Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Hadid Aulia
Warung makan gratis (Doc/hadidaulia).

Pandemi Covid-19 belum selesai. Sudah 2 tahun masyarakat dihantui rasa khawatir dan ketakutan. Hal ini membuat kondisi baik mental dan finansial masyarakat terpuruk. Harus tetap bertahan hidup, tetapi dengan kondisi yang serba terbatas.

Ada yang menarik di Kota Tangerang Selatan, warga bantu warga dengan membuka warung makan. Warung Ikhlas namanya. Di warung ini, siapa saja boleh datang dan makan gratis. Warung ini berlokasi di Komplek Bukit Pamulang Indah (BPI), Pamulang.

Memanfaatkan lahan yang dahulunya merupakan tanah dan rumah kosong, yang saat ini sudah diratakan dengan tanah. Warga mendirikan warung tenda dengan menggunakan terpal dan bambu.

Buka dari jam 9 hingga jam 4 sore, setiap hari Jumat tutup. Warung ini menyediakan makanan sebanyak 50 – 100 porsi setiap harinya. Aneka makanan disediakan berbeda setiap harinya.

Warung ini hadir atas dasar keikhlasan. Warga saling bahu-membahu untuk membantu satu sama lain, di tengah keadaan yang serba kekurangan saat ini. Diinisiasi oleh Bambang Budi dan didukung oleh warga sekitar, kini warung ikhlas makin banyak pengunjungnya.

“Kita mengacu pada keikhlasan pribadi seseorang, di mana banyak warga dalam kondisi secara ekonomi itu menurun. Mereka saling bertahan untuk hidup, tetapi tidak lepas kemungkinan didalam hati seseorang pasti punya niat untuk berbuat baik. Nah, berbuat baik inilah yang kita sebut keikhlasan seseorang. Oleh karena itu, kita cetus warung ikhlas,” ujar Imam Indrayanto, Ketua RW 04 Bukit Pamulang Indah.

Pandemi Covid-19 membuat segala aspek kehidupan menurun. Makan menjadi prioritas utama dalam kehidupan. Hal inilah yang menggerakan inisiatif sebagian warga untuk membuka warung makan ikhlas. Tidak melihat kaya ataupun miskin, siapapun boleh datang dan makan secara gratis di warung ini.

“Mula awalnya pengen kasih makan saja, karena pikir saya orang itu harus kenyang. Karena kalau tidak kenyang banyak yang akan terjadi. Jangan melihat casing. Soalnya orang lapar kaya miskin itu pasti lapar. Kalau sudah kenyangkan aman, mudah-mudahan terhindar dari kejahatan,” ucap Bambang Budi, penggagas Warung Ikhlas.

Warung Ikhlas menerima berbagai sumbangan baik berupa bahan pangan, donasi uang, maupun material bangunan lainnya. Warga berharap, keberadaan warung makan gratis seperti ini bisa membantu orang-orang lainnya di tengah kondisi pandemi Covid-19.

“Mudah-mudahan makin banyak yang datang. Selain itu, hal ini dapat mengeratkan antar warga. Dari warung ini, kita bisa banyak belajar. Mudah-mudahan makin banyak warung ikhlas di titik lainnya,” harap Bambang dan warga lainnya.

Hadid Aulia