Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 tahun jatuh pada hari ini, Rabu (17/08/2022). Hal yang selalu dikenang pada momen peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yakni saat proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno.
Pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Ternyata tampilan rekaman peristiwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno yang sering diputar di televisi hanya sebuah foto.
Rekaman suara pembacaan teks proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang selama ini kita dengar tidak dilakukan tepat pada 17 Agustus 1945. Ketika momen proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, kita belum mempunyai teknologi canggih untuk merekam video atau suara.
Rekaman pembacaan teks proklamasi baru dilakukan Ir. Soekarno pada tahun 1951 di studio Radio Republik Indonesia (RRI) di Jalan Merdeka Barat 4-5, Jakarta Pusat. Sosok Jusuf Ronodipuro adalah orang yang berjasa dibalik rekaman suara pembacaan ulang teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Ir. Soekarno.
Sosok Jusuf Ronodipuro
Jusuf Ronodipuro secara spontan mengusungkan ide rekaman suara pembacaan ulang teks proklamasi kemerdekaan. Ketika itu, RRI baru saja membeli peralatan rekaman baru.
Jusuf Ronodipuro bertemu dengan Ir. Soekarno di Istana negara untuk menyampaikan idenya tersebut. Awalnya Ir. Soekarno menolak ide Jusuf sebab proklamasi adalah momen sakral yang tidak dapat diulang.
Jusuf Ronodipuro dan presiden pertama Republik Indonesia ini sempat terlibat perdebatan sengit. Jusuf menceritakan kepada Ir. Soekarno tentang perjuangannya menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ke dunia internasional melalui radio militer Jepang.
Tindakan yang dilakukan oleh Jusuf bersama Syahruddin demi menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia sangat berisiko. Tindakan mereka diketahui oleh polisi militer Dai Nippon (Kempetai).
Jusuf dan Syahruddin pun harus menanggung akibatnya, mereka diinterogasi, mengalami penyiksaan, dan hampir dihukum pancung. Beruntung seorang perwira Jepang yang mengenali mereka datang, lalu membebaskan dari tawanan Kempetai.
Setelah mendengar cerita perjuangan Jusuf menyiarkan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 akhirnya Ir. Soekarno luluh. Ir. Soekarno bersedia merekam suara pembacaan teks proklamasi supaya bisa didengarkan seluruh rakyat Indonesia hingga hari ini.
Baca Juga
-
Ganteng Kali Mas Dhimas Prasetyo, Kru Denny Caknan saat Cek Sound Bikin TerDhimas-Dhimas
-
Trend Sound 'Aku Ada Type' di TikTok, Profil Meerqeen Si Aktor Tampan yang Bikin Candu Gegara Konten Swipenya
-
Wanda Hamidah Tiba-Tiba Tulis Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi, Ada Apa?
-
Petinggi Dunia Kenakan Batik Dihina saat Jamuan Gala Dinner KTT G20, Netizen Pasang Badan: Ini Pakaian Indonesia
-
Cek Besar Belanjaan Dewi Perssik, Aurel, dan Nagita Slavina di Shopee, Fuji: Wih Borong Abis Ibu-Ibu
Artikel Terkait
-
Muzani Ungkap Cara Prabowo Persiapkan Kemerdekaan Palestina: Evakuasi Tenaga Medis-Pendidik ke RI
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
-
Menyelami Filosofi Ki Hadjar Dewantara di Era Pendidikan Deep Learning
-
Apresiasi Kinerja Mentan - Wamentan, Presiden Prabowo: Punya Tim Pertanian Hebat
-
Jejak Politika Ki Hajar Dewantara dalam Menyongsong Kemerdekaan Bangsa
News
-
Lawson Ajak Jurnalis dan Influencer Kenali Arabika Gayo Lebih Dekat
-
Resmi Cerai, Ini 5 Perjalanan Rumah Tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Jobstreet by SEEK presents Mega Career Expo 2025: Temukan Peluang Kariermu!
-
Sungai Tungkal Meluap Deras, Begini Nasib Pemudik Sumatra di Kemacetan
Terkini
-
Super Junior L.S.S. 'Pon Pon' Penuh Percaya Diri dan Bebas Lakukan Apa Pun
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa