Komet Akbar akhirnya berhasil memetik kemenangan perdananya di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Lewat perjuangan kerasnya, Komet yang turun di nomor para tenis meja perorangan putra Grup A kelas 10 berhasil mengalahkan wakil dari Prancis, Bourdonnaye Gilles, 3-2 (11-6, 5-11, 7-11, 11-8, 11-9).
Bertanding melawan wakil Prancis, Bourdonnaye Gilles di Tokyo Metropolitan Gym, Jumat (27/8/2021), Komet tampil dengan penuh percaya diri di gim pertama. Hanya dalam waktu 5 menit, dia berhasil unggul dengan skor 11-6. Hanya saja, Komet sempat kehilangan dua gim berikutnya.
Gilles yang saat ini menempati peringkat 8 dunia mampu bangkit dan mengubah kedudukan menjadi 2-1.
Ketegangan kembali ditampilkan Komet pada gim keempat. Serve-nya kembali akurat. Meski demikian, lawan juga memberikan perlawanan yang sengit sampai akhirnya Komet unggul 11-8.
Pertarungan semakin sengit memasuki gim terakhir. Kedua atlet kejar mengejar angka dengan ketat. Bahkan kedudukan sempat imbang 8-8 sebelum Komet memetik dua poin beruntun dan unggul 10-8.
Gilles sempat memetik satu poin, namun Komet akhirnya menutup gim dengan kemenangan 11-9.
Dengan hasil ini, Komet kini berhasil menempati posisi kedua pada papan klasemen Grup A. Sebelumnya, Komet sempat kalah dari wakil Polandia, Chojnowski Patryk dengan skor telak 3-0. Kemenangan atas Bourdonnaye Gilles sekaligus mengantar Komet melaju ke babak selanjutnya, yakni knock out 16 besar (fase gugur).
Hasil ini membuat Komet seperti mengikuti langkah atlet para tenis meja Indonesia lainnya, David Jacobs. Peraih medali perunggu di Olimpiade 2012 dimana lebih dulu melaju ke fase gugur sebagai juara Grup B kelas 10 usai mengalahkan andalan Spanyol Jose Manuel Ruiz Reyes 3-0 (11-9, 11-4, 11-4).
Kemenangan komet ini bisa menambah motivasi Adyos Astan untuk bisa memenangkan pertandingan dengan Sameh Mohamed Saleh dari Mesir di babak knock out 16 besar. Sempat memimpin 1-0 di game pertama, Adyos kalah di game kedua dan kedudukan menjadi imbang 1-1. Di game kedua Mohamed Saleh berhasil membalikkan keadaan dengan merebut game ini dengan skor 15-13.
Meskipun sempat memberi perlawanan dengan merebut game keempat dengan skor 12-10, Adyos harus mengakui kekalahannya di game kelima dengan skor 9-11. Hasil ini menghentikan langkahnya di babak 16 besar para table tennis kelas TT4.
"Selamat kepada Komet Akbar, lanjutkan perjuangan ini. Dan terima kasih kepada Adyos Astan, meskipun langkahmu terhenti kami tetap bangga atas perjuangannya sampai babak ini. Tetap Semangat!" ungkap NPC Indonesia, dikutip langsung dari laman Instagram resminya.
Baca Juga
-
Ramai Dibicarakan, Apa Sebenarnya Intrusive Thoughts?
-
Menjamurnya Bahasa 'Gado-Gado' Sama dengan Memudarnya Jati Diri Bangsa?
-
7 Tips Efektif Menjaga Hubungan agar Tetap Harmonis saat Pacar PMS, Cowok Wajib Tahu!
-
Sering Merasa Lelah Akhir-akhir Ini? 5 Hal ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Kuliah sambil Healing, 2 Universitas Negeri Terbaik di Malang Versi THE WUR 2023
Artikel Terkait
-
Bojan Hodak Sebut Persib Bandung Terbebani 'Juara Bertahan', Ini Alasannya
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Bijak, Begini Respon Pecco Bagnaia Usai Gagal Raih Gelar Juara Dunia MotoGP
-
Sempat Cemas, Jorge Martin Takut Tak Akan Jadi Juara Dunia MotoGP
-
Jorge Martin Juara Dunia MotoGP 2024, Ini 6 Fakta Unik yang Harus Kamu Tahu
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans