Parafilia merupakan kondisi seksual yang menyimpang, tidak semua jenisnya perlu dikhawatirkan. Namun, beberapa di antaranya memang perlu segera ditangani.
Dilansir dari laman Good Therapy, parafilia didefinisikan sebagai kondisi perilaku seksual serta fantasinya yang menyimpang dan terjadi secara intens setidaknya selama 6 bulan atau lebih.
Penyebab pasti dari parafilia ini masih sulit untuk diketahui. Namun beberapa ahli berpendapat bahwa trauma seksual di masa kecil mungkin memiliki peranan besar. Selain itu, parafilia cenderung lebih sering terjadi pada pria dan intensitasnya akan menurun seiring bertambahnya usia.
Karena definisi parafilia masih cukup luas, jenis parafilia jumlahnya pun cukup banyak, beberapa diantaranya pun tidak berbahaya sekali. Namun beberapa diantaranya ada pula yang bisa membahayakan diri sendiri atau bahkan orang lain.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) setidaknya menyebutkan delapan jenis parafilia yang paling sering ditemukan yaitu:
- Voyeurisme
- Eksibisionisme
- Frotteurisme
- Sadisme
- Masochism
- Fetisisme
- Pedofilia
- Transvestism
Di antaranya, empat parafilia berikut sering dicirikan sebagai gangguan parafilia dan menimbulkan konsekuensi hukum jika ditindaklanjuti karena berpotensi merugikan orang lain:
- Voyeurism: Gairah seksual yang bangkit dari mengamati atau mengintip seseorang yang sedang telanjang, melepas pakaian, atau melakukan hubungan seksual tanpa diketahui orang tersebut.
- Eksibisionisme: Seseorang yang suka menunjukkan organ kelaminnya pada orang asing.
- Frotteurisme: Gairah seksual yang terjadi dari sentuhan atau gesekan terhadap orang asing tanpa persetujuan
- Pedofilia: Gariah seksual sebagai akibat dari fantasi seksual tentang anak-anak atau perilaku seksual yang melibatkan anak-anak di bawah 13 tahun.
1. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif akan berfokus untuk menyadarkan pasien bahwa apa yang telah mereka lakukan adalah salah. Selain itu terapi ini juga ditujukan untuk membuat pelaku memiliki empati pada korbannya.
Dengan terapi ini diharapkan penderita parafilia dapat lebih mengendalikan hasrat seksualnya karena mengetahui risiko yang ada. Penderita parafilia juga diharapkan dapat menjalin hubungan normal dengan orang lain.
2. Obat-Obatan
Luteinising hormone releasing hormone (LHRH) agonist (triptorelin dan goserelin) untuk menekan kinerja hormon testosteron
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) seperti fluoxetine, sertraline, escitalopram, citalopram, dan paroxetine
Demikian ulasan mengenai parafilia, jika Anda merasakannya, tidak perlu malu untuk mengonsultasikannya pada profesional demi mendapat pertolongan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Tag
Baca Juga
-
Harta Kekayaan Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, Eks Kapolres Cirebon Gagal Tangkap DPO Kasus Pembunuhan Vina
-
Punya Rumah Mewah Bak Istana Dubai, Gaji Pensiunan Panglima TNI Andika Perkasa Cukup Buat Bulanan?
-
12 Tips Memilih Parfum Berdasar Zodiak, Ciptakan First Impression Terbaik
-
Resep Tumis Buncis Wortel Ala Warteg, Sehat, Cepat, dan Bergizi
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Malang di Malam Hari, Seru dan Indah!
Artikel Terkait
-
Waspada! Ini Jenis-Jenis Pelecehan Seksual yang Perlu Diwaspadai di Sekitar Kita
-
Hotman Paris Sebut Iqlima Kim Dirayu untuk Jadi Istri ke-8 Razman, Momen Gandeng Tangan Disorot
-
100 Hari Pemerintahan Prabowo, 9 dari 10 Korban Kekerasan Seksual Masih Tak Terlindungi
-
41 Kasus Anak Korban Pornografi Lewat Medsos, KPAI: Karena Orang Tua Gaptek
-
Kisah Pilu Dayane: Cari Emas di Itaituba, Berujung Jadi Budak Seks
News
-
Perpisahan Hangat Mahasiswa KKN-PLP Unila dengan SMK HMPTI Banjar Agung
-
San Diego Hills Memorial Park: Pemakaman Rasa Resort, Begini Sejarahnya
-
Momen Perpisahan: KKN-PLP Unila Tinggalkan Jejak Positif di Makmur Jaya
-
Sukses! KKN Unila Implementasi Nilai Pancasila di SDN 1 dan 2 Merbau Mataram
-
KKN Undip Buatkan Model Matematika Perkembangan Stunting di Desa Jatisobo
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!