah Lit Thalabah Madaris Ad Diiniyyah), yang sedang belajar di Pakistan. Kata Taliban diambil dari bahasa Afghanistan, yang berarti pelajar, sepadan dalam bahasa Arab. Kemunculan Taliban, sebagaimana dituturkan pemimpin tertingginya pada saat itu, Mullah Muhammad Omar, dilatarbelakangi banyak faktor internal dan eksternal.

Faktor internal disebabkan adanya perang saudara, konflik dan pembunuhan antara penganut Syiah dan Sunni, demoralisasi, praktek KKN. Faktor eksternal antara lain pengaruh dan tekanan Pakistan yang ingin mengganti penguasa sebelumnya, Burhanuddin Rabbani, dengan pemimpin oposisi terbesar, Hekmatyar dan Ahmad Syah Masood, serta dukungan Amerika Serikat terhadap gerakan Taliban. 

Gerakan Taliban didirikan pada Juli 1994 di wilayah Kandahar, Selatan Afghanistan. Taliban pernah hampir menguasai seluruh wilayah Afganistan sejak 1996 sampai 2001. Kelompok ini berasal dari pejuang Mujahidin yang didukung Amerika Serikat, gerilyawan Islam fundamentalis, yang memerangi Uni Soviet di Afghanistan pada 1970-an dan 1980-an.

Beberapa negara dan organisasi internasional mencap gerakan ini sebagai organisasi teroris. Kelompok Taliban dibentuk pada September 1994, kelompok ini mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Pakistan. Taliban banyak melakukan berbagai aksi-aksi pelanggaran HAM di Afghanistan.

Mereka dikenal brutal dalam membantai lawan-lawannya, bersekutu dengan kelompok teroris, menindas hak-hak perempuan, menerapkan bentuk hukuman yang kejam, termasuk menghancurkan situs kuno. Tujuannya utama dari Taliban adalah mendirikan pemerintahan Islam dengan syariat Islam sebagai dasar negara.

Taliban memilih para ulama dan tokoh Islam yang amanah untuk menduduki jabatan pemerintahan negara. Bagi wanita, diwajibkan mengenakan jilbab, tidak boleh menempuh pemdidikan. Selain itu, mereka membentuk tentara Islam sebagaimana masa Rasulullah dan mendirikan lembaga amar makruf nahi munkar.

Di balik pembentukannya, Kelompok Taliban memiliki misi untuk mendamaikan dan menyatukan Afghanistan di bawah payung hukum syariah Islam versi mereka sendiri yang dinilai sangat ketat dan keras. 

Pada Mei 2021, pasukan Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya mulai menarik diri dari Afganistan secara bertahap. Karena peristiwa penarikan pasukan tersebut, Taliban kembali memberontak terhadap pemerintah Afganistan.

Pemberontakan ini mengakibatkan ratusan hingga ribuan penduduk Afganistan harus mengungsi ke ibu kota Kabul. Beberapa di antaranya ada yang melarikan diri ke luar negeri khususnya ke Iran, Turki dan negara-negara Eropa.

Terkait dengan pemberontakan tersebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali mengerahkan sekitar 3.000 personel militer AS untuk menggandeng militer Afganistan dalam melawan Taliban. Pasukan cadangan juga disiagakan di negara-negara terdekat seperti Kuwait, Arab Saudi dan Qatar.

Pada Agustus 2021, Taliban telah menguasai sepuluh wilayah Afganistan dalam kurun waktu enam hari. Kota-kota utama seperti Kandahar, Herat dan Jalalabad telah jatuh ke tangan Taliban.

Pihak Taliban telah mengepung wilayah Kabul, serta mengusai wilayah tersebut dan bernegosiasi dengan Pemerintah Afganistan terkait penyerahan kekuasaan secara damai. Akibat pengepungan tersebut, Presiden Ashraf Ghani dan beberapa diplomat AS di Afganistan segera dievakuasi dan meninggalkan Afganistan.

Bintang