Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Bagus Wiranto
Foto Bersama Siswa.[Dokumen Pribadi]

Universitas Pendidikan Indonesia menggelar kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan Rekognisi MBKM-Pupesnas Kemendikbudristek”. Kegiatan KKN UPI 2022 ini berlangsung selama 30 hari yang dimulai pada tanggal 11 Juli – 10 Agustus 2022 yang diikuti sebanyak 7.089 mahasiswa yang terdiri dari 5.067 mahasiswa KKN Reguler dan 1.475 mahasiswa KKN Rekognisi baik itu dari kampus UPI Bumi Siliwangi maupun Kampus UPI Daerah.

Bagi mahasiswa UPI fungsi kegiatan KKN ini sebagai ajang atau kesempatan untuk belajar mendekatkan diri dengan masyarakat dan belajar mengidentifikasi masalah dengan mencari solusinya yang ditemukan selama kegiatan berlangsung sebagai wujud aplikasi dari Tridharma Perguruan Tinggi yang mana pada prakteknya untuk memotivasi masyarakat ke arah peningkatan berswadaya, gotong royong, self planning, self action, dan self evaluation dalam upaya pembangunan masyarakat.

Solokan Jeruk, tepatnya pada hari Selasa (26/07/22), sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang mengikuti KKN Tematik UPI 2022 Kelompok 104 menggelar Program Kerja Sosialisasi Daur Ulang Sampah Menjadi Barang yang Memiliki Nilai Jual yang dilakukan di SMA Negeri 1 Majalaya, yang berada di Jl. Panyadap No.2, Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa KKN kelompok 104 mendapat tema “Desa Tanpa Kemiskinan” yang di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan. Kami membuat suatu program kerja yang sesuai dengan tema yang diberikan yang bertujuan untuk melakukan sosialisasi mengenai daur ulang sampah yang bisa menjadi barang yang memiliki nilai jual khususnya kepada seluruh kelas 10.

Sosialisasi yang ditujukan kepada kelas 10 ini yaitu dengan memberikan materi terlebih dahulu tentang sampah. Hal ini dilakukan karena menurut pihak sekolah, para siswa cendurung acuh terhadap sampah, meskipun oleh pihak sekolah telah disediakan tempat sampah yang sesuai dengan kategorinya, tetap saja pada prakteknya, para siswa membuang sampah tidak sesuai dengan kategorinya. Maka, di sini para siswa diberi materi mengenai kategori-kategori sampah, mana yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak, serta mengingatkan kembali agar membuang sampah dipisah sesuai dengan kategorinya, baik itu sampah organic, anorganik, dan B3. Selanjutnya, para siswa diminta untuk membawa sampah yang kiranya bisa didaur ulang dijadikan barang yang memiliki nilai jual. Kemudian, para siswa membuat barang-barang daur ulang sampah yang memiliki nilai jual. Kreativitas sangat dibutuhkan dalam hal ini, siswa-siswa berkelompok untuk membuat barang tersebut. Para siswa sangat antusias dalam kegiatan ini.

“Ini sangat seru sekali, ternyata sampah yang tadinya sudah tidak terpakai kini bisa dibuat kembali dan bisa dijual lagi. Kegiatan ini juga melatih kita menjadi lebih kreatif”. Ujar Fahmi, siswa kelas X IPS 4.

Program kerja ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang sampah serta kreativitas remaja yang nantinya diharapkan bisa berpengaruh terhadap kehidupan kedepannya setelah mereka lulus dari sekolah dan menjalani kehidupan sebenarnya. Dengan hal ini, berasal dari remajanya yang nantinya diharapkan kemiskinan dapat ditekan dan dapat tertasi dan terwujudnya desa tanpa kemiskinan.

Bagus Wiranto

Baca Juga