Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Haqia Ramadhani
Ilustrasi renovasi rumah. (Unsplash.com/ Brett Jordan)

Hidup bertetangga menjadi bagian dari manusia sebagai makhluk sosial. Selama hidup bertetangga terkadang terjadi selisih paham. 

Sama halnya yang dialami oleh sender satu ini sedang mempunyai masalah dengan tetangga. Sender mengirimkan curhatan tentang tetangganya yang memakai batu bata milik orangtua dia tanpa permisi ke akun media sosial Twitter SeputarTetangga, Rabu (01/06/2022).

Sender cerita apabila orangtuanya mempunyai 5.000 buah batu bata merah yang disimpan di sebelah rumah. Ada tetangga di dekatnya yang sedang merenovasi rumah. 

Sender berbaik sangka mengira bahwa tetangganya tersebut membeli semua bahan bangunan sendiri. Ketika orangtuanya datang ke rumah untuk mengantarkan dia mudik, mereka mengecek batu bata di sebelah rumah. 

Ternyata hanya sisa beberapa puluh batu batu saja. Orangtua sender langsung menanyakan tentang batu bata mereka ke tetangga yang sedang renovasi rumah. 

Tetangga ini tidak mengakui bahwa ia sudah menggunakan batu bata milik orangtua sender untuk renovasi rumah. Sender pun terbawa emosi kemudian mencecar pertanyaan langsung ke tetangga itu. 

Akhirnya tetangga tersebut mengaku apabila ia mengambil batu bata milik orangtua sender. 

"Iya saya pakai tapi sedikit doang," kata tetangga. 

Meskipun sudah mengakui perbuatannya mencuri batu bata milik orangtua sender. Namun, sikap tetangganya ini justru tambah menyebalkan. 

"Lah dari kemarin anak ibu ngelihat rumah saya renovasi pakai batu bata merah kenapa diam saja?" ucap tetangga. 

Sender dari awal memang berbaik sangka kalau tetangga itu membeli batu bata merah sendiri. Dia pun tak menaruh curiga demikian kepada tetangga tersebut malah disalahkan. 

Tetangga Ogah Gantu Rugi

Tetangga tidak mau ganti rugi batu bata yang telah dipakainya. (Twitter/ SeputarTetangga)

Ibu dari sender marah sekali atas kejadian tersebut. Apalagi tetangga sama sekali tidak ada inisiatif untuk meminta maaf. 

Bukan hanya itu, tetangga ini juga tidak mengganti batu bata merah yang telah dipakainya merenovasi rumah. Anak dari tetangga tersebut sewaktu diberitahu bapaknya mengambil batu bata milik orangtua sender malah bersikap tidak kooperatif. 

Si anak membela orangtuanya dengan menyalahkan balik keluarga sender. Orangtua sender yang sudah capek harus berdebat terus dengan tetangga tersebut memilih diam. 

Untuk menghentikan perdebatan dengan tetangga itu, orangtua sender berniat menutup akses jalan ke sana. Sebab, selama ini jalan menuju rumah tetangga tersebut merupakan tanah milik orangtua sender. 

Curhatan sender tentang tetangga mencuri batu bata orangtuanya ini menarik perhatian warganet yang membaca untuk menuliskan pendapat mereka di kolom komentar. 

"Ganti rugi atau akses jalan saya tutup," cuit seorang warganet.

"Kalau aku sih jalannya tutup saja nder, minta ganti batanya kalau enggak mau ya hancurin tembok rumahnya. Kan pakai bata kamu," imbuh yang lain.

"Kalau gue sih bakalan gua ancurin ya, bodo amat mau bagaimana, sender coba kirim koordinat gue yang hancurin," sahut lainnya. 

"Enggak bisa diselesaikan? Lu ambil palu. Lu hancurin. Rugi dua-duanya sekalian," timpal warganet yang lain.

Haqia Ramadhani