Perubahan iklim terpilih menjadi topik Google Doodle untuk memperingati Hari Bumi 2022 yang tepat jatuh pada Jumat (22/4/2022) hari ini. Perubahan iklim dipilih karena dianggap menjadi salah satu topik paling mendesak di zaman sekarang ini. Lantas, sebenarnya apa itu perubahan iklim?
Apa Itu Perubahan Iklim?
Dilansir dari laman science.org.au dan un.org, perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam suhu, pola cuaca, serta perubahan yang bekaitan dengan lautan, permukaan tanah, dan lapisan es yang terjadi dalam skala waktu beberapa dekade atau lebih.
Pergeseran ini mungkin alami terjadi, seperti melalui perubahan radiasi matahari, gunung berapi, atau variabilitas internal dalam sistem iklim.
Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama disebabkan karena pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas.
Pembakaran bahan bakar fosil tersebut menghasilkan emisi gas rumah kaca yang bertindak seperti selimut pembungkus bumi yang menjebak panas matahari dan menaikkan suhu.
Mungkin banyak orang berpikir perubahan iklim hanya tentang suhu yang menjadi lebih hangat. Padahal kenaikan suhu barulah awal dari cerita. Karena bumi adalah sebuah sistem, di mana semuanya terhubung, sehingga perubahan di satu area dapat memengaruhi perubahan di semua area lainnya.
Dampak Perubahan Iklim
Terdapat beberapa dampak yang terjadi akibat adanya perubahan iklim, di antaranya meliputi:
1. Suhu menjadi lebih panas
Suhu yang lebih tinggi dapat menyebabkan peningkatan penyakit terkait panas, kesulitaj bekerja di luar ruangan, kebakaran hutan menyebar lebih cepat, dan suhu di Kutub Utara menghangat setidaknya dua kali lebih cepat dari rata-rata global.
2. Badai yang lebih parah
Badai yang merusak menjadi lebih intens dan lebih sering terjadi di banyak daerah. Saat suhu naik, uap air menjadi lebih banyak menguap, yang memperburuk curah hujan ekstrem dan banjir serta menyebabkan badai yang lebih merusak.
3. Meningkatnya kekeringan
Perubahan iklim mengubah ketersediaan air, membuatnya semakin langka di lebih banyak wilayah.
4. Laut memanas dan naik
Saat lautan menghangat, volumenya meningkat karena air mengembang saat menjadi lebih hangat. Mencairnya lapisan es juga menyebabkan naiknya permukaan air laut. Hal ini dapat mengancam masyarakat pesisir dan pulau.
5. Hilangnya spesies
Diperparah oleh perubahan iklim, dunia telah kehilangan spesies 1.000 kali lebih besar dari waktu lain dalam catatan sejarah manusia. Satu juta spesies terancam punah dalam beberapa dekade mendatang.
6. Tidak cukup makanan
Perubahan iklim dan peningkatan kejadian cuaca ekstrem adalah salah satu alasan di balik peningkatan kelaparan dan gizi buruk secara global.
7. Lebih banyak risiko kesehatan
Dampak iklim telah merugikan kesehatan, melalui polusi udara, penyakit, peristiwa cuaca ekstrem, pemindahan paksa, tekanan pada kesehatan mental, serta peningkatan kelaparan dan gizi buruk di tempat-tempat di mana orang tidak dapat tumbuh atau menemukan makanan yang cukup.
8. Kemiskinan dan perpindahan
Satu dekade terakhir (2010-2019), peristiwa terkait cuaca telah menggusur sekitar 23,1 juta orang rata-rata setiap tahunnya, hingga membuat lebih banyak lagi yang rentan terhadap kemiskinan.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Beberapa hal berikut ini bisa dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
- Tanam dan rawat pohon
- Hemat air dan listrik
- Lakukan 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Repair)
- Gunakan transportasi umum saat hendak bepergian
- Gunakan produk ramah lingkungan
- Kurangi pemakaian produk aerosol, seperti pada pengharum ruangan, deodoran, obat pembasmi serangga, dll.
Itulah dia sedikit bahasan mengenai perubahan iklim yang menjadi topik Google Doodle hari ini. Selamat Hari Bumi, mari jaga bumi kita agar tetap aman dan lestari!
Tag
Baca Juga
-
Kim Ji Won Sempat Diserbu di Bandara, Agensi Gercep Beri Peringatan Ini
-
Indah Permatasari Akhirnya Pamerkan Wajah Anak, Auto Curi Perhatian Publik
-
Tamara Bleszynski Curhat Sedih Tak Mau Dilupakan Sebagai Ibu, Teuku Rassya Kena Sentil
-
Thariq Lamar Aaliyah Massaid, Begini Reaksi Reza Artamevia dan Keluarga Gen Halilintar
-
Tiffany Ngaku Hampir Gagal Debut Bersama SNSD, Sosok Ini Jadi Penyelamat
Artikel Terkait
-
Potret Aksi Tuntut Penghentian Proyek Energi Fosil di Indonesia
-
Jendela Krisis Iklim Lewat Musik, Album Sonic/Panic Vol. 2 Resmi Dirilis di Ubud, Bali
-
Menilik Komitmen Pelaku Industri Nasional Terapkan Program Keberlanjutan
-
Desakan Krisis Iklim: Pemanfaatan Energi Berkelanjutan dan Green Jobs
-
Waspada! La Nina Datang, Indonesia Terancam Banjir Besar?
News
-
Dari Kelas Berbagi, Kampung Halaman Bangkitkan Remaja Negeri
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik