Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Haqia Ramadhani
Prosesi pemasangan cincin untuk calon menantu. (Instagram/ memomedsos)

Umumnya orang tahu kalau lamaran dilakukan untuk mereka yang sudah berusia cukup. Namun, ada juga lamaran untuk bocah

Baru-baru ini viral di media sosial video momen lamaran bocah usia 4 tahun membawa rombongan sekampung bikin heboh media sosial. Video viral tersebut diunggah oleh akun TikTok taniapesekcz yang dibagikan ulang akun Instagram memomedsos. 

Rekaman video itu memperlihatkan momen lamaran bocah untuk bocah perempuan bernama Fika usia 4 tahun yang dijodohkan dengan anak usia 5 tahun. Tampak rombongan sekampung dari pihak laki-laki datang ke rumah Fika membawa seserahan

Jumlah seserahannya banyak sama seperti untuk seserahan lamaran orang dewasa. Seserahannya berbagai macam makanan dari mulai jajanan tradisional dan kemasan. 

Ibu dari bocah laki-laki yang dijodohkan dengan Fika terlihat mengalungkan rentengan jajanan kemasan. Ibu ini juga memasangkan cincin ke jari Fika. 

Setelah itu, ibu tersebut memberikan uang yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah. Diketahui bahwa acara lamaran bocah usia 4 tahun ini ada di Bangkalan, Madura

Tradisi Masyarakat Madura

Seserahan dan rombongan sekampung lamaran bocah usia 4 tahun. (Instagram/ memomedsos)

Menurut pemilik asli videonya, sudah menjadi hal biasa acara lamaran untuk bocah bagi masyarakat Madura karena memang tradisinya. Video lamaran bocah usia 4 tahun ini menuai berbagai komentar dari warganet. 

"Baru tahu," kata seorang warganet. 

"Paling enggak sudah enggak galau mikirin jodoh yes," sahut yang lain. 

"Hilang satu beban waktu remaja nanti karena sudah dijodohkan," komentar lainnya. 

"4 tahun sudah dilamar, gue kapan," tanggapan warganet yang lain. 

Mengutip dari jurnal IAIN Madura yang berjudul Tradisi Perjodohan di Kalangan Masyarakat Madura pada Era Millenial, tradisi perjodohan di kalangan masyarakat Madura sudah dilakukan secara turun menurun. 

Beberapa orangtua ada yang sudah menjodohkan anaknya sejak dini. Ada yang menjodohkan anak sejak  masih di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, bahkan ada juga yang saat balita atau masih dalam kandungan sudah dipesan untuk dijodohkan.

Namun, di era millenial kini tradisi perjodohan di kalangan masyarakat Madura telah berkurang di daerah perkotaan tetapi di pedesaan atau pelosok masih sangat membudaya. 

Haqia Ramadhani