Pada 2 Juli 2022, Nawasena Public Relations yang berisi 8 anggota mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR mengadakan sebuah workshop membatik di Rumah Toean, Jakasampurna, Bekasi Selatan. Dalam workshop membatik ini, terdapat sekitar 28 peserta dari berbagai kalangan usia.
Secara garis besar, workshop ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran kepada para masyarakat khususnya kaum Zilennials agar lebih membudayakan dan menjaga kelestarian warisan budaya kita yaitu batik.
Kami menyadari bahwa saat ini kesadaran masyarakat Indonesia terhadap batik, khususnya kaum millenial masih begitu rendah. Adanya pengaruh globalisasi budaya luar negeri membuat kaum milenial mulai melupakan kebudayaan asli Indonesia ini.
Kemudian, dengan adanya pandemi Covid-19 ini industri batik juga terkena imbasnya sehingga para tenaga pembatik berkurang khususnya di Indonesia. Padahal kenyataannya, batik merupakan salah satu budaya kita yang tidak hanya harus dilestarikan tetapi juga harus dikembangkan.
Oleh sebab itu, kami menciptakan project ini dengan harapan masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial bisa memberikan peluang yang bagus untuk melestarikan dan mengembangkan budaya asli negara kita yaitu batik. Lalu, dengan adanya project ini kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai batik dengan beberapa konten dan event melalui media sosial yang kami gunakan seperti Instagram dan TikTok.
Pada dasarnya, kami menggunakan Instagram karena seperti yang kita ketahui bahwa Instagram sekarang menjadi salah satu sarana untuk mempublikasi hal apapun. Dan yang kita ketahui juga bahwa generasi Zilennials pasti menggunakan Instagram sebagai sumber informasi, sarana edukasi dan hiburan. Oleh karena itu kami menggunakan media sosial Instagram sebagai salah satu media kami.
Selain itu, kami juga menggunakan TikTok karena pada zaman sekarang hampir setiap orang menggunakan TikTok, khususnya gen-Z. Sesuai dengan segmentasi kami, maka kami menggunakan platform TikTok untuk memberikan konten edukasi dan hiburan.
Pada workshop membatik yang kami jalankan, kami memberikan edukasi secara intimate tentang bagaimana sejarah batik, macam-macam batik, lalu memberikan pelatihan mengenai bagaimana cara mencanting batik dengan baik dan tentunya dengan menghadirkan seseorang yang memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai batik, yang mana ia sudah lama berkecimpung di dunia tersebut.
Kegiatan membatik yang dilakukan oleh para peserta yaitu seperti menggambar pola diatas kain dengan alat tulis yang telah kita sediakan, kemudian setelah itu mereka akan mulai mencanting batik nya. Kami membagi para peserta dengan sesuai group yang berisi 6 orang. Kemudian kami membagikan alat alat ditengah tengah mereka, seperti kompor, tinta, dan canting untuk mendukung kegiatan membatik.
Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa batik adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia harus dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya pemerintah saja yang berperan dalam melestarikan batik, namun masyarakat juga mempunyai peranan penting dalam hal ini.
Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan pada tahun 2009, hal ini menjadi bagian yang membanggakan karena batik memiliki nilai seni yang tinggi dan asli dari Indonesia. Pada awalnya, batik hanya digunakan oleh keluarga kerajaan-kerjaan saja, tetapi semakin berjalannya waktu, batik terus berkembang di berbagai wilayah Indonesia dan dapat digunakan oleh semua golongan masyarakat.
Maka dari itu, karena batik sudah menyebar diseluruh wilayah Indonesia dan yang memakainya sudah bukan hanya orang-orang kerajaan saja, kita sebagai warga negara harus bisa bertanggung jawab dan terus melestarikan budaya Indonesia ini agar tidak terjadi kembali diklaim dengan negara lain.
Dalam melaksanakan workshop membatik ini, kami bekerja sama dengan Komunitas Batik Bekasi atau biasa dikenal dengan sebutan KOMBAS. KOMBAS adalah sebuah komunitas yang berisi pemuda, budayawan, pengrajin, akademisi, mahasiswa, dan pelaku UMKM yang memiliki kepedulian terhadap batik, terutama batik khas Bekasi.
Kami juga memberikan acara hiburan seperti penampilan tari, bernyanyi bersama, dan memberikan apresiasi serta hadiah kepada dua peserta yang menghasilkan canting batik terunik dalam workshop kali ini. Kami juga berharap anak-anak muda dapat mengambil bagian untuk bisa belajar membatik.
Realitanya, ada banyak sekali cara sederhana untuk kita sebagai warga negara Indonesia untuk terus bertanggung jawab dan ikut serta dalam melestarikan batik, seperti bangga dan cinta ketika menggunakan batik, merubah sudut pandang terhadap batik, memberikan edukasi mengenai batik, membuat kampanye mengenai batik, dan masih banyak lainnya.
Namun, faktanya hal itu belum terlaksana secara maksimal. Kemudian, seperti yang kita ketahui, para pembuat batik biasanya adalah orang tua, sangat jarang ditemukan yang mengerjakan batik adalah anak-anak muda.
Maka, pada kesempatan kali ini, kami ingin menciptakan kembali kesadaran generasi muda terhadap budaya mereka sendiri, dengan melalui workshop membatik ini setidaknya dapat membantu generasi muda untuk mengetahui pengetahuan mengenai batik dan cara cara membuat batik, sehingga diharapkan kedepannya akan ada banyak anak muda yang ikut serta dalam berperan membuat batik agar budaya Indonesia dapat selalu dilihat dari semua kalangan dan menyebar luas baik secara nasional maupun internasional.
#SegarisTintaDiatasKain
#BatikKitaKebudayaanKitaKebanggaanKita
#AyoLestarikanBatik #CintaiBatik
#NawasenaWithKOMBAS
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Ibu Bupati Chacha Frederica Kenalkan Batik "Kendil Emas": Simbol Kebanggaan Baru bagi Kabupaten Kendal
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Akui Politik Uang di Pemilu Merata dari Sabang sampai Merauke, Eks Pimpinan KPK: Mahasiswa Harusnya Malu
News
-
See To Wear 2024 Guncang Industri Fashion Lokal, Suguhkan Pengalaman Berbeda
-
Harumkan Indonesia! The Saint Angela Choir Bandung Juara Dunia World Choral Championship 2024
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Kampanyekan Gapapa Pakai Bekas, Bersaling Silang Ramaikan Pasar Wiguna
-
Sri Mulyani Naikkan PPN Menjadi 12%, Pengusaha Kritisi Kebijakan
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans