Seorang pemilik restoran dibuat kecewa dengan pelanggan yang sudah memesan menu buka puasa namun tidak datang. Pada bulan ramadan ini banyak orang yang mengadakan buka puasa di luar rumah.
Saat bulan ramadan seperti sekarang biasanya jika buka puasa di restoran harus reservasi dulu. Pelanggan tinggal datang sesuai tanggal reservasi, hidangan pun sudah langsung siap.
Bicara soal reservasi untuk buka puasa di restoran ada sebuah cerita nyesek. Pemilik restoran di Malaysia ini harus menanggung rugi gara-gara pelanggannya.
Melalui video unggahan TikToknya eila_theseafood, dia bercerita bahwa pada hari itu, Jumat (16/04/2022), ada pelanggan yang reservasi untuk 9 orang. Pelanggan tersebut atas nama Ayu memesan tempat sekaligus makanan di restorannya.
Dia pun menyiapkan tempat serta berbagai macam menu makanan buka puasa yang diminta oleh Ayu. Tampak di meja pesanan Ayu ada nasi, sup, ayam goreng, dan aneka es. Namun, saat waktu buka puasa tiba pelanggannya ini justru tidak datang.
Pemilik restoran sudah mencoba menghubungi untuk mengkonfirmasikan tetapi teleponnya tidak diangkat. Pemilik restoran ini merasa kecewa, sedih, rugi, dan tertipu oleh pelanggannya tersebut.
"Telpon sampai tak diangkat, bulan-bulan mulia pun mampu menipu," tulisnya di keterangan video seperti dikutip oleh Yoursay.id, Sabtu (16/04/2022).
Pesanan Pelanggan yang Tak Datang
Pemilik restoran yang kecewa mengungkapkan isi hatinya apabila ingin membatalkan lebih baik secepatnya. Hal ini untuk menghindari makanan sudah terlanjur dimasak namun tidak jadi datang.
"Sudah berat menjalankan restoran. Anda bisa saja menelepon sebelumnya untuk membatalkan pesanan anda," ungkapnya.
Hingga artikel ini disusun, video tersebut sudah ditonton sebanyak 2,5 juta kali. Warganet yang menonton video TikTok pemilik restoran itu langsung memberikan tanggapan.
Ada yang kesal sendiri dengan pelanggan Ayu tersebut agar membayar pesanannya. Ada pula warganet yang bersedia menggantikan kerugian pemilik restoran ini.
"Minta bayaran dari Ayu itu. Mungkin bukan tipu tapi mereka ada masalah dan sebagainya," komen warganet.
"Ayu mana ayu!" kata yang lain dengan emoji wajah marah.
"Berapa semuanya kak, saya tolong bayarkan. Semoga kakak senantiasa dimurahkan rejeki selalu," ujar lainnya.
Warganet lain menyarankan supaya pemilik restoran ke depan meminta uang muka kepada pelanggan yang reservasi guna menghindari kejadian serupa.
"Lain kali deposit separuh harga sis, semoga tabah sis," saran warganet.
Baca Juga
-
Ganteng Kali Mas Dhimas Prasetyo, Kru Denny Caknan saat Cek Sound Bikin TerDhimas-Dhimas
-
Trend Sound 'Aku Ada Type' di TikTok, Profil Meerqeen Si Aktor Tampan yang Bikin Candu Gegara Konten Swipenya
-
Wanda Hamidah Tiba-Tiba Tulis Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi, Ada Apa?
-
Petinggi Dunia Kenakan Batik Dihina saat Jamuan Gala Dinner KTT G20, Netizen Pasang Badan: Ini Pakaian Indonesia
-
Cek Besar Belanjaan Dewi Perssik, Aurel, dan Nagita Slavina di Shopee, Fuji: Wih Borong Abis Ibu-Ibu
Artikel Terkait
-
Kanada Resmi Usir TikTok, Dianggap Ancam Keamanan Negara
-
Kenapa Send The Song Error Tidak Bisa Dibuka? Jangan Bingung, Ini Solusinya
-
Viral Pasangan Bantu Kakek yang Kehabisan Bensin Gegara Tak Punya Uang
-
Mengemis Digital di TikTok: Ketika Harga Diri Menjadi Komoditas
-
Viral Rumah Tangga Hancur karena TikTok, Ini Adab Bermedia Sosial untuk Pasutri dalam Islam
News
-
Adakan PTKO II, Imabsi FKIP Unila Bekali Anggota agar Paham Renstra dan LPJ
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
Bangun Minat Menulis, SMA Negeri 1 Purwakarta Undang Penulis Novel
-
Lestarikan Sastra, SMA Negeri 1 Purwakarta Gelar 10 Lomba Bulan Bahasa
-
Jakarta Doodle Fest Vol.2 Hadirkan Moonboy and His Starguide The Musical, dari Ilustrasi Seniman ke Panggung Teater
Terkini
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Thrifting: Gaya Hidup Hemat atau Ancaman Industri Lokal?
-
Ulasan Novel Buku-Buku Loak, Bernostalgia Melalui Sastra Lama
-
Resmi Dijadikan Anime, Mr. Yano's Ordinary Days Kisahkan Romansa di Sekolah
-
Rebutan Gelar, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin Merasa Tak Perlu Bermusuhan