Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Tan Puan
Para pengunjung di pub Prince of Wales di pusat kota London menyaksikan pidato Raja Inggris Charles III yang disiarkan televisi secara langsung dari Istana Buckingham di London, Inggris, Jumat (9/9/2022). [JUSTIN TALLIS / AFP]

Meninggalnya Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022) menjadi duka mendalam bagi anggota keluarga kerajaan. Bersama hal itu, takhta kepemimpinan kerajaan Inggris juga segera berganti. Seperti yang direncanakan sebelumnya, sang putra mahkota Pangeran Charles kini telah naik takhta menggantikan jabatan sang Ratu.

Charles Philip Arthur George yang kini dikenal dengan sebutan Raja Charles III memberikan pidato pertamanya sebagai Raja Inggris di Istana Buckingham pada Jumat sore (9/9/2022) waktu setempat yang juga disiarkan melalui kanal YouTube resmi kerajaan dan stasiun televisi nasional Inggris.

Seperti yang dikutip dari pidato resminya yang ditayangkan di Twitter @RoyalFamily, ia memulai pidatonya dengan mengatakan “Saya berbicara kepada Anda hari ini dengan perasaan duka yang mendalam”.

Selama hidupnya, Yang Mulia Ratu, ibu saya yang tercinta, adalah seorang yang menginspirasi dan menjadi contoh bagi saya dan seluruh keluarga saya, dan kami berutang padanya dengan hutang paling tulus yang dimiliki setiap keluarga pada ibu mereka. Untuk cinta, kasih sayang, bimbingan, pengertian, dan contoh yang diberikan,” tuturnya.

Pada pidato itu Raja Charles III juga telah berjanji untuk melayani rakyat Inggris dan Persemakmuran dengan kesetiaan, rasa hormat, dan cinta.  

Raja Charles memberikan penghormatan pada ibunya yang telah berkorban dengan luar biasa untuk tugasnya sebagai Ratu. Dimulai pada tahun 1947, saat ulang tahunnya ke 21 tahun. Ratu Elizabeth berjanji dalam siaran dari Cape Town ke seluruh negara Persemakmuran bahwa akan mengabdikan hidupnya yang pendek atau panjang untuk melayani rakyatnya. Melebihi dari sebuah janji, hal itu merupakan komitmen pribadi yang amat mendalam dari Ratu yang mendefinisikan seluruh hidupnya.

Dedikasinya dan pengabdiannya sebagai penguasa tidak pernah goyah, melewati masa-masa perubahan dan kemajuan, melewati saat-saat suka dan duka, dan melalui saat-saat sedih dan kehilangan. Dalam kehidupan pelayanannya, kami melihat kecintaanya yang abadi pada tradisi, bersama dengan pelukan terhadap kemajuan yang tak kenal takut, yang menjadikan kami sebagai bangsa yang besar,” ungkapnya.

Seperti yang bisa disaksikan oleh setiap anggota keluarga saya, dia (Ratu) menggabungkan kualitas ini dengan kehangatan, humor, dan kemampuan yang tak pernah salah untuk melihat yang terbaik dari orang-orang,” lanjutnya.

Raja menahan emosinya sepanjang pidato selama sembilan menit tersebut. Ia tampak muram dalam kata-kata terakhirnya yang ditujukan untuk mendiang ibunya.

Dan untuk mama tersayang, saat kamu memulai perjalanan terakhirmu untuk bergabung dengan mendiang papa tersayang, aku hanya ingin mengatakan ini, terima kasih. Terima kasih atas cinta dan pengabdian kepada keluarga kami dan keluarga bangsa-bangsa yang telah Anda layani dengan sangat rajin selama ini”.

May flights of Angels sing thee to thy rest,” kata Raja Charles mengakhiri pidatonya.

Pada pidatonya itu ia juga mengumumkan gelar baru bagi Pangeran William dan Kate Middleton serta menyampaikan rasa cintanya untuk Pangeran Harry dan Meghan. Penobatan Raja Charles III akan dilakukan hari ini, Sabtu (10/9/2022) dihadapan Dewan Aksesi di Istana St James pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Tan Puan