Jatuh cinta memang tak dapat diduga. Salah satunya jatuh cinta pada rekan sekantor. Mulanya terasa menyenangkan karena setiap hari dapat bertemu, selalu bersama jadi gak menanggung rasa rindu.
Namun, bagaimana jika akhirnya putus di tengah jalan? Mau tidak mau walau sudah putus akan bertemu setiap hari. Nyesek banget gak, sih! Lalu bagaimana cara melupakan mantan yang setiap hari bertemu? Dikutip dari Cosmopolitan, berikut lima cara yang dapat dilakukan. Yuk simak di bawah ini
1. Menerima kenyataan
Putus dari suatu hubungan memang menyakitkan. Apalagi sang mantan masih selalu terlihat di depan mata. Memang tidak mudah, tapi coba untuk menerima kenyataan atau legowo.
Ambil waktu sejenak untuk merenung bahwa dia bukan yang terbaik untukmu. Prosesnya memang tidak mudah, butuh waktu. Apalagi jika dia adalah mantan terindahmu.
Percaya deh jika hatimu telah ikhlas, move on dari mantan tidak sesulit yang dibayangkan.
2. Lebih menyibukkan diri
Mantan yang satu kantor tentunya masih sering berjumpa setiap hari. Kalau kamu tidak kuat hati maka sibukkan dirimu dengan berbagai macam pekerjaan agar mengurangi interaksi dengannya selama di kantor.
Karena kesibukkan akan pengalihankan perhatianmu dari mantan.Jadi buat dirimu sesibuk mungkin, ya.
3. Batasi komunikasi
Tidak dapat dihindari terkadang kamu berpapasan dengan mantan maka cukup tersenyum atau menyapa seadanya. Batasi interaksi dan segala bentuk komunikasi antara kamu dan dia. Bukan juga untuk memusuhinya, ya.
Karena kamu buruh ruang dan waktu untuk melupakannya. Dan menetralkan hatimu agar sembuh dari rasa nyesek jika bertemu dengannya.
4. Selesaikan segala urusan dengannya
Setelah kamu mengambil sikap putus dengan mantan pastikan jika tidak ada masalah yang belum terselesaikan dengannya. Karena hal ini membuat kamu dan mantan menjadi canggung.
Bicara empat mata dengannya dan selesaikan segala masalah tersebut. Perbaiki hubungan agar dapat bekerja sama lagi seperti sebelum pacaran.
5. Setop kepoin semua hal tentang mantan
Nah, ini dia yang sering terjadi walau sudah putus tapi masih kepoin media sosial mantan. Ayo, ngaku aja!
Kamu udah putus komunikasi, jaga jarak tapi masih stalking mantan, rasa nyesekmu akan masih terasa.Maka lebih baik unfollow saja mantanmu dan itu sah-sah aja kok! Lebih baik lagi jika kamu izin dahulu padanya sebelum unfollow, agar dia tidak tersinggung.
Dengan demikian kamu akan merasa tenang tidak liat mantan seliweran di timeline kamu.
Hubungan yang telah terjalin memang sulit untuk dilupakan, apalagi hubungan tersebut tidak berlanjut. Dan mantan gebetanmu adalah teman satu kantor.
Jika hal tersebut terjadi pada dirimu cara mana yang akan dipakai? Semoga dapat membantu yang baru putus dengan teman sekantor dan terbebas dari rasa nyesek karena harus bertemu setiap hari.
Referensi:
https://www.cosmopolitan.com/sex-love/a35756557/how-to-stop-thinking-about-someone/
https://www.elitedaily.com/p/how-to-get-over-someone-you-have-to-see-every-day-according-to-expert-12111283
https://www.bonobology.com/how-get-over-someone-you-see-everyday/
Baca Juga
-
Berencana Menikah Muda? Perhatikan 5 Hal ini untuk Persiapan Pernikahanmu
-
5 Cara Mudah Menghentikan Kebiasaan Berutang agar Tidak Terjerat Pinjol
-
5 Langkah Mudah Mengurangi Polusi Dimulai dari Rumah, Lakukan Yuk
-
5 Trik Masak Daging Ayam agar Matang Merata, Terbebas 'Chicken Anxiety'
-
5 Tips Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan di Tengah Polusi Udara, Catat!
Artikel Terkait
News
-
Belajar dari Pesisir, Gen Z Urban dan Ujian Kesadaran Lingkungan
-
Honor Play 10A Debut di Tiongkok, Harga Mulai dari Rp1,9 Juta
-
Membangun Kepercayaan Diri Sebagai Reduksi Rasa Takut
-
4 Sheet Mask Alpha Arbutin, Solusi Praktis Bikin Kulit Cerah dan Lembap
-
Lebih dari Sekadar Slogan: Urgensi Membangun Ruang Aman bagi Perempuan
Terkini
-
Ulasan Drama Meet Yourself: Antara Cinta dan Impian di Pedesaan
-
Huawei MatePad 12X (2026): Tablet Tipis yang Layarnya Bikin Betah
-
4 Inspirasi Gaya Kasual ala Giselle aespa, dari Chic hingga Street Style
-
Review Film Comic 8 Revolution: Santet K4bin3t, Komedi Horor yang Satire!
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Stagnan, Jadi Beban Berat untuk Pelatih Baru?