Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Moh. Afaf El Kurniawan
Surat terbuka terkait polemik naturalisasi Jordi Amat yang terancam batal. (Instagram / @lingkar.garuda)

Desakan untuk menghentikan proses naturalisasi Jordi Amat semakin kuat usai dirinya diperkenalkan secara resmi oleh manejemen Johor Darul Ta'zim (JDT) pada Rabu (29/6/2022).

Terbaru permintaan dibatalkannya proses naturalisasi Jordi Amat disampaikan langsung secara tertulis oleh Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda.

Syaiful Huda memberikan penyampaian secara tertulis atas persetujuannya untuk membatalkan naturalisasi Jordi Amat. Syaful Huda meminta kepada Shin Tae-yong dan Menpora untuk bersikap tegas.

"Saya setuju, naturalisasi Jordi Amat dibatalkan. Kita minta STY dan Kemenpora bersikap tegas," tulis Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaful Huda di atas secarik kertas.

Selain itu Hasani Abdulgani juga angkat suara terkait permintaan publik untuk membatalkan proses naturalisasi Jordi Amat karena bergabung dengan Johor Darul Ta'zim.

Pihaknya saat ini sedang menunggu konfirmasi dari Shin Tae-yong apakah Jordi Amat masih dibutuhkan atau tidak di skuad Garuda. Kalau tidak, pihaknya akan langsung membatalkannya.

"Poin saya, kenapa federasi harus terlibat dalam ranah pribadi orang, kan dia main untuk Timnas, kalau Timnas sudah tidak membutuhkan dia lagi, baru kami batalin. Kalau timnas tidak membutuhkan tenaga Jordi Amat, STY mengatakan 'kami tidak butuh Jordi Amat' kami batalin. Di situ fungsinya federasi," ucap Hasani Abdulgani.

Desakan untuk dibatalkannya proses naturalisasi Jordi Amat karena bergabung dengan Johor Darul Ta'zim semakin ramai diperbincang di media sosial. Pro dan kontra terus bermunculan dari argumen para netizen.

"BERLEBIHAN, GAK SETUJU, NATURALISASI DI LIAT DARI KUALITAS PERMAINANNYA, JANGAN KARNA MAEN DI MALAYSIA, LANGSUNG BATAL"IN AJA, LEBAY BANGET NETIZEN WAKANDA," ucap salah seorang netizen.

"Mungkin PSSI dan pemerintah mau nya,,Jordi tuh maen nya di Eropa,supaya bisa mendongkrak dan naikin level timnas," ucap netizen yang lain.

"Naturalisasi ga naturalisai, ga pengaruh.. toh. Kalau jelek maennya ya udah ga dipanggil. Bagus ya dipanggil. Gitu aja kok repot... jangan dibuat ruwet lah.." kata netizen lainnya.

"Ntar diambil Malaysia tuh, gapapa di JDT jugaan yg penting pengalamannya bukan skarang dia main dmna. Kalo mau dia main di Eropa, ya naturalisasi 5 tahun lalu hmmm," kata netizen satunya.

Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia

Moh. Afaf El Kurniawan